LAG 52 new

2.5K 127 12
                                    

Hari demi hari telah berganti  dengan cepatnya. Kini andien yg sedang libur ngajar lebih tepatnya ia yg meminta izin pada pengurus sekolah tempatnya mengajar untuk libur sehari saja,  dan dipagi dan dihari liburnya ini andien memilih duduk disofa dengan tv menyala walaupun padangan kedua matanya tak searah pada tv. Iya kini samuel tau bahwa adiknya tengah memendam masalah namun yg samuel bingung kenapa andien tak mau bercerita padanya..

Tumben sekali andien memendam masalah biasanya dulu andien lah yg selalu bawel pada samuel bila ada sesuatu yg samuel tutup dari andien.  Kini malah kebalikannya yg membuat samuel resah.

"kamu tetep gak mau cerita dek..?"tanya samuel yg perlahan menghampiri sang adik yg tengah melamun.

"abang gak ngerti masalah apa yg kini kamu hadapi tapi kalo bisa jangan dipendem. Keluarin aja dek cerita sama abang.."ujar samuel seraya menjatuhkan bokongnya tuk duduk disamping andien.

"abang cuma takut kamu sakit dek.."gurat kekhawatiran terpancar dimata samuel.

Dipeganglah kedua tangan andien.  Samuel berharap dengan ia memegang kedua tangan mungil ini adiknya bisa kembali ceria seperti dulu..
Tangan ini hangat.  Ya seperti biasa namun ada yg beda dari biasanya, entahlah samuel bingung..

Andien merasakan kehangatan itu.  Kehangatan yg ia rindukan sejak dulu. Andien menoleh pada si pemilik kehangatan itu, mengubah posisi duduk seraya menatap kedua bola mata samuel yg andien rasa hari demi hari mata cerah ini berubah jadi sayu dan sendu..

"abang capek yaa..?"tanya andien yg tak lepas dari mata samuel.

Andien memegang lingkaran bawah mata samuel lalu memejamkan mata seraya mengucapkan sebuah kalimat dalam hatinya.

Abang jangan capek capek nanti abang sakit. Kalo abang sakit nanti andien sma siapa..

"abang sih masih muda udah kerja padahal abang harusnya masih kuliah kaya andien.."ujar andien lagi yg tiba tiba menyalahkan samuel yg masih setia mendengarkan ucapan sang adik.

"abang kerja juga buat andien.  Buat mama dan buat kesehatan papa. Kalo abang gak kerja, abang takut papa sakitnya makin parah sayaang.."jawab samuel seraya membenarkan anak rambut andien yg menghalangi samuel menatap wajah indah itu.

"andien kangen sama mama bang. Andien kangen sama papa. apa menurut abang andien anak yg durhaka ninggalin kedua orangtuanya demi meraih kebahagiaan andien sendiri walaupun yg kita tau bahwasanya andien bisa tetep bahagia disana bang, dideket mama sama papa.."andien menitikan air mata itu.

"kata siapa andien anak yg durhaka?  Engga ko. Andien anak yg cantik, baik dan pinter masak.."goda samuel yg membuat andien memukul kaki samuel.

"Andien, meraih suatu kebahagiaan untuk kepentingan diri sendiri memang terkesan egois tapi bagaimanapun juga kita hanya manusia biasa yg tak luput dari keegoisan itu sendiri. Andien gak perlu pura pura bahagia didepan atau dideket mama sama papa walau pada kenyataannya andien gak sebahagia itu. Abang tau. Andien masih terasa canggung dideket mama apalagi papa dan itu membuktikan bahwa andien berhak meraih kebahagiaan yg andien ciptain sendiri. Abang gak maksa andien buat cerita sayang tapi lebih baik jangan dipendem.. "setiap kata yg keluar dari mulut samuel, andien dengar dengan seksama.

"Andien mau nerusin sekolah bang tapi andien gak mau ninggalin indonesia. Andien berat buat ninggalin anak murid andien bang.."lagi lagi airmata itupun keluar dan kini lebih derasnya.(ujan kali ah)

"jadi ini masalah yg beberapa hari andien pendem hmm..?"tanya samuel yg siaga menghapus airmata itu.

Andien mengangguk lelah.

"menurut andien yg terbaik buat andien apa sayang..? Kalo kita bingung didalam dua pilihan ingat lagi dengan apa yg membuat andien merasa sangat sangat bahagia kala itu.. "pendapatan demi pendapat samuel berikan agar andien yakin pada dirinya sendiri tentang pilihannya.

"andien bingung bang.  Disatu sisi andien harus lanjutin cita cita andien yg masih dalam tahap awal dan disatu sisi lain andien harus lanjutin pendidikan andien yg kita gak tau kapan lagi andien dapet kesempatan untuk lanjutin s2 secepet ini bang.."

"dari kedua itu apa yg paling baik buat diri andien..?"

"dua duanya baik bang. Walau andien harus tinggal diamerika lagi.."

"kenapa pake kata walau padahal kata andien itu dua duanya baik..?"

Andien menggeleng lemah sebagai jawaban.

"kuliah hanya 2 tahun bila andien pintar dan cepat lulus tapi jasa guru itu lebih dari 2 tahun sayaang. Nama andien akan selalu dikenang oleh murid murid kebanggaannya andien. Andien gak akan terlupakan secepat 2 tahun itu. Sayaang, 2 tahun itu sebentar.."

"tapi nanti andien ninggalin abang disini.."

"Ya enggalah sayaang.  Abang ikut pulang kerumah dan menjalani hari hari biasanya dinegera kebanggaannya papa.. "

"andien gak tega ninggalin mereka. Ibu kepala sekolah juga berharap andien gak pergi.."

"jangan dengerin kata orang dan mungkin juga sekarang andien jangan dengerin kata abang. Ikutin kata hati andien dan inget apa yg bikin andien bahagia.."

Andien mengangguk dan menghapus sisa sisa airmatanya seperti anak kecil yg tak dibelikan balon berbentuk doraemon.

"jadi kangen aira tau bang. Kan biasanya aira yg selalu ceramahin andien.."

"jangan disebut dek lagi proses  move on nih.."samuel melepaskan tautan tangan mereka dan mengerucutkan bibirnya tanda ia kesal.

"pacaran aja belom udah mau move on aja hahaha.."

"gimana mau pacaran aira kan udah dilamar orang duluan ya hahaha.. Lebih ganteng daripada abang lagi hahaha.."tawa andien semakin pecah saat melihat raut wajah kesal samuel.

"gak gerak cepat sih mainnya kode kodean padahal yg dulu ngasih kode mulu aira hahaha.." lagi lagi tawa itu membuat samuel semakin kesal dan pergi meninggalkan andien.

"yaah baper.."ujar andien seraya mengikuti samuel dari belakang.

Seketika andien tertangkap dan langsung kena balasan dari samuel yaitu kelitikan yg pada dasarnya hal ini sangat dibenci oleh andien.

"hahahahahaha geli bang geli udah ah udahan bercandanya gak lucu.."ucap andien yg agak tersendat oleh rasa geli dan menyebalkan itu.

"dan bercanda andien juga tadi gak lucu tau.."henti samuel yg langsung masuk kamar.

Huh hah huh hah. Andien mengambil oksigen sebanyak apapun itu dan membuangnya berkali kali..
Lelah.
Ah itu abangnya kenapa jadi baperan gitu ya? Apa jangan jangan ia tengah masa puber hahaha...


********

Comeback..  Terimakasih yg telah setia menunggu cerita ini..

Vote and komennya boleh ya kaka hehe..

Haturnuhun

LO ABANG GUE (Part 2) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang