Bagian 22

1.9K 237 18
                                    

Disinilah Doyoung. Tepat di depan pintu utama Mansion keluarga raws setelah menempuh penerbangan yang cukup memakan waktu.

Setelah adu jotos dengan Jihoon dan di tambah dengan sedikit pencerahan yang di berikan sahabatnya itu. Doyoung langsung memutuskan untuk pulang dan segera menemui pria mungil kesayangannya tanpa memikirkam resiko besar yang akan ia hadapi nanti.

Tangannya menekan bel beberapa kali hingga seorang pengawal membukakan pintu.

Asahi. Pengawal berperawakan mungil itu setengah terkejut melihat sosok Doyoung yang tiba-tiba datang.

Tak mau berlama-lama ia segera menyuruh Doyoung untuk masuk.

"Saya panggilkan tuan damie" Asahi dengan sikap formalnya.

Doyoung menunggu di ruang tamu dengan perasaan campur aduk. Khawatir kalau si mungil kesayangannya itu membencinya.

Ceklek!

Suara pintu yang terbuka lalu menampakan seorang pria barambut blonde yang menatapnya dengan rahang yang mengeras.

Mata tajamnya menatap Doyoung dengan tatapan membunuh. Dengan langkah cepat ia langsung menarik kerah baju milik Doyoung dengan kuat.

"Akhirnya datang juga!" Suara yoshi yang pelan namun terdengar sangat mengerikan.

Tubuh Doyoung sedikit terhuyung kebelakang dengan tatapan yang datar menatap Yoshi.

Bug!

Yoshi memukul wajah Doyoung dengan amarah yang memuncak.

"Sudah puas melarikan diri,hah!"

Bug!

Pelipis doyoung terkena pukulan yoshi dengan kuat.

"Kau tau rasanya aku ingin membunuhmu saat ini juga!"

"Brengsek,bajingan!"

Yoshi memukul wajah doyoung bertubi-tubi lalu beralih ke perut doyoung yang terus-menerus yoshi pukul dengan lututnya. Menendang doyoung dengan kuat hingga terjatuh. Doyoung hanya bisa diam,ia menerima semua pukulan yoshi karna ia pantas mendapatkannya.

Yoshi menyeret tubuh milik doyoung lalu kembali menendang doyoung dengan kuat. Kondisi doyoung saat ini sangat memprihatinkan.

Doyoung merasa tidak bisa berdiam terus-menerus,hingga akhirnya pria yang wajahnya sudah babak belur itu bangkit lalu membalas kembali pukulan yoshi dengan kuat hingga keduanya kini saling memukul.

Yedam yang melihat dari lantai dua dengan mata yang terbelalak kaget itu langsung berlari menuruni tangga. diikuti jeongwoo yang berada di belakangnya.

"Ka Yoshi!" Teriak yedam dan jeongwoo.

Yedam dan Jeongwoo langsung memisahkan keduanya walaupun tubuh mereka mungil namun kalau soal tenaga sama seperti laki-laki pada umumnya. Sedangkan Yoshi dan Doyoung,keduanya masih tidak mau mengalah.

"Berani kau menginjakan kaki kemari hah!" Yoshi kembali memukul hidung Doyoung yang langsung mengeluarkan darah.

Doyoung sedikit berdecih lalu membalas pukulan pada rahang tegas milik yoshi.
"Urusanku dengan damie,is not with you!"

MUNGIL : DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang