Chapter 11 : Pertikaian (Revisi)

2 2 0
                                    

Happy reading

Setelah pulang dari basecamp Varo menghentikan mobilnya di salah satu kedai kopi favoritnya di kota Bandung. Kedai kopi ini merupakan salah satu kedai milik keluarga Zero kawannya di Jakarta. Awalnya, Varo tertawa ketika mengetahui bahwa Zero adalah teman dari Alfin dan mengenal Rinjani alias Salsa yang notabenenya sekarang adalah sahabatnya. Bisa di bilang dunia itu sempit. Catat ya hanya sahabat!

Mereka menghampiri seorang barista yang bernama Dika yang tengah meracik kopi. Salsa dapat kembali menyaksikan laki-laki di sampingnya itu sangat senang bisa bertemu kembali dengan salah satu temannya. Relasi pertemanan nya sangat luas.

"Bang, biasa ya. Buatin dua." Pinta Varo.

"Siap! Btw siapa nih?"

"Dia Salsa. Temen gue dari Jakarta, temen Zero juga." Rinjani hanya bisa tersenyum. Perasaan aneh lagi-lagi muncul di hatinya.

"Em, Iqbal, Gue ke toilet bentar, ya." Ujar Rinjani diangguki Varo.

Rinjani berdiri di hadapan cermin wastafel. Ia merenung mengingat kejadian di basecamp tadi. Di basecamp ia berpamitan akan kembali ke Jakarta besok sore dan mengucapkan terima kasih atas semuanya. Tapi, ada respon yang melukai hatinya dan hampir menimbulkan pertengkaran antara Varo dan temannya.

Flashback on

"Baguslah kalau lo mau balik ke Jakarta. Di sini juga lo hanya benalu dan pengganggu." Tekan Ana.

"Maksud lo apa bicara seperti itu?" tanya Varo yang tiba-tiba muncul setelah pergi membeli camilan dengan Ayu.

"Jawab, Ana!"

"Iqbal udahlah, gapapa kok." Ujar Rinjani menengahi. Jujur ia menjadi semakin tidak enak sekarang.

"Gue udah tegasin ke kalian, kalau ada yang nggak suka dengan kehadiran Salsa, itu sama aja cari masalah sama gue. Dan lo!!!"  Varo menunjuk Ana.

"TURUNIN TANGAN LO!!!" Bentak Fajar.  Varo menurunkan tangannya beralih menatap Fajar dengan tajam dan tangan mengepal . Begitupun dengan Fajar, ia juga menatap Varo dengan tidak kalah tajam.

"Jangan jadi jagoan! Lo pukul Fajar, gue abisin lo sekarang. Dan lo pukul Al-Varo gue abisin juga lo sekarang." Tegas Rafka. Suasana basecamp semakin mencekam.

Varo memejamkan matanya sesaat dan langsung menarik tangan Salsa untuk pergi detik itu juga.

Flashback off

Rinjani hendak kembali menghampiri Varo yang sekarang tengah duduk dengan tenang dengan dua cup kopi dan dua piring cake di atas meja. Pertikaian di basecamp tadi membuat Rinjani benar-benar merasa bersalah. Rinjani berniat meminta maaf pada Varo sekarang.

Kondisi kedai sore ini sangat ramai banyak orang yang berlalu lalang masuk ke dalam kedai, baik customer maupun ojek online. Tinggal beberapa meja lagi, tanpa sengaja ia menabrak seseorang hingga membuat minuman yang di pegang orang itu tumpah mengenai bajunya dan orang itu.

"Sorry," orang itu sibuk membersihkan noda di hoodie nya tanpa memperdulikan Rinjani.

Varo menghampiri Rinjani setelah melihat ada sesuatu yang tidak beres. "Kenapa, Sal?" tanya Varo

365 Hari [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang