53 New.

2.6K 111 14
                                    

Kita pasti sampai pada masa dimana dekapmu adalah hal paling menenangkan hatiku. Dan kepulanganmu adalah yang paling kutunggu-.



Jam sudah menunjukkan angka 22.15 tapi tanda tanda kepulangan samuel sama sekali belum terlihat dimata andien yg kini tengah secara bergantian menatap jam dinding dan pintu. Janji samuel. Ia akan pulang jam 20.00 karna pekerjaannya telah selesai dijam 19.00. Bila memang macet?  Samuel akan selalu mengabari andien walaupun hanya sebaris kalimat pesan yg berisikan "abang masih dijalan. Gak usah khawatir"

Tapi malam ini tak ada tanda tanda pesan itu. Khawatir? Sangat. Gelisah? Yaitulah yang kini andien rasakan. Perbedaan sikap samuel kemarin membuat andien bingung sampai ia tak tau harus mulai darimana ia bertanya pada samuel.
Paginya pun samuel berangkat kerja tak memberi tau andien terlebih dahulu. Itu tak biasanya.
Sikap samuel yang aneh inilah yang membuat andien khawatir. Ia takut samuel melampiaskan segala pikirannya ke pekerjaannya yang menurut andien tak masuk akal.

Selang beberapa menit bunyi pintu yg terbuka menyadarkan andien dari lamunannya.
Tepat. Itu dia tokoh utamanya. Walaupun penampilannya masih terlihat rapih dan berkelas layaknya samuel seperti biasa.
Tapi wajah dan cara ia berdiri benar benar terlihat lesu dan lelah.

Kini andien tau alasan abangnya itu pulang sangat telat. Karna pekerjaan yg tak bisa ia tinggalkan. Ingin hati mendekap tubuh tegap itu tapi andien urungkan niatnya karna terlihat dari kedua bola mata sendu itu bahwa ia membutuhkan istirahat yg benar benar cukup.

Samuel jalan melewati andien yg sedari duduk menunggunya.

"maaf.."

Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut samuel mampu menyakini andien bahwa abangnya itu baik baik saja dalam hal kata namun tidak dalam hal sesungguhnya.

Tepat didepan pintu kamar samuel. Andien berdiri seraya menunggu kegiatan setiap pulang kerja samuel selesai. Berdiri lalu duduk, berdiri lalu duduk andien lakukan sampai tak terasa jam telah menunjukkan angka 23.15.
Dengan kegabutan yg andien derita karna lama menunggu, andien pun memilih meregangkan kedua kakinya dan ceritanya ia akan pura pura tertidur didepan pintu kamar samuel biar abangnya itu kasian padanya.

Tak lama itu samuel pun membuka pintu dan..

"kamu ngapain dek..?"tanya samuel seraya berjongkok dan memegang bahu andien.

"aku bete ya sama abang. Ditungguin malah ninggalin.."ujar andien mengerucutkan bibirnya.

"maaf maaf kan tadi abang udah bilang maaf.."kekeh samuel.

"maaf mah gampang.."marah andien ala ala ngambek.

"terus abang harus gimana biar kamu maafin abang.."tanya samuel tulus.

"listnya panjang kalo dijabarin. Mending andien diem aja biar abang peka sendiri.."

"gimana abang mau tau kalo kamunya aja diem dek.."

"bang. Gak semua cewe itu harus nyebutin apa yg dia mau, kadang dia juga pengen si cowo yg berinisiatif tau.."

Jawaban andien tadi membuat samuel menepuk jidat bingung.

"dek. Abang itu bukan cenayang ataupun burung merpati jadi abang gak akan tau mau kamu itu apa.."

"alesan klise cowo kalo si cewe lagi ngambek.."

"dek emang nyata kan abang itu manusia bukan burung.."

"apaan sih bang ko jadi bawa bawa manusia sma burung.."

"lagian kamu bikin abang bingung tau gak. Bukannya jadi moodboster setiap abangnya pulang kerja malah ini dibikin badmood.."

"ko jadi abang yg marah sih.."

"abang gak marah dek.."

Andien pun berdiri inginnya berlalu dan masuk kamarnya tapi ada tangan yg menahan kedua tangan andien.

"dek. Kamu tau, alesan abang pulang walaupun dikantor masih banyak tumpukkan file yg harus abang kerjain itu alesannya kamu. Abang pulang gak mau bikin kamu nunggu tapi nyatanya kamu nunggu terlalu lama. Abang mau kasih kabar tapi handphone abang ketinggal dikantor.  Dan dijalan tadi abang ngeliat ada kecelakaan motor yg kata saksi didekat itu tabrak lari otomatis abang berhenti abang liat korbannya.."

"engga apa apa..?"

"alhamdulillah korbannya cuma luka luka ringan tapi kan itu harus tetep dibawa kerumah sakit. Abang minta buat telfonin ambulance karna yg abang liat ditempat perkara itu gak ada satu orang pun yg berusaha buat manggil pihak rumah sakit.."

Andien dengan seriusnya mendengarkan segala ucapan ucapan samuel.

"lumayan lama ambulance dateng abang nungguin korban dan berusaha buat bikin tenang sikorban yg terlihat panik dek. 
Sampe ambulance dateng. Abang  kasih kartu nama abang ke korbannya dek. Abang bilang sma dia buat hubungin abang kalo udh sampe rumah sakit.."

"abaaaang baik banget. Ups jangan jangan korbannya itu cewe cantik yaa."

"astagfirullah andien inandi dornan kamu itu soudzon bae sih sama abangnya ini.."

"lagian tumben banget abang kaya gitu. Diamerika mana pernah abang nolongin orang.  Ada anak kecil jatoh dari sepeda aja abang gak peduliin.."

"terserah ya dek kamu mau percaya cerita abang atau engga. Intinya itu lah kejadian kejadian yg udah abang alamin hari ini demi ingin pulang dan demi ingin lihat andien tertidur seperti biasanya.."

"andien percaya ko sama abang. Abang andien itu gak pernah bohong sekalipun bohong andien tau itu demi kebaikan andien.."

Samuel tersenyum mendengar ucapan andien yg membuatnya lega dan nyaman secara bersamaan.
Tiba tiba. Andien memeluk samuel erat..











@its.lann

Sudah berapa lama aku gak update?  Lama bngt ya.. Maaf ya maaf sekali lagi bukannya mau dibikin gantung tp emang lagi sibuk sma kerja. Kerja kerja sampai lupa orangtua hehe😂

Jngn lupa vote dan komennya dan jngn sampe kelewat ya. Nanti aku sedih😔

LO ABANG GUE (Part 2) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang