[8] Itu sih...

1.2K 182 35
                                    

Saat ini Asha sedang berkaca di toilet. Sejak kedatangan wanita yang menghampiri mereka tadi, mood nya seketika berubah menjadi Dark. Ia tidak tahu siapa wanita itu, ntah mengapa itu langsung mengingatkannya pada Mbak Kancing dan Yoshi Treasure.

Tapi jika pria yang dijodohkan nya ini Yoshi Treasure rasanya tidak mungkin. Mengingat tipe Idealnya sangat jauh dari seorang Asha. Pertama, Yoshi Treasure ingin pasangan yang Seumuran (bisa jadi mba kancing) mendengar tipe pertama nya saja Asha langsung mundur karena umurnya lebih muda. Dan pastinya orang yang dipilih pasti orang yang cantik sedangkan muka Asha biasa aja.

Asha keluar dari toilet lalu mengintip ke meja yang tadi Yoshi tempati. Terlihat wanita tadi sedang berbincang-bincang dengan Yoshi.

Asha tidak mau mengganggunya, ia memutuskan untuk keluar dari Mal tersebut dan duduk di bangku yang tersedia di depan Mal.

 
 
 
 
 
....

"Apa tujuan lu kesini?" Tanya Yoshi pada wanita tersebut.

"Gue mau balikin ini ke lu" kata wanita Tersebut sambil mengambil sesuatu dari tas nya.

"Balikin apaan sih?" Tanya Yoshi.

Wanita itu menyodorkan pouch kecil pada Yoshi.

"Ini Kancing dari lu, bulan depan gue mau nikah.. gue harap lu bisa nemuin yang terbaik"

Yoshi menerima kancing tersebut lalu memasukkan nya ke saku celananya.

"Makasih.. gue udah nemuin kok" kata Yoshi.

"Iyakah? Semoga langgeng yaa.. Klo gitu gue pergi dulu yaa" ucap wanita tersebut, berlalu meninggalkan Yoshi seorang diri.

....

Asha masih duduk di bangku yang berada di depan Mal sambil membaca Wattpad di ponselnya yang sempat tertunda.

"Ih.. njir kenapa de Wawan disiksa sii?! Kasian woii anak orang!!" Gumamnya.

Tanpa sadar, air matanya sudah mengalir deras. Ia tenggelam dalam kesedihan yang dirasakan oleh sang pemeran utama dalam cerita yang ia baca.

"Wan.. Napa Sii harus meninggoy segala" kata Asha yang sedang sesegukan.

 
 
Yoshi menatap Asha yang sedang menangis, ia merasa Bersalah pada Asha.

"Why?" Tanya Yoshi sambil menepuk pundak Asha.

Asha tersentak dan langsung menghapus air matanya.

"Ga.. ga.." jawab Asha sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Yoshi memeluk erat Asha.
"gwaenchanh-a.. gwaenchanh-a.."

 
Bukannya bikin tenang, Asha malah Mleyot.. Rasanya Ingin Pingsan saat itu juga.

"Um.. Kak"

/Yoshi melepaskan pelukannya.

"What?"

"Let's go home" (pulang yuk)

Yoshi mengangguk lalu ia menuju ke parkiran sepeda sambil menuntun Asha.

 
 
 
 
  
  

 
   
Hari menjelang malam, Yoshi membawa Asha ke daerah perkotaan. Asha tidak tahu ia mau dibawa kemana, tapi ia Percaya kepada Yoshi bahwa dia tidak akan macam-macam.

My Husband's Secret | Yoshi TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang