Prolog

2.7K 492 356
                                    

bismillah, smoga laku yaallah

Warning! Cerita ini mengandung kebengekan dan kebobrokan

halo guys, ini karya pertama aku jadi tolong beri dukungan berupa Vote & Comment sebanyak-banyaknya ya^^

Selamat membaca🧡

Kenyataan memang tak seindah wajah 23 bujang NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenyataan memang tak seindah wajah 23 bujang NCT.

Terhitung sudah sembilan kali Auristela ditolak mentah-mentah ketika meminta nomor ponsel cowok yang ia incar selama dua minggu belakangan ini. Padahal Auristela sudah melakukan berbagai cara agar cowok berwajah datar itu mau memberikan nomor ponselnya. Tapi nihil, jangankan untuk memberi nomor ponsel, dilirik pun nggak.

"Kalau dipikir-pikir gue nggak jelek-jelek banget kan, ya?" tanya Auristela. Wajahnya tertekuk sedih sambil mengaduk kuah bakso tanpa minat.

"Iya, tapi gue males mikirnya," sahut Feyra mendapat anggukan dari Iva dan Selena.

"Feyra, lo nggak tau usaha gue buat dapetin nomor Owen gimana?"

"Nggak."

"Membagongkan."

Bahu Auristela merosot seketika. Gadis yang mengaku sebagai istri sah dan satu-satunya Na Jaemin itu berkali-kali menghela nafas nyaris membuat ketiga temannya terkena hipertensi dadakan.

"Nyet, lo kan bisa minta nomor Owen sama gue, kenapa harus repot-repot minta langsung sama orangnya, sih?" ujar Feyra merasa dongkol dengan kelakuan Auristela yang polos nyerempet goblok.

Masalahnya begini, Feyra kan satu kontak dengan Owen, alih-alih langsung meminta pada Feyra, Auristela malah dengan songongnya menolak keras dan berkata bahwa ia akan mendapatkan nomor cowok itu dengan usaha sendiri. Sungguh, Feyra juga berpikir memang tidak ada salahnya berusaha sendiri, tapi ya lo mikir lah ajg!

Auristela mengangkat bahu acuh. "Selagi ada cara yang sulit, kenapa harus pakai yang mudah?"

"Hadeh, susah ya ngomong sama orang yang otaknya di dengkul." cibir Selena sambil mengelus dada.

Berbeda dengan Selena yang masih bisa sabar, Feyra yang mudah tersulut emosi lantas menggebrak meja membuat seisi kantin menoleh heran kearah mereka berempat. Untung saja saat ini kantin tidak terlalu ramai mengingat masih dalam keadaan jam belajar.

"Ini orang minta dikatain banget nggak sih?!"

Iva segera menenangkan Feyra yang sudah diselimuti amarah. "Ucapkan astagfirullah kawan."

Kendati begitu, Auristela malah salah fokus dengan kedatangan seorang cowok yang baru saja lewat diikuti kedua temannya sontak membuat gadis itu mleyot ditempat. Seperti biasa, cowok tersebut tampak cuek dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Kemudian mereka duduk di salah satu meja yang letaknya tak jauh dari meja Auristela.

Theatrical Love ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang