"Gimana kabar abang gua ya Ra...?"tanya andien untuk kesekian kalinya pada sahabatnya yg bernama Aira. Ya kini mereka telah bertelfon ria alasan kenapa mereka ngobrol lewat telfon adalah mereka sedang mengalami hubungan jarak jauh jadilah seperti ini.
Inilah yg terjadi setelah 3 tahun berlalu. Sahabatnya Aira chutavuth masih betah tinggal diphiliphine negara kelahirannya, sedangkan andien diindonesia dinegara yg ia cintai walaupun ia tak terlahir dinegara ini..
Sungguh mereka telah lama tak jumpa. Seingat andien mereka bertemu saat kelulusan andien. Ya aira datang khusus keamerika untuk sang sahabat merayakan kelulusan yg mengembirakan karna telah berhasil mendapatkan predikat mahasiswa dengan penilaian tertinggi saat itu.
Andien bahagia? Iya tentu ia sangat bahagia walaupun saat itu hanyalah aira dan kedua orangtuannya yg datang. Tidak ada sosok yg sangat ia harapkan datang.. Abangnya.
Samuel tidak datang entah apa alasannya, ia hanya menitipkan sebucket bunga nan indah pada mama tercintanya tanpa memberikan embel embel surat dibunga itu..
Sungguh menyakitkan bukan...?
Sosok yg ia panuti seumur hidupnya kini telah merangkak perlahan menjauh tanpa adanya penjelasan yg mampu membuat andien percaya bahwa ia yg akan mundur tanpa perlu abangnya yg menjauh.."Dia baik ko ndien. Santai aja...."
"Baik mah pasti Ra karna nyokap gua juga selalu bilang itu. Abang baik ko sayang..."ulangnya mengikuti omongan mama dakuta.
"Iya emang baik ndien. Pliss gua udah mau nikah jangan bahas abang lo mulu kalo kita lagi telfonan gua takut calon suami gua denger..."
"Maaf Ra.."sungguh andien kecewa pada dirinya sendiri sekarang.
Lagi lagi ia menitikan airmatanya untuk sang abang yg sngt ia sayang.."Lo nangis ya...?"
"Engga ko ra..."andien menutup wajahnya(mulmed)
"Ndien gua ga bermaksud bikin lo nangis. Plis lo jangan nangis ndien. Gua jauh buat nyeka airmata lo..."sesal aira.
"Apa salah gua sih Ra. kasih tau gua biar gua intropeksi diri.."tangisannya makin terdengar oleh kuping aira yg saat ini merasa sangat menyesal.
Sebenarnya bukan salah lo ndien tapi salah gua.ucap aira dihati.
"Gua mohon lo jangan nangis lagi ndien. Lo tuh harus sayang sma badan lo sayang sma diri lo sendiri. Kalo emang abang lo udh ga peduli sma lo yaudah lo juga harus belajar ga peduli sma dia. Lo bakal sakit kalo gini terus ndien sedangkan abang lo bahagia bahagia aja disana..."aira hanya ingin andien membuka matanya lebar bahwa dibumi ada banyak pasang mata yg memperhatikan andien sedangkan andien terlalu acuh dan terus memikirkan hati seseorang yg kini telah belajar mengikis nama andien didalam hatinya.
"Ko lo ngomong gitu sih ra.."
"Iya lo nyuruh gua buat kasih tau lo biar lo intropeksi diri. Yaudah itu gua kasih tau bahwa lo harus kembali jadi diri lo bukan jadi seakan akan jiwa lo tuh hilang sedangkan raga lo ada ditempatnya..."
"Tapi gua emang ngerasa ada yg ga beres dari abang Ra..."
"Abang lo beres beres aja ndien. Dia sehat walafiat lahir batin dunia akhirat...."hembusan nafas berat keluar begitu saja.
"Menjauh. Menghindar. Berkilah ah semacamnya gitulah intinya dia kaya menjauh gitu Ra...."
"Lo aja kali yg ngerasa begitu da abang lo mah engga. Mungkin samuel sibuk secara dia kan pemimpin gituloh. Kan lo tau pemimpin tuh gamau dipimpin karna dia merasa dirinya udah jadi pemimpin yg...apa kali ah pusing gua"
"Lo pusing ya telfonan sma gua. Tadinya gua mau curhat sma lo tentang kejadian disekolah tapi kalo lo pusing yaudah lo tidur aja bentar lagikan lo mau nikah.."
"Lo mau curhat apa..? Sini gua dengerin. Gua udh ga pusing lagi tadi udh minum obat.."
"Bener..?
"Iyaaa.."
"Jadi gini(cerita kebelakang) gitu ra...."
"Wah lo sih jahat ndien. Coba lo bayangin ekspresi itu simurid lo kalo ternyata dia cuma jadi bahan bayangan lo kalo lo itu lagi liat abang lo dihadapan lo lalu lo peluk dia. sakit ndien apalagi simurid lo itu suka sma lo itu lebih menyakitkan daripada ditusuk sembilu ndien...."
"Masa si Ra..? Orang dia juga biasa aja tuh engga kenapa napa.."
Aira pun membalasnya dengan hembusan nafas lagi dan lagi.
"Udah intinya untuk saat ini lo harus bisa mengesampingkan abang lo dan lo fokus meniti kehidupan lo agar jadi lebih baik. soal abang lo, lo serahin ke gua.."
"Makasih Ra. Gua sayang bngt sma lo dan ngga akan terganti sampai maut menjemputku..."
"Yaiyalah gaakan terganti. Sahabat lo itu cuma gua inget cuma gua hehe..."
"Hehe.. yaudah deh bye bye..."
"Bye bye..."
Panggilan pun andien tutup dengan terpaksa karna sebenarnya andien masih ingin bercerita tentang hari hari yg telah ia lewati sendiri dengan hebatnya tapi ia juga harus bisa menghargai sahabatnya karna sebentar lagi sahabatnya itu akan menikah.
Ya Aira akan menikah dengan pilihan ayahnya walaupun tadinya aira tak bahagia tapi lambat laun aira menerima perjodohan saling menguntungkan itu..
Setahu andien wajah prianya aira itu cukup tampan dan agak mirip artis asal korea selatan kim so hyun..
Andien bahagia..? Ya tentu ia bahagia walaupun ia tau abangnya itu sangat tersakiti disini tapi bila ia disuruh memilih tentang hati siapa yg akan ia pertahankan jawabannya adalah sahabatnya aira..
Andien bahagia melihat aira yg tersenyum saat prianya mengusap kepalanya. Menepuk pundaknya dan memeluknya. Sungguh perlakuan itu yg belum aira dapatkan dulu...
Tuhan memang adil....Cukupnya aku ngantuk😪
KAMU SEDANG MEMBACA
LO ABANG GUE (Part 2) SELESAI
Novela JuvenilKetika kita bercerita tentang kita pada mereka yg aku dan kamu tau pasti mereka sangat iri.. NOTE➡️ cerita Lo Abang Gue part 1 diakun @ulankuu🙏 Diutamakan sebelum baca yg part 2 baca dulu yg part 1. TERIMAKASIH🙏