"Minta nomor hp malah di kasih nomor sedot wc?"
"Feyra, lo nggak tau usaha gue buat dapetin nomor Owen gimana?"
"Nggak."
"Membagongkan."
Auristela, si gadis polos nyerempet goblok yang harus rela berpura-pura mendekati seorang cowok bernama Owen unt...
Jangan lupa untuk vote & comment sebanyak-banyaknya^^
Bagian 14 -Perkara bocor
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Auristela tengah berbaring dengan mata terpejam di kasur UKS. Waktu mata pelajaran terakhir gadis itu pingsan karena nyeri yang teramat sakit di perut bagian bawah, membuat ketiga temannya heboh mengira kalau gadis itu pura-pura pingsan karena belum mengerjakan PR kewirausahaan. Tapi setelah beberapa kali menepuk pipi Auristela dan gadis itu tak kunjung membuka mata, baru mereka percaya kalau Auristela benar-benar pingsan.
Setelah setengah jam tak sadarkan diri akhirnya Auristela membuka matanya perlahan menatap langit-langit ruangan yang tidak ia kenali. Gadis itu berusaha menyandarkan tubuhnya pada sandaran kasur sambil memegang kepalanya yang sedikit pening. Ia menatap sekelilingnya yang sepi, mendadak gadis itu memegang perutnya setelah mengingat kejadian yang membuat ia terbaring di UKS.
Auristela menghembuskan nafas. Nyeri di perutnya sudah membaik, gadis itu melihat jam dinding yang sudah menujukan pukul 1 siang, tandanya bel pulang sudah berbunyi.
Saat hendak turun dari kasur, Auristela dikejutkan dengan suara pintu UKS yang dibuka dengan tidak santai.
Brak
"MAN ROBBUKA!"
Refleks Auristela memegang dadanya yang datar ketika Owen muncul dengan wajah panik dan nafas yang memburu seperti orang habis dikejar-kejar bencong malam minggu.
Owen gelagapan. "Kata Feyra lo pingsan." Jadi pada saat Owen mau pulang, ia bertemu Feyra dan Iva yang baru saja kembali dari toilet, Feyra bilang kalau Auristela pingsan dan saat ini sedang berada di UKS. Entahlah, Feyra hanya ingin mengetes apakah Owen sudah menyukai Auristela atau belum. Dan wajah khawatir Owen menjelaskan semuanya.
Auristela manggut-manggut tidak mau ambil pusing. Sedangkan Owen menatap kesana kemari karena berada dalam suasana canggung. Ayolah, kan biasanya Auristela yang bisa mencairkan suasana dengan tingkahnya yang konyol dan minta di gepuk pakai satu ton benang wol.
Auristela memakai sepatunya, kemudian berdiri di depan cermin untuk merapihkan seragamnya yang sedikit kusut. Saat ia memutar tubuh bagian belakang, ia terbelalak melihat roknya mencetak warna gelap di bagian tengah. Tak mau sampai Owen melihat, lantas Auristela langsung menempelkan tubuhnya pada tembok membuat Owen mengernyit menatap gadis itu aneh.