Takashi mitsuya adalah pria staright,lalu bagaimana jika seorang pria mencoba menjadikan dia kekasihnya? akankah dirinya menolak atau malah menerima?.
seperti saat ini, hidup mitsuya bisa dibilang tidak baik-baik saja akhir-akhir ini. bagaimana tid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah mendengar apa yang tadi takemichii katakan entah mengapa tiba-tiba saja mitsuya menjadi ingin sekali menemui yuzuha untuk mengatakan bagaimana perasaan yang selama ini mitsuya sembunyikan, walapun pada akhirnya dia tau yuzuha akan menolak namun tetap saja tak ada salahnya mitsuya mengatakan perasaannya siapa tau nantinya dia akan menjadi sedikit lega.
Keluar dari gedung sekolah mitsuya lantas menuju tempat motornya berada dan segera pulang tapi sebelum itu dia benar-benar menemui yuzuha untuk menyatakan perasaannya, dengan wajah yang cukup tenang walaupun hatinya berdegup dengan kencang mitsuya mengetuk pintu rumah keluarga shiba dan tepat saja tak selang berapa lama seorang wanita terlihat keluar membukakan pintu untuk mitsuya, tak lain adalah shiba yuzuha.
Keduanya kini saling bertatap mata,disana yuzuha binggung mengapa mitsuya datang kesana padahal dia sama sekali tak meminta pemuda itu datang "Taka ada perlu apa kamu kesini?" Tanya yuzuha menutup pintu lantas berdiri didepan mitsuya menatap pemuda itu lamat-lamat sebelum sang surai lavender bicara lebih dulu.
"Sebenarnya aku kesini mau ngomongin penting" Balas mitsuya sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.
"Penting? apa itu?" Tanya yuzuha kembali membuat mitsuya diam seribu bahasa binggung harus memulai pembicaraan ini dari mana karna memang sudah sangat kamar dia menyukai yuzuha tapi gadis itu sama sekali tak pernah melirik kearah dirinya Sedikit pun, setelah diam cukup lama akhirnya mitsuya sudah selesai dengan pikirannya lantas menatap yuzuha yang ada didepannya sambil meraih tangan gadis yang kini cukup terkejut melihat perlakuan seperti itu dari mitsuya.
Tak ada pembicaraan diantara keduanya, untuk sesaat hanya ada keheningan membuat angin yang bertiupan malam itu benar-benar terasa cukup berisik untuk mitsuya yang hatinya kini sedang dilanda panik.
"Aku mau ngomong jujur sama kamu, sebenarnya sudah lama sekali aku suka sama kamu tapi-"
"Aku tidak menyukaimu, aku menyukai takemichii"
Deg!
Mitsuya tau hal ini yang nantinya akan dia dengar dari mulut yuzuha namun entah mengapa mendengar dari khayalan dan secara langsung jelas sangat berbeda dan tentunya rasa sakitnya juga lebih dari yang mitsuya perkirakan sebelumnya, disana dia hanya bisa diam namun tak lama memasang senyuman tipis lantas sedikit terkekeh dan kembali menggaruk belakang lehernya yang tak gatal untuk menghilangkan kecanggungan diantara keduanya.
"Oh... Yaudah deh aku tau kok, aku cuma mau ngomong biar lebih lega aja" Ucapnya sebelum pergi dari sana meninggalkan yuzuha yang sedari tadi menatap heran kearah mitsuya, bertanya-tanya bagaimana bisa pemuda itu menyukai dirinya padahal selama ini mitsuya sudah dianggap sebagai keluarga sendiri. Entahlah yuzuha tak mau memikirkan hal ini lagi toh tadi mitsuya hanya ingin mengatakan agar perasaannya lebih lega dan yuzuha juga sudah mengatakan bahwa dia menyukai takemichii jadi sepertinya sudah tak ada lagi yang harus dikahwatirkan.
Sementara yuzuha sepertinya tampak biasa saja menghadapi pengakuan cinta mitsuya disisi lain yang tadi berusaja menyatakan perasaannya tampak berkendara dengan wajah datar namun jelas sekali raut wajahnya kini tampak seperti frustasi
'Setidaknya aku sudah lega'
Benar mitsuya sudah lega setelah menyatakan perasaannya namun selain mendapatkan rasa lega dia juga mendapat luka sehingga kini binggung harus bersikap bagaimana. Sangking binggungnya harus bersikap bagaimana kini mitsuya tak menyadari bahwa sedari tadi ada sebuah sepeda motor yang mengikuti dia dari belakang sana.
Disepanjang perjalanan menuju rumah hanya dipenuhi dengan keheningan namun keheningan itu buyar kala seorang pengendara sepeda motor tiba-tiba menendang motor mitsuya saat hendak melewatinya.
'Brakk'
Menerima tendangan itu tentunya mitsuya langsung terjatuh tapi tak lama saat mitsuya akan bangkit dari jatuhnya dia disambut dengan pemandangan dua orang pemuda yang tampak menatap dia dengan tatapan tidak biasa, orang itu tak lain adalah haitani bersaudara yang tadi pagi sempat membuat mitsuya hampir saja celaka dan menimpa bahaya.
_
Melihat dua pemuda tersebut sontak saja mitsuya menelan ludah kasar sebelum benar-benar bangkit dibantu dengan rindou yang membantunya berdiri sementara ran membantu motor milik mitsuya "Kamu gapapa kan?" Tanya rindou basa-basi padahal sudah sangat jelas tadi yang menendang mitsuya adalah dirinya sendiri.
"Gapapa sih, gaada yang lecet kayaknya" Balas mitsuya sedikit gugup apalagi menyadari bahwa wilayah ini adalah wilayah sepi dan jarang sekali ada manusia yang berlalu lalang disini "Yakin ga lecet?coba dicek dulu" Sahut ran membuat mitsuya menerjap kaget karna ucapan ran barusan "Ga kok, gapapa ini gaada yang lecet" Ucap mitsuya meyakinkan tapi bukannya percaya kini rindou malah memegang tangan mitsuya dengan sangat erat sambil menarik kerah bajunya lantas membuka kancing baju pemuda tersebut "Eh? Mau ngapain!?" Tanya mitsuya panik tapi rindou mengabaikan dan terus melepaskan kancing baju mitsuya satu persatu hingga menunjukkan tubuh sedikit berotot dan tampak sangat mulus tersebut.
"Oke gaada yang lecet, rindou coba sekarang cek yang bawah" Perintah ran dan tentunya sang adik menurut apa katanya lantas melepaskan resleting celana mitsuya tapi kali ini mitsuya benar-benar tak membiarkan rindou menyentuh resletingnya, melihat mitsuya yang seperti ini ran mengambil inisiatif untuk memegangi pemuda tersebut dari belakang agar adiknya cepat menyelesaikan pekerjaan ini "Bangsat, lepasin" Nah kan toxic mitsuya kambuh, dirinya kini memberontak kala mendapati tubuhnya ditahan dari belakang oleh haitani ran.
Dirinya memberontak beberapa kali namun usahanya gagal saat itu juga karna tiba-tiba ran mencium leher jenjangnya sambil sedikit melumat, menjilat, dan mengecup sekeliling leher tersebut.
Karna mitsuya sangat sensitif jika ada seseorang yang menyentuh kulit tubuhnya saat itu juga dia menjadi sangat lemas hingga tak mampu lagi melawan hingga membuat rindou kini dengan leluasa membuka resleting celananya, ditariknya celana mitsuya saat itu menampakkan boxer pendek yang dia pakai untuk menutupi area privasinya 'Woahhh seksi banget' batin rin melihat paha mitsuya yang tersaji didepan matanya saat itu, perlahan tangannya menyentuh paha itu dan menatap mitsuya yang saat ini sedang dicumbu oleh kakaknya.
"Kak ini perlu dibuka atau ga boxernya? buka aja ya" Ucap rin yang mulai meraba boxer mitsuya sesekali meremas pantat pemuda itu hingga mulai sedikit menggerang walapun ditahan.
"Buka aja gapapa" Balas ran yang kini sedikit menundukkan kepala untuk menatap sang adik dibawah sana, mendapatkan persetujuan dari sang kakak tentunya rindou langsung melepaskan boxer mitsuya hingga kini tinggal pakaian dalam miliknya saja, melihat pakaian dalam tersebut rindou tak lagi meminta izin dan langsung saja menurunkan celana tersebut hingga menampakkan penis mitsuya yang sedikit menegang dibawah sana padahal dia hanya mendapatkan sedikit kecupan dari ran.
Untuk sesaat rin hanya tersenyum tipis sebelum mengecup singkat ujung penis milik mitsuya membuat sang pemilik langsung menatap kebawah dan mendapati rin yang sedang memegang penis miliknya "K-kau.... Nhh!" Bawah bibirnya digigit saat itu juga untuk menahan desahan karna ran yang tiba-tiba memijat putingnya setelah puas bermain dengan leher mitsuya, tak sampai disana saja selain ran yang mulai memijat puting mitsuya dibawah sana rindou mulai memasukkan penis mitsuya dan memberinya blowjob dengan tujuan yang tentunya mengarah pada hubungan ranjang yang nantinya akan dilakukan kedua bersaudara itu dengan mitsuya.
To be continued.....
Ga ada masalah kan sejauh ini sama jalan ceritanya?kalo ditanya jawab ya jangan diem aja lu pada┌( ◕ 益 ◕ )ᓄ
Sorry kelamaan aslinya mau up kemarin tapi gajadikarna lagi pengen rebahan seharian 😭