Bagian 8

3.2K 473 144
                                    


Mansion keluarga Raws itu terlihat begitu ramai,beberapa mobil mewah berjajar rapi.begitupun sekarang ferari putih yang baru saja memasuki halaman mansion.

Begitu memarkirkan mobilnya turunlah si pria berambut merah terang dengan setelan casualnya.

"Gue masuk atau enggak ya,keliatannya rame banget" Gumamnya.

Doyoung merapihkan pakaiannya dan sesekali menyisir rambutnya kebelakang dengan jari-jarinya.mengatur nafas agar rileks karna sejujurnya ia sangat gugup.

"Bismillah

"Eh lupa gue kristen"

"Oke Doyoung keep calm!"

Setelah meyakinkan dirinya akhirnya si pemuda berambut merah terang itupun masuk kedalam dengan langkah pasti.

"Om Doyoung!!!" Teriak damie menyambut om kesayangannya lalu memeluk erat Doyoung.

"Om ko lama si,udah ditungguin keluarga besar damie loh" Katanya yang membuat jantung Doyoung seolah langsung terlepas dari tempatnya.

"D-dam,saya kan cuma mau nepatin janji buat makan malam sama kamu aja,ko segala ada keluarga besar?"

Yedam melepaskan pelukannya lalu menatap Doyoung dengan tatapan polosnya.

"Loh bukannya om mau sekalian ngelamar damie?" Tanyanya yang semakin membuat Doyoung shock.

Demi Tuhan apalagi ini,yedam selalu tidak bisa ditebak.

"Saya gak pernah bilang mau ngelamar kamu dam,just dinner with me!" Geram Doyoung yang membuat yedam agak takut.

"T-tapi damie udah bilang ke buna ayah bahkan opa dan oma kalau om suka sama damie terus mau ngelamar damie" Katanya sambil menundukan kepala dan memainkan ujung bajunya.

Doyoung menghembuskan nafasnya kesal,ia mungkin sadar kalau dirinya juga menyukai si mungil tapi tidak untuk melamar,karna mereka baru saja dekat beberapa minggu,ah tepatnya sudah sebulan.

"O-om dobby maafin damie ya hiks"

Doyoung lebih terkejut lagi dengan yedam yang menangis sambil menunduk.

"Hei,jangan nangis,saya cuma bingung aja kenapa bisa kamu buat kesimpulan seperti itu"

"T-tetap aja damie yang salah,maafin damie ya om,nanti damie yang bakal jelasin ke buna ayah sama opa oma"

"Yauda,sekarang bawa saya ke mereka,biar sekalian saya perjelas"

Doyoung dan yedam memasuki ruang makan yang sudah berisi lima orang.

"Doyoung?" Ucap bobby dengan tatapan selidiknya.

Dalam hati sebenernya Doyoung sangat takut dengan kelima manusia dihadapannya ini,terlebih lagi dengan pria didepannya.

"Ya,saya doyoung" Katanya memperkenalkan diri lalu duduk disamping yedam.

"Kau menyukai putraku?" Tanya bobby to the point.

"Mungkin" Jawab doyoung yang membuat bobby menggebrakan meja.

Semua orang yang berada di meja makan sama-sama terkejut,beda lagi dengan yedam yang sekarang malah cengar-cengir seperti orang gila.

"Keep calm ayah" Kata jeongwoo yang saat ini juga sedang menahan emosinya.

"Ayah ndak boleh galakin om doyoung!" Kata yedam sambil memegang sebelah tangan doyoung seakan melindunginya.

"Saya menyukainya,walaupun belum sepenuhnya,niat saya malam ini datang hanya untuk menepati janji makan malam bersama yedam,tapi sepertinya anak mungil anda meminta saya untuk melamarnya sekarang"

Terkejut untuk kedua kalinya dan kali ini yedam benar-benar shock sampai mulutnya terbuka lebar.

"Om duyung gak boleh ngelamar damie,damie itu masih kecil pokonya gak boleh" Jeongwoo yang histeris sambil memeluk yedam erat.

"Aduh jewu,damie kan mau cepet-cepet di unboxing sama om doyoung jadi ya lebih cepat lebih baik" Kata yedam yang langsung mendapat tatapan tajam oleh bobby.

Sementara doyoung sudah tidak tau harus bagaimana,yedam benar-benar tidak bisa memfilter mulutnya.

"D-damie,siapa yang ngajarin kamu bicara seperti itu?" Tanya oma pada cucu mungilnya itu.

"Om doyoung bilang mau unboxing damie kalo udah nikah" Jawabnya dengan binar polos.

Bobby yang mendengar langsung menatap tajam doyoung seolah ingin mengulitinya sampai habis.

Seseorang tolong seret doyoung keluar karna Bobby benar-benar menyeramkan.

"Kau paham betul berurusan dengan siapa doyoung!" Geram Bobby

Atmosfer sekitar berubah menjadi sangat menegangkan,yedam dan jeongwoo benar-benar takut sekarang.

"Udahlah yah nikahin aja sekalian, anak kita juga mau mau aja ko" Kata jisoo dengan santainya.

Biasanya ia tipe ibu yang sangat overprotective dalam hal apapun apalagi seseorang yang dekat dengan kedua anak kembarnya,dan sekarang berbanding terbalik dengan santainya.

"Saya butuh bicara dengan kamu nanti,sekarang duduk dan makan" Ucap opa.

Semuanya menurut,makan dengan atmosfer mencengkam namun berbeda lagi dengan yedam yang lagi-lagi tidak faham situasi.

"Om doyoung jadi kapan unboxing damie?"

"DAMIE/JENANDAR!"

TBC.

Hallo?

MUNGIL : DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang