17//

221 21 0
                                    

"Edmund" Edmund menengok.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku.

"membersihkan pedang" ucapnya.

"bolehkah aku membantu?" tanyaku yang ingin memegang pedang tersebut.

"jangan, aku takut kau terluka" ucapnya. aku mengangguk.

Pedang yang dibersihkan oleh Edmund pun semakin terlihat. Ia melihat ke arahku lalu tersenyum.

Tak lama kemudian aku melihat peperangan antara Eustace dan Reepicheep. Eustace menggunakan pedangnya sedikit lemas.


Tak sengaja ia menjatuhkan keranjang.

"ahh!"

Aku mendekatinya "gadis"

"Gael? apa yang kau lakukan disini?" tanya seorang pria dari pulau sebelum ini. Ia mendekati gadis tersebut lalu memeluknya.

Lord Drinian mendekati gadis tersebut lalu memberinya jeruk. "sepertinya kita mendapat tambahan awak kapal"

"selamat datang!" ucap Lucy mendekati gadis tersebut.

"Yang Mulia" ucapnya menunduk.

"panggil aku Lucy" lalu gadis tersebut melihat ke arahku.

"ahh, panggil aku Eli"

"ayo!" ajak Lucy pada gadis tersebut. ia dibawa Lucy ke dalam. aku mengikutinya juga.

"jadi, siapa namamu?" tanyaku.

"Gael"

"ohh, Gael. nama yang indah" ucapku.

••

Kami sampai di pulau yang akan menjadi tempat istirahat kami.

"good night, El"

"good night too, Ed"

kami pun tertidur dengan lelap.

"Lou, lu kangen Mum sama Kak Tom ga?" Louis mengangguk.

Aku menghela nafas. "sama" ucapku. "tidur ya, gue mau tidur juga"

"ya, gue tidur"

Di tengah malam aku sedikit terbangun dan mendengar bunyi gesekan. dan aku melihay Lucy... melayang? entahlah. aku mengikutinya secara diam-diam.

banyak sesuatu yang tak tampak berbicara pada Lucy. mereka menyuruh Lucy untuk memasuki sesuatu. dan akhirnya Lucy menghilang.

aku menunggu Lucy, siapa tau ia akan keluar. tapi sekarang matahari sudah mulai terlihat. aku lari untuk membangunkan Louis tapi ia sepertinya sudah berada di mimpinya. aku tak tega.

aku pun membangunkan Edmund. cukup lama untuk membangunkannya.

"Edmund, bangun!" Edmund menggosok matanya.

"Lucy semalam di tangkap dengan sesuatu tak terlihat" Edmund pun langsung bangun.

"semuanya bangun!" teriak Edmund. Caspian pun bangun dan melihat jejak kaki besar.

Always Here For You // edmund pevensieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang