Setelah kerja kelompok yang penuh drama tadi sore, akhirnya kini Lusi bisa bersantai ria sambil bermanja-manja dengan kasur dan guling kesayangannya. Kenapa ia katakan banyak drama? Dari acara debat Rendi, Jessy, dan dirinya. Lalu tiba-tiba Jessy meminta Leon untuk mengantar nya pulang kerumahnya. Lalu adegan dimana si Jessy yang berpura-pura pusing agar Leon bisa menggendong nya. Ughh, penuh dengan drama sekali.
Jika diingat-ingat kembali isi novel tersebut, sifat Jessy seharusnya tidak seperti itu. Tapi mengapa yang di lihatnya sekarang malah berbanding terbalik dengan apa yang di ceritakan di novel? Apakah ada yang salah?
Ah sudahlah, memikirkan hal itu membuatnya lapar!! Padahal ia sudah makan malam tadi.
Tak lama Lusi turun untuk mencari cemilan di dapur.
"Cari apaan dek?" Tanya Lucas saat melihat adiknya tengah kebingungan mencari sesuatu di dapur
"Camilan bang, katanya tadi Abang mau beliin aku camilan yang banyak, mana?" Tanya Lusi sambil menyodorkan tangannya meminta
"Oh iya astaga!! Abang lupa, maafin Abang ya" Kata Lucas penuh sesal
"Yah Abang gimana sih!! Kan udah janji tadi" rengek Lusi
"Ya udah, kamu beli sendiri aja ya gimana? Abang ada tugas yang belum siap nih" Kata Lucas sambil menyodorkan dua lembar uang kertas berwarna merah
Dan dengan secepat kilat, Lusi langsung mengambilnya sambil menatap yang tersebut dengan mata yang berbinar-binar.
Tak tunggu lama, Lusi langsung keluar rumah untuk pergi ke super market dekat rumahnya tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Kini ia mengenakan baju kebesaran sampai bawah paha dengan lengan pendek dan celana pendek yang tertutupi oleh baju tersebut.
Dirinya berpenampilan cukup sexy malam ini. Ia tidak merasa takut jika tiba-tiba akan di cegat oleh preman-preman jalanan. Karena pada dasarnya, disini tidak rawan preman. Jadi aman saja.
Sampai di supermarket, ia langsung berkeliling sambil membawa troli belanjaan. Tak tunggu lama, kini troli belanjaannya sudah penuh oleh banyak jajanan yang ia inginkan. Kemudian ia membawanya menuju kasir dan setelah itu ia keluar untuk kembali ke rumah.
Tapi langkahnya terhenti saat melihat sepasang sejoli tengah berpelukan mesra di jalan depan supermarket tersebut. Ia cukup terkejut akan hal itu, namun kemudian ia memasang kembali wajah biasanya. Dan berlalu begitu saja dari sana seolah-olah tidak pernah melihat kejadian tadi.
Sedangkan disana, salah satu dari mereka tak sengaja melihat Lusi yang sedang menatap kearah mereka juga. Dengan gerakan cepat ia melepaskan pelukan tersebut dan berlari mengejar Lusi meninggalkan gadis yang kini sedang mencak-mencak karena kesal.
🌻🌻
Lusi kini sudah sampai di rumahnya. Ia langsung meletakkan para jajanan nya ke dalam box khusus untuk camilannya.
Ia mengambil lima sekaligus sambil membawa nya ke ranjang untuk dinikmati bersama drama Korea kesukaannya.
Saat itu juga ia kepikiran dengan mereka. Ada acara apa sampai berpelukan seperti itu? Tapi bukankah itu sudah biasa bagi mereka? Mengapa dirinya harus repot-repot memikirkan nya. Tidak berfaedah sekali.
Beberapa menit kemudian, Lusi tertidur sambil memeluk camilannya dan laptop yang masih menyala menayangkan adegan romansa para pemeran.
🌻🌻
Sedangkan Leon, kini ia sedang merokok di balkon kamar nya. Ia masih memikirkan kejadian tadi sore. Lagian kenapa pula si anak beasiswa itu seakan-akan mencari perhatian nya. Bahkan sampai harus disuruh menggendong dan mengantarkan nya pulang? Yang benar saja. Untung Lusi tidak marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supporting Role
FantasyMasha Washington, si gadis cantik yang tiba-tiba saja terbangun di tempat yang entah berantah yang sebenarnya dunia Novel. Harus menerima nasib jika dirinya menjadi salah satu karakter di buku itu. Sungguh mustahil, pikirnya. Berawal dari dir...