Setelah kemarin ia mengetahui kalau dirinya masuk ke dalam novel usang itu, dia mulai membiasakan dirinya. Awalnya kakak dan ayahnya sedikit terkejut atas berubahnya sikap Lusi. Tapi kini mereka sudah biasa saja.
Dan tepat hari ini pula, ia harus berangkat ke sekolah. Lusi kini berangkat bersama kakak laki-lakinya,Lucas. Mereka memang selalu berangkat bersama. Oh iya, saat ini umur nya adalah 16 tahun. Kini ia berada di kelas 2 IPA 1. Yang berarti si anak beasiswa alias si Jessy akan muncul dua hari dari sekarang. Berarti cerita ini baru dimulai kan? Ah, masa bodo dengan itu.
"Hei Lus, tumben baru berangkat. Biasanya sebelum gue dateng Lo udah Dateng duluan"
Dia Olivia, teman sebangku Lusi.
"Gue telat bangun" Jawab Lusi
"Oohh, eh Lo tau nggak? Katanya dua hati lagi bakalan ada murid baru di kelas kita. Cewek lagi. Katanya sih anak beasiswa" Kata Oliv
Ah, sebenarnya ia sudah tau. Tapi agar tidak curiga ia akan pura-pura tidak tau saja. Anggap saja untuk menyenangkan salah satu teman nya,haha.
"Oh ya?" Kata Lusi dan dibalas anggukan oleh Oliv
Tak lama bel masuk berbunyi. Kringgg....kringg .....
Benar juga, kira-kira seperti apa rupa si Leon ya? Apakah sangat tampan? Atau justru malah biasa-biasa saja? Secara ini kan novel tua.
Meski ia satu kelas dengan Leon, sang tokoh utama pria, cowok itu selalu datang terlambat ke kelas. Alasannya? Karena dia selalu telat bangun.
Brakkk
"Maaf, saya terlambat"
Hm, sudah Lusi bilangkan. Dan sekarang lihatlah cowok itu, seperti tidak mempunyai dosa sama sekali. Dia mengucapkan maaf dengan muka super super datar. Lalu berjalan santai kearah bangku nya yang kebetulan berada tepat di belakang meja Lusi.
Dalam hati Lusi ber'woah' saat melihat wajah tampan milik Leon. Memang pantas menjadi tokoh utama pria. Lalu apakah tokoh utama wanita juga akan sangat cantik? Lusi harap tidak.
🌻🌻
Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Kini Lusi dan juga Oliv tengah berada di kerumunan kantin. Dirinya sedang mengantri untuk mendapatkan susu kotak rasa pisang. Uh, dia sangat suka dengan susu rasa pisang.
Lama dirinya mengantri, kini kantin yang semua berisik bertambah berisik ketika sang tokoh utama--Leon dan para kawan-kawan nya datang ke kantin. Lusi sudah tidak heran, namanya juga kantin novel pasti ada adegan pasaran seperti ini. Bahkan di dunia aslinya dulu ada yang seperti ini, namun tidak terlalu heboh.
Lusi? Dia hanya melirik sekilas dan Galus kembali ke arah susu kotak rasa pisang incaran nya. Meski dia ingin menjadi tokoh utama wanita, dia tidak akan peduli untuk saat ini. Susu rasa pisang dulu, baru kamu.
Hingga suara yang terdengar berat dan dingin memecahkan fokusnya dari susu kotak rasa pisang.
"Saya akan membeli semua nya" Katanya
Dia Leonil Ian Bagaskara. Apa maksudnya akan membeli semuanya? Jajan disini kan? Kalau itu sih tidak masalah.
"Kenapa den? Den Leon ingin beli Susu kotak ini?" Tanya ibu-ibu kantin tersebut dan dibalas deheman oleh Leon.
Lusi yang mendengarnya langsung melotot sempurna. Apa katanya? Cowok itu ingin membeli semua susu kotak rasa pisang ini? Wah wah, tidak bisa dibiarkan. Dia juga ingin merasakan minuman favoritnya tau!! Bodo amat jika harus menentang sang tokoh utama pria. Dia hanya ingin susu rasa pisang.
"Enak aja, Bu kantin aku mau beli lima" Kata Lusi kesal
Peduli setan, jika dia harus merelakan tokoh utama wanita tetap berada ditangan Jessy. Dia hanya ingin susu rasa pisang itu. Oh sayangku susu rasa pisang~
Leon langsung menoleh kearah Lusi dan menatap bingung gadis di depannya. Merasa aneh sekaligus heran. Gadis yang selalu bersikap lemah lembut dan bijak ini, kenapa tiba-tiba berubah menjadi gadis yang bar-bar? Apalagi hanya untuk memperebutkan susu rasa pisang.
"Apa Lo? Mau gue colok mata Lo, Ha? Mau gelud Lo? Sini sini, gue nggak takut" Tantang Lusi sok berani sambil memamerkan otot lengannya yang tidak terbentuk
Sedangkan teman-teman Leon kini sudah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah gadis di depannya yang menurut mereka sangat lucu. Leon masih menatap aneh sekaligus menahan senyum di wajahnya melihat tingkah laku Lusi.
"Kenapa?" Ucap Leon
"Apanya kenapa? Gue gampar tuh mulut lu yee!!" Ucap Lusi ngegas
Tanpa menghiraukan perkataan Lusi, Leon segera membayar semua susu kotak rasa pisang tersebut dan kemudian berlalu dari sana.
Lusi yang melihat itu melongo ditempat. Argghh, Leon memang sangat menyebalkan. Kenapa malah jadi seperti ini?
"SUSU RASA PISANG KUUUUUUU.....OOOHHH TIDAKKKKKK!!!"
🌻🌻
Setelah kejadian di kantin tadi Lusi langsung kembali ke kelas dengan lesu. Ia mendudukkan dirinya di kursi dan melipat tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya di sana.
Ia sangat sedih tidak bisa meminum susu rasa pisang itu. Dasar, nama aja mirip sama husbu gue si Ian tapi kelakuan kek taek kuceng!!, Batinnya.
"Papah, mau susu rasa pisang!!" Gumamnya sedih
Tiba-tiba ia merasakan dingin di pipi sebelah kanannya. Saat menoleh ia mendapati sekotak susu rasa pisang keinginannya. Wahh, tuhan sangat baik. Dengan segera ia merebut susu rasa pisang itu dengan berbinar dan langsung meminum nya dengan rakus tanpa melihat siapa yang memberikannya susu itu.
Sedangkan orang yang memberinya susu rasa pisang itu hanya tersenyum tipis. Lalu kembali ke tempat duduk nya.
Baiklah, jadi itu minuman favoritnya, batin orang itu.
Sedangkan disisi lain, segerombolan remaja kini tengah berkumpul di pojok kelas dengan susu kotak rasa pisang ditengahnya. Mereka adalah Leon dan teman-teman nya.
"Tumben Lo beli susu kaya gini banyak amat. Buat apaan emang?" Tanya Jordan
"Ho'oh tumben bos. Kan Lo nggak terlalu suka sama rasa pisang. Biasanya juga rasa coklat" Kata Michael
"Gak" jawab Leon
Salah satu dari mereka kini mencomot dua sekaligus susu rasa pisang tersebut dan diminum dengan rakus. Sontak hal itu membuat Leon melotot kesal. Langsung saja ia mengambil kembali satu kotak susu rasa pisang yang tersisa ditangan Rendy.
"Yaelah bos, minta dikit doang pelit amat Lo" Kata Rendy dengan sinis
"Beli sendiri" Jawab Leon
"Masih banyak itu bos, buat apaan emang? Tambahan sesajen?" Kata Michael
"Berisik Lo bule kesasar!!" Kata Rendy
"Kenapa, iri Lo?" Tanya Michael
"Sorry dory strawberry nih Yee!! Nggak level" Kata Jordan
"Eh, emangnya Lo diajak? Udah Ren jangan temenan Ama dia" Kata Michael menatap sinis Jordan
"Taek Lo" umpat Jordan
Leon tidak menggubris perkataan para sahabatnya, ia masih betah menatap seseorang di depan sana. Tak lama dia bangkit sambil membawa dua kotak rasa susu pisang ditangannya. Sedangkan teman-teman nya hanya menatap bingung kearah Leon.
"Mau kemana Lo Bos?"
"Woy, di tanya malah budeg!"
"Temen lo tuh"
"Temen Lo juga bangsul!!"
Kini dirinya---Leon, sudah berada di depan gadis yang sedari tadi ia perhatikan. Bahkan kini gadis itu tidak menyadari nya sama sekali. Sesaat ia terkekeh kecil sambil menyodorkan satu kotak susu rasa pisang kepada gadis itu.
Teman-teman Leon yang disana hanya bergidik ngeri saat melihat Leon terkekeh. Bukannya senang malah terkesan menyeramkan bagi mereka.
"JANGAN SARAP BOS!! ISTIGHFAR!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Supporting Role
FantasyMasha Washington, si gadis cantik yang tiba-tiba saja terbangun di tempat yang entah berantah yang sebenarnya dunia Novel. Harus menerima nasib jika dirinya menjadi salah satu karakter di buku itu. Sungguh mustahil, pikirnya. Berawal dari dir...