Bagian 8

686 284 134
                                    

Selamat membaca🧡

Jangan lupa untuk Vote & Comment sebanyak-banyaknya^^

Bagian 8 - Salah paham

"Tela lo jangan ngadi-ngadi ya! Glenda itu sepupu gue!" ucap Feyra frustasi karena Auristela berniat ingin melabrak sepupunya seperti dalam cerita-cerita wattpad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tela lo jangan ngadi-ngadi ya! Glenda itu sepupu gue!" ucap Feyra frustasi karena Auristela berniat ingin melabrak sepupunya seperti dalam cerita-cerita wattpad. Yang tak habis pikir lagi Auristela menyuruh Feyra untuk membawa Glenda ke kamar mandi bawah tangga yang sepi dan jarang di tempati. Iya, rencananya Auristela akan melabrak sepupu Feyra disana.

"Udah bawa aja, nggak bakal gue apa-apain kok, cuma mau tanya-tanya aja. " Auristela cengengesan.

"Ya terus ngapain mesti dikamar mandi tolol?!" maki Selena kelewat dongkol. Masalahnya kalau tindakan Auristela terdengar sampai Bu Lilis selaku guru BK titisan medusa, bisa-bia mereka semua bakalan habis.

"Biar keren aja kayak di wattpad-wattpad gitu hehehe."

Iva geleng-geleng. "Halunya maju banget, mengalahkan majunya teknologi."

Feyra menghela nafas. Mau tak mau ia harus menuruti kemauan Auristela, karena jika tidak, gadis itu pasti akan merengek sambil terus melakukan hal-hal bodoh yang bisa membuat dirinya pusing tujuh keliling. Lagipula Auristela bilang tidak akan melakukan sesuatu diluar batas kan? Setidaknya walaupun Auristela itu sedikit dongo tapi omonganya bisa dipegang dan dipercaya.

Iva mengerling. "Lo jealous Owen deket sama sepupu Feyra?"

Auristela menganga tak percaya sambil menunjuk dirinya sendri. "Gue? Jealous? HAHAHAHAHA. Yes!"

"Oke, gue bakalan bawa Glenda ke toilet bawah tangga, lo duluan aja." final Feyra berbalik melewati koridor kelas sebelas.

Auristela mengepalkan tangannya ke udara sambil ber yes ria.

"Dadah, gue mau cosplay jadi kakel tukang labrak dulu." ucap Auristela meninggalkan kedua temannya sambil melambaikan tangan.

Iva dan Selena menggeleng ditempat.

Tanpa mereka ketahui, dari tadi ada seseorang dibalik tembok yang tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika mendengar suara Auristela and the gang yang sedang menyusun rencana.

🗿🗿🗿

"Gawat!" teriak Akram dengan nafas memburu.

Owen memejamkan mata mendengar teriakan Akram yang memekakan telinga. Cowok berwajah datar itu mengumpat dalam hati karena kegiatan bermain gamenya terganggu.

"Kenapa lo? Kayak abis dikejar bencong pasar lama aja." Faga terkejut terheran-heran.

Akram menarik nafas dalam kemudian mebuangnya. Ia melakukannya berulang kali sampai terasa lebih tenang.

Theatrical Love ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang