Bagian 9

697 267 135
                                    

Selamat membaca🧡

Jangan lupa untuk Vote & Comment sebanyak-banyaknya^^

Bagian 9 - Luka

Awan biru telah hilang digantikan mendung kelabu, bel pulang sekolah pun sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan biru telah hilang digantikan mendung kelabu, bel pulang sekolah pun sudah berbunyi sejak satu jam yang lalu. Saat ini Auristela sedang duduk anteng di pilar depan lab Multimedia sambil mengayunkan kedua kaki, hitung-hitung mengeringkan roknya yang masih sedikit basah.

Iya, gadis itu sedang menunggu Owen mengerjakan tugas tambahan karena berencana ingin pulang bersama.

Lagi-lagi ini hanya inisiatif Auristela yang ngotot ingin pulang bersama Owen, sekalian ia juga akan menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi waktu ditoilet tadi. Padahal teman-temannya sudah memberi nasihat kepada Auristela agar tidak perlu berurusan lagi dengan laki-laki muka tembok seperti Owen.

Setelah mendengar penjelasan dari Auristela tentu membuat ketiga temannya fix geram no musyawarah terhadap Owen. Bahkan mereka tak henti-henti mengatai cowok itu dengan berbagai sumpah serapah ketika tahu Auristela didorong sampai jatuh di lantai kamar mandi.

"Kata gue juga apa! Udah deh lo nggak usah ngejar-ngejar si cowok muka tembok itu lagi," jengkel Feyra sampai enggan menyebut nama Owen.

"Inget ya Tela, kalo lo ngerasa spesial karena dibeliin ice cream sama Owen, lo itu nggak spesial, lo cuma ge'er," ucap Selena memberi pencerahan agar pintu hati dan pikiran Auristela terbuka.

Tapi, apa kalian masih ingat kalau Auristela itu gadis polos nyerempet goblok? Iya, tanpa mau menyimak, Auristela hanya ngangguk-ngangguk saja ketika dinasehati oleh teman-temannya.

Masuk kuping kiri, keluar kuping kanan.

Pintu lab terbuka kemudian keluarlah satu persatu murid kelas 12 Multimedia A. Auristela langsung berdiri sambil tersenyum manis menyapa teman sekelas Owen yang ia kenal.

"Aih mantap, sekarang mah udah ada yang nungguin," celetuk cowok tinggi disamping Owen

"Itu yang namanya Auristela bukan sih? Yang lagi deket sama Satria anak Multimedia C?" tanya cowok yang wajahnya sebelas duabelas seperti sendal jepit.

Ini orang sangat halal untuk dilempar ke kandang dajjal.

Auristela jadi ketar-ketir sendiri takut Owen salah paham, padahal kan Auristela sudah move on dari sibangsat Satria karena dijadikan korban ghosting.

Memang ya, ghosting adalah tindak tergela.

"Eh, udah nggak!" sangkal Auristela.

Owen yang melihat gelagat aneh dari Auristela langsung menatap gadis itu dengan penuh selidik.

"Owen ayo kita pulang!" alibi Auristela sambil menarik Owen menuju parkiran, sementara cowok itu mengangkat sebelah alis heran sambil pasrah diseret Auristela karena memang tujuannya hendak ke parkiran.

Theatrical Love ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang