61

144 12 3
                                    

Pagi ini Egar memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karna ada sesuatu yg tidak bisa ia tinggal dan ia lupa akan hal itu makanya Egar memilih untuk pulang.
Ketiga sahabatnya mengantar Egar sampai didepan gerbang Rumah Keluarga Dornan, sesekali mereka bercanda ria berempat seraya mengingat kejadian saat sekolah dulu.

"kabarin kita kalo lo udah sampe.."kata Samuel yg diangguki oleh Dikta dan Dicky.

"pasti.."jawab egar seraya membenarkan tas kameranya.

Setelah kepergian Egar yg mendadak. kini mereka bertiga tengah berjalan menuju pintu utama yg lumayan agak jauh itu mereka berjalan dengan santai namun saling diam satu sama lain entah apa yg mereka pikirkan.
Dicky yg berjalan duluan seraya memainkan handphonenya, Dikta yg dua langkah dibelakang Dicky dan Samuel yg disamping Dikta. Mereka semua diam tanpa suara tiba tiba..

Mereka melihat dari kejauhan Andien tengah berjalan bersama dua orang pelayan perempuan dirumah Dornan, andien yg pagi ini memakai kaos hitam bergambar pokemon dan celana jeans hitam seraya memadukan dengan sendal jepit rumahnya. Andien yang berpenampilan sesederhana itu padahal ia adalah seorang anak dari keluarga yg terpandang kini sedang berbincang ringan sesekali tertawa dan tersenyum dengan kedua pelayan rumahnya, terlihat bahwa mereka bertiga nyaman satu sama lain tanpa ada rasa canggung.
Ah pemandangan yg indah dipagi hari.

"Andien makin hari makin cantik ya.."kata Dicky yg masih tak habis pikir oleh visual seorang andien benarkah ia seorang manusia?

Dikta dan Samuel yg mengerti arah kemana Dicky bicara pun berusaha menyekanya.

"biasa aja kali liatnya kaya abis liat bidadari aja lo.." seka samuel yg kini berjalan lebih dulu diikuti dikta mereka pun meninggalkan dicky.

"Lo kapan balik.? Betah amat.."tanya dikta mencairkan suasana.

"lah lo ngusir gua.."kata samuel seraya menunjuk dirinya sendiri.

"nanya doang Sam, baper amat.."dikta memicingkan matanya melihat pemandangan taman yg indah disetiap perjalanannya menuju pintu utama.

"Gua terserah andien mau pulang kapan, ngikut aja gua mah.."jawab samuel

Dikta yg mengerti pun hanya mengangguki jawaban sahabatnya itu.

"dan lo kenapa masih disini ? Lo gak mau pulang..?"tanya samuel menyelidik dan memberhentikan langkah mereka berdua.

"lo ngusir kita sam..?"itu yg jawab dicky dia dari tadi ada dibelakang sam dan dikta tapi dia diem aja soalnya masih terpana gitu sama andien.

Samuel yg ditanya itu pun hanya mengangkat kedua bahunya seolah ia tak tahu apa apa lalu samuel pun berjalan lagi meninggalkan mereka berdua.

"Samuel ngusir kita Dik..?"kini dicky bertanya pada dikta dengan tatapan memohon mendapatkan jawaban.

"hmm samuel mana berani ngusir gua ada kemungkinan dia ngusir lo.."jawab dikta dengan entengnya lalu ikut meninggalkan dicky yg masih terheran heran dengan jawab dikta tadi.

Setelah dirasa cukup mengartikan dicky mengejar dikta dan samuel seraya berkata

"ah bangke lo pada.."

Siang ini rencananya andien akan ke suatu tempat bersama mama dakota tapi sebelum andien dan mama dakota berangkat mereka sempat berargumen dengan samuel dan papa dornan.

"Pokoknya kalian harus pake supir.."kata papa dornan dengan penuh penekanan.

"Apasih pa kamu udah kaya anak kecil tau gak! Orang andien mau bawa mobil sendiri, apa salahnya coba.."jawab mama dengan penuh penekanan juga.

LO ABANG GUE (Part 2) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang