Setelah memakan kue dalam porsi yang lumayan, kini Lusi sudah berada di dalam kamarnya sambil berbaring malas menatap langit-langit kamar yang yang terdapat banyak sekali gantungan gambar luar angkasa.
Dirinya merasa bosan.
Arrgghh, bagaimana bisa kakak laki-laki nya, Lucas boleh berlibur sedangkan dirinya tidak boleh?!
Ya, Lucas tidak kelihatan karena cowok itu ijin kepada sang papah kalau dirinya ingin pergi berlibur bersama teman-teman nya sebelum ujian sekolah dimulai.
Awalnya Lusi ingin ikut sang kakak, namun langsung ditolak mentah-mentah oleh snag papah dan Lucas. Alasannya? Karena sang papah tidak mau berjauhan dengan putri kesayangannya sedangkan Lucas menolak karena ia tidak akan bisa 24 jam mengawasi adik kecilnya disana. Karena disana dirinya bukan hanya berlibur tapi sekalian mencari referensi untuk tugasnya.
"Ah, bosan!!" Rengek Lusi sambil menghentakkan kakinya di atas kasur dalam keadaan masih berbaring
"Bang handsome lagi liburan, papah lagi kerja ke kantor, lah gue? Kek orang mati rasanya cuma bisa rebahan doang." Gerutu Lusi pelan
Ting!
Ah pas sekali!! Lagi gabut-gabut nya eh ada yang chat. Mungkin ia bisa mengajak temannya untuk sedikit refreshing keluar kan? Aishh mengapa dirinya sangat pintar sekali.
Kemudian, Lusi mengecek ponsel nya untuk melihat siapa yang mengirimi nya pesan.
+62838123456
Bisa gak sih, jadi orang tuh gak usah rebut kebahagiaan orang lain? Seneng banget ya Lo jadi penghancur kebahagiaan orang!! Dasar bitch. Liat aja gue bakalan bikin perhitungan sama Lo!! Inget tuh.Ha? Pesan seperti ini lagi? Siapa sebenarnya yang mengirimi ia pesan misterius seperti ini sih?
Dasar pengecut!!
Iya, Lusi katakan bahwa sang pengirim sangat pengecut. Kalo memang ada maslah dnegan nya kenapa tidak muncul dan melabraknya langsung? Kenapa harus lewat pesan? Memangnya kapan ia membuat hancur kebahagiaan orang di dunia novel ini?
Oh apa mungkin ia menghancurkan kebahagiaan sang tokoh utama wanita karena sekarang Leon lebih tertuju kepadanya dibanding Jessy. Tapi, masa iya Jessy sampai menerornya seperti ini? Sok misterius sekali.
Tapi bisa saja sih, karena musuhnya di novel ini hanya Jessy, Katrina, Leon dan sang tokoh antagonis pria,Sergio.
Ya walaupun Leon kini baik padanya, ia harus waspada kan? Siapa tau tiba-tiba Leon punya niat untuk membunuhnya? Aishh jangan sampai terjadi deh. Amit-amit.
Sedangkan untuk Sergio, walaupun Lusi belum pernah bertemu dengan cowok itu, bisa saja cowok itu memata-matai nya karena sudah membuat Jessy sering menangis. Dan yang pasti akar masalah nya adalah Leon. Cih.
Dan Katrina, bisa saja dia. Dia tergila-gila pada Leon, gadis itu sedikit gila menurut nya. Apapun yang ia mau harus tercapai termasuk memiliki Leon. Bahkan di novel Katrina memiliki nasib yang malang juga. Gadis itu menjadi gila beneran karena Leon malah akhirnya bersatu dengan Jessy diakhir cerita. Huh, menyedihkan.
Lalu terakhir adalah Jessy. Gadis itu juga bisa jadi salah satu tersangka atas pengiriman teror ini. Walaupun gadis itu baik dan ramah, gadis itu sedikit menunjukkan sikap aslinya yang tidak tertulis oleh novel. Yaitu sedikit licik.
Ahhh, bagaimana ini?
EOTTOKAEEEEE!!
Ah sudah lah.
Lusi beranjak dari berbaring nya kemudian dengan gontai memasuki kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.
Memikirkan tentang pesan itu membuat otak cantiknya merasa kelelahan.
Selesai mandi ia langsung memakai pakaian dan keluar dari kamarnya. Lusi menuruni tangga secara perlahan. Tujuannya sekarang adalah minimarket.
Ia ingin susu kotak rasa pisang huhu.
Mungkin itu akan mengembalikan mood nya. Susu rasa pisang kesukaan nya.
Sampai di minimarket dekat rumahnya, ia langsung menuju pada tempat susu yang diincarnya berada. Gadis itu bahkan membeli 10 susu kotak rasa pisang sekaligus dan beberapa camilan. Oh jangan lupa ice cream nya.
Selesai membeli semuanya ia segera pulang ke rumah, dan berencana akan bermalas-malasan di kamar.
Tapi di tengah jalan, ia dikejutkan dengan pertempuran antar remaja yang menggunakan senjata tajam, atau bisa diartikan dengan tawuran.
Aishhh, merepotkan sekali
Tadi mereka tidak ada di jalanan yang ia lewati tadi kok. Mengapa tiba-tiba mereka malah ada disini?
Lusi hendak berbalik dan mencoba menghiraukan tawuran tersebut. Namun, tiba-tiba tangan nya di tarik dengan kasar, dan boom!! Kini si mata tajam besi biadab sudah berada persis di leher nya. Yaps, pisau.
"WOI DENGERIN GUE BAIK-BAIK!! KALO GENG KALIAN NGGAK MAU TUNDUK SAMA GENG AXLADAS, CEWEK INI BAKALAN MATI DITANGAN GUE!!"
Apa kata si jelek ini? Mau membunuhnya heh? Enak saja. Belum tau rasanya di sunat dua kali nih orang!!
"Lepasin gue bajingan!!" Geram Lusi
Gadis itu tidak bergerak sama sekali, jika ia bergerak sedikit saja bisa dipastikan pisau biadab itu akan menggores leher mulusnya yang glowing dan meninggalkan bekas luka.
Atau mungkin yang lebih parahnya lagi, nyawanya bisa melayang dengan sia-sia.
"Diem Lo!!" Sentak orang yang menyandra Lusi
"Gue disini cuma mau numpang lewat ya abang-abang yang ganteng nya sedunia Indonesia raya merdeka!! Gue gak ada masalah apapun sama kalian, paham?!" Geram Lusi
"Gak usah banyak bacot deh Lo!!" Kata salah satu teman si penyandera Lusi
Jelas Lusi tau, kalau itu adalah teman si penyandera dirinya, karena jaket yang mereka pakai itu sama.
"Kalo Lo mau bunuh tuh cewek, bunuh aja kali!! Gak ada untungnya buat Geng gue!!" Kata seorang cowok beranting sebelah, terkesan sangat bad
Tapi, bagaimana bisa cowok itu merelakan gadis cantik sepertinya meninggal dengan sia-sia?
"Lo!! Pulang lewat mana Lo ha?!" Tanya Lusi sedikit berteriak pada cowok beranting sebelah itu
Si cowok hanya menaikkan alisnya sebelah, lalu menjawab dengan remeh, "ngapain Lo nanya begitu?" Katanya
"Jawab tolol!!" Kata Lusi
"Lewat sini lurus aja"jawabnya santai
"Awas Lo ya!! Kalo pulang gue begal Lo!!" Kata Lusi dengan wajah memerah padam pertanda gadis itu marah
"Wah takut nya...bhahahha" jawab teman si cowok beranting sebelah
"Siapa namanya neng?" Tanya teman si cowok beranting tadi
"Ngapain Lo nanya-nanya nama gue? Lo mau melet gue? Sorry, gak bakalan mempan ya!!" Ketus Lusi
"DIEM!!" Bentak si cowok yang menyandra Lusi
Cowok itu merasa marah karena perkataan nya diabaikan.
"Siapa nama Lo?" Tanya nya lagi sambil sedikit menekan pisau itu ke leher Lusi
Lusi sedikit meringis dikala pisau itu sedikit melukai kulit lehernya.
"Shttt...Lusi, nama gue Lusi!!puas Lo?!" Jawab Lusi
Sedangkan yang disana hanya mengangguk saja pertanda mengerti.
"Inget nama gue baik-baik!! Gue Sergio Andrian Bramasta"
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Supporting Role
FantasyMasha Washington, si gadis cantik yang tiba-tiba saja terbangun di tempat yang entah berantah yang sebenarnya dunia Novel. Harus menerima nasib jika dirinya menjadi salah satu karakter di buku itu. Sungguh mustahil, pikirnya. Berawal dari dir...