Bagian 24

3.2K 262 43
                                    


Hari berganti sudah terhitung lewat tiga hari yang lalu dan sekarang yedam sudah pulang kerumahnya kembali.

Kondisi kandungannya tetap sehat hanya sedikit lemah karna faktor stress dari ibu si bayi.

Hubungan yedam dan doyoung juga kembali membaik walaupun opa dan ayahnya masih sedikit ragu karna biar bagaiamanapun yedam itu istimewa. Anak mungil itu berbeda.

"Mas, damie mau buah naga" Ucap yedam sambil menghentakan kakinya dengan mata berkaca-kaca.

"Makan nasi aja ya sayang,buah naganya nanti sorean" Ujar doyoung.

Yedam menghentakan kakinya lagi dengan kesal, sekarang bibirnya sudah maju beberapa senti seperti bebek. Membuat Doyoung gemas.

"Pokonya damie mau buah naga!"

"Dari pagi loh kamu makan buah itu terus, liat tu bibirnya jadi merah kaya abis makan darah manusia, hih" Doyoung bergidik menakuti yedam.

"Boong! Ini merah karna buah naganya tau dasar mas udah besar tapi masih oon!"

Doyoung menatap yedam tak percaya lalu mendekat ke arah si mungil. Meletakkan tangannya di kepala dan mengelus rambut beraroma stroberi kesukaannya itu.

"Oke,tapi damie harus makan nasi dulu kasian dedek bayi kalau cuma di kasih buah naga aja"

Yedam mengangguk ribut dengan binar di matanya.

"Tapi damie mau sup ayam yang di buatin sama haruto ya mas"

Doyoung mengangguk mengiyakan permintaan bumil di depannya itu, lalu dengan cepat menghubungi haruto.

Beberapa saat kemudian haruto datang dan langsung melakukan permintaan yedam. Namun disini masalahnya haruto sama sekali tidak bisa memasak, jangankan masak nasi,masak air aja gosong sampe ke pancinya.

"Gue harus gimana nih,ah bini lo macem-macem aja dah" Keluh haruto pada Doyoung.

Doyoung juga tidak bisa melakukan apa-apa lagi karna yedam terus mengawasinya agar tidak membantu haruto. Yedam mau sup ayamnya itu benar-benar dibuatkan oleh haruto.

"Yauda lakuin sebisa lo aja,tapi jangan sampe ngebakar nih dapur"

Doyoung langsung pergi mendekat ke si mungil yang sekarang sedang duduk di bar pantry dapur dengan setoples cookies coklat buatan Jeongwoo.

"Bentar lagi ya sayang, mending sekarang kita tunggu di kamar aja yuk" Ajak Doyoung.

Yedam hanya menurut, lalu berjalan ke kamarnya menaiki tangga yang kebetulan langsung berpapasan dengan jeongwoo.

"Jewuu mau kemana?" Tanya yedam.

"Mau ke dapur,jewuu laper" Jeongwoo dengan tatapan polosnya.

Yedam mendekat lalu membisikan sesuatu pada telinga jeongwoo.

"Ada haruto loh,cepet susul terus minta di unboxing" Katanya.

Jeongwoo langsung melotot lalu memukul kepala yedam pelan. Heran dengan kelakuan kembarannya itu, semenjak hamil jadi makin gesrek.

Yedam hanya cekikikan lalu pergi ke kamarnya.

"Sebenernya damie mau si di unboxing tapi haruto gak peka!"

Sampe di bawah jeongwoo beneran nemuin haruto yang lagi motong wortel dengan cara brutal. Jeongwoo sampe ngeri liatnya.

"Haru lagi ngapain?" Tanyanya.

"Lagi buat karya seni"

"Loh sekarang haru suka ngelukis?"

"Aduh bukan wuu, nih liat haru lagi apa coba?"

MUNGIL : DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang