[1] : Musuh Bebuyutan

156 12 17
                                    

Park Sora.

Wanita itu saat ini sedang berada di dalam laboratorium kimia untuk mendengarkan pengarahan terkait praktikum kimia fisika yang akan ia jalankan mulai minggu depan. Pada minggu pertama perkuliahan seperti ini, kegiatan praktikum masih belum berjalan. Sebagai gantinya, para mahasiswa diminta untuk mendengarkan pengarahan terkait mekanisme praktikum, pengumpulan laporan, sampai dengan pembagian kelompok.

Sora maju ke depan untuk mengambil nomor undiannya. Saat berjalan kembali ke tempat duduknya, ia membuka kertas kecil itu. Di dalamnya, tertulis angka 5 dengan sangat jelas.

"Sora! Kamu dapat angka berapa?" tanya Ryujin – sahabat Sora – saat Sora telah sampai di tempat duduknya.

"Nomor 5, kamu?" tanya balik Sora. Ryujin menunjukkan kertas kecilnya pada Sora. Ryujin mendapatkan angka 3, yang berarti Ryujin bukan partner praktikumnya nanti.

"Aku sekelompok sama Haechan..." ujar Ryujin. Haechan yang duduk di sebelah Ryujin segera menunjukkan kertas kecilnya yang tertulis angka 3 dengan jelas di sana. Tentu saja Sora iri melihat Ryujin dan Haechan yang secara kebetulan bisa sekelompok bersama.

"Ishhh...kok bisa sih? Beruntung banget kalian..." gerutu Sora sambil melempar kertasnya dengan kasar ke atas meja yang ada di hadapannya. "Duh..gimana kalau aku dapet partner yang nggak enak? Aku perlu di-carry!"

"Carry apaan?! Kamu udah pinter ya, tolong! Justru yang butuh di-carry itu aku sama Haechan. Jangan mengada-ngada kamu. Bahkan aku yakin kamu bisa praktikum sendirian tanpa partner," sahut Ryujin dengan raut wajah sedikit kesal saat Sora sedang mencoba untuk merendahkan dirinya. Sora hanya bisa menyengir lebar saat Ryujin berkata seperti itu.

"Kamu nomor 5?" Seorang laki-laki yang kini berdiri di samping meja Sora segera bertanya. Sora mengangkat kepalanya untuk melihat wajah laki-laki itu.

Dia adalah Choi Jongho, musuh terbesar Sora.

"Iya. Kamu?" tanya balik Sora. Jongho mulai membuka kertas undiannya yang baru saja ia ambil lalu melihat angka yang ada di dalam kertas itu. Begitu melihatnya, ia langsung melempar kertas itu ke atas meja milik Sora. Cepat-cepat Sora menyambar kertas itu untuk melihat isinya.

"5?! WHAT?!" seru Sora saat melihat angka 5 tertulis dengan jelas di dalam kertas undian milik Jongho itu.

"Kenapa kamu berteriak, Sora? Ada apa? Kenapa kamu juga masih belum duduk, Jongho?" tegur seorang dosen yang berdiri di depan kelas.

Sora dan Jongho cepat-cepat meminta maaf atas keributan yang baru saja terjadi. Jongho sendiri segera kembali ke tempat duduknya tanpa berkata apapun lagi pada Sora. Sedangkan Sora kini mulai mengacak-acak rambutnya dengan gemas. Bagaimana bisa Jongho adalah partner praktikumnya? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?

"Jin...gimana ini? Huhuhu..." Sora mulai merengek pada Ryujin dan menyandarkan kepalanya di pundak wanita itu.

"Udahlah. Kamu lupa kalau Jongho pinter? Lumayan tau dapet partner pinter kayak Jongho, daripada sama si bodoh Haechan..." ujar Ryujin.

"Aku bisa denger ya. Tolong..." sahut Haechan.

"Ya pinter sih pinter. Tapi kalau nanti waktu test awal sebelum praktikum, dia nggak kasih aku kesempatan buat jawab gimana? Aku nggak dapet nilai dong! Aku yakin dia nggak bakal kasih aku kesempatan buat jawab sama sekali," jelas Sora.

"Bisalah. Kamu pasti bisa ngalahin dia. Kamu kan nggak kalah pinter sama dia. Pasti sekarang banyak yang iri sama kalian..." sahut Ryujin.

"Nggak tau ah. Mau pindah jurusan aja deh..." balas Sora yang mulai pasrah dengan keadaannya. Ia mulai melipat tangannya di atas meja dan membenamkan wajahnya di sana hingga kelas pengarahan praktikum itu berakhir.

The Ghost Crew | 00-01LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang