18//

203 19 2
                                    

"Dia pasti dikutuk oleh harta karunnya"

"Semua orang pasti tahu bahwa harta karun naga itu dikutuk. keculai jika tidak berasal dari sini"

Lucy mengambil gelang emas yang berada di lengan naga.. maksudku Eustace.

"apa ada cara untuk mengembalikannya?"

"tidak tau"

"Bibi Alberta pasti tak senang" ucap Edmund.

"perahunya sudah siap, tuan!"

"kita tak bisa meninggalkannya."

"kita tak bisa membawanya, Yang Mulia"

"kalian semua bisa kembali ke kapal sisanya akan berada di sini sampai pagi."

"kita tak bisa tinggal disini. tak ada api."

Eustace pun menyemburkan api dari mulutnya. tentu saja ia bisa, ia seorang naga sekarang.

••

hari sudah malam, aku tak bisa tidur. biasanya jika aku tak bisa tidur aku ditemani oleh Louis. tapi sekarang ia sedang sakit, jadinya ia tak biasa menemaniku. aku pun mendekat ke air laut untuk menenangkan pikiranku.

aku bisa lihat kalau Caspian dan Edmund juga belum tidur.

"Eli" panggil seseorang dari belakang. Ed.

aku tak menjawab. bahkan aku tak melihat ke arahnya. ia duduk disampingku

"ada yang luka?" aku menggeleng.

"maaf tadi aku mendorongmu sampai jatuh" aku tak menjawab.

"aku tak tau kenapa aku bisa seperti itu"

aku tak menjawab lagi. tiba-tiba saja ia memelukku.

"maaf" aku tersenyum dan membalas pelukannya.

"gapapa, Ed. aku hanya terkejut" Edmund melepaskan pelukannya lalu melihat ke arahku.

lalu terjadi kesunyian diantara kami.

"aku menyayangimu, El" aku terkejut.

"aku juga menyayangimu, Ed" aku menatapnya. ia juga menatapku. kami mendekat dan-

cup

kecupan bibirnya mengenai bibirku. lalu aku mengecupnya dan memeluknya.

"makasih, Ed"

"untuk apa?"

"always here for me"

"dulu aku pernah ngomong ke kamu 'i'm always here for you' dan itu juga janjiku" ucapnya. entah mengapa aku mencium bibirnya lagi, dan lagi, dan lagi. ia tak menolak. ia juga melakukan hal yang sama.

••

"Semuanya bangun! Itu bintang biru!"

Aku terbangun dengan pelukan ditubuhku. Aku melihat ke arah yang Lucy tunjuk.

Bintang biru yang indah.

Kami menaiki kapal dan langsung mengikuti bintang tersebut.

Always Here For You // edmund pevensieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang