Bagian 15

2.3K 287 28
                                    


Yedam menatap tajam beberapa pengawal di depannya,kemudian beralih menatap ke pria blonde yang saat ini sedang duduk dengan kaki mengangkat sebelah.

"Apa-.. "

Baru saja ia membuka mulutnya namun rupanya si pria blonde itu dengan cepat memotong pembicaraannya.

"Tidak ada protes atau keluhan apapun,lakukan apa yang aku perintahkan" Titahnya membuat si mungil mendengus sebal.

Yoshi,pria blonde itu menugaskan beberapa pengawal untuk mengawasi si mungil dan juga Jeongwoo.membuat keduanya merasa sangat sebal dengan kakak satu-satunya itu.

Semua terjadi karna minggu lalu yoshi mengetahui yedam yang mempunyai kekasih dan jeongwoo yang di sukai pria bernama haruto.tentu saja yoshi tidak rela jika kedua adik kembarnya itu memiliki kekasih,akan sangat berbahaya menurutnya.

Terlebih kedua adik kembarnya itu mempunyai sifat yang sangat polos,ya walaupun ia percaya bahwa kedua adiknya itu bisa menjaga dirinya sendiri karna mereka berdua mempunyai kepribadian ganda,namun tetap saja rasanya ia harus menjaga ketat kedua adik mungilnya itu.

"Damie bisa jaga diri ndak usah pake pengawal!" Yedam dengan bibir mengerucut sambil menghentakan kakinya.

"Tetap aja kamu bakal dekat terus dengan pria itu" Yoshi dengan tatapan datarnya.

"Pokonya damie ndak mau pakai pengawalan!"

"Whatever!"

Yedam mendengus dengan kedua tangannya yang ia lipat kedepan.

"Kaka mending cari jodoh aja sana,ndak usah urusin damie"

"Aku masih 28 tahun,tidak usah buru-buru"

"Bagaimana bisa umur 28 tahun belum mempunyai pacar sama sekali bahkan calonpun ndak punya" Cibir yedam dengan mata yang mendelik.

"28 tahun itu masih wajar,lagi pula aku ini masih harus bekerja keras"

Jeongwoo yang sedari tadi hanya menyimak memutar bola mata malasnya mendengar ucapan sang kakak.

"Mau bekerja keras sampai kapan? Sampai kau mampu membeli sebuah negara?"

"Ah,ide yang bagus,sepertinya aku juga harus membeli sebuah negara!" Yoshi dengan senyum mengembangnya.

Jeongwoo dan Yedam hanya menatap jengah pada sang kakak.

"Udahlah,damie bakal aduin ini ke ayah sama buna!" Kata Yedam.

"Kakak ke sini karna perintah Ayah dan Buna"

Oh bagus,keduanya kini hanya menghela nafas pasrah,jika sudah menyangkut ayah dan bunanya,mereka tidak akan bisa memberontak.

"Lebih baik tetap ikuti perkataanku adik-adik manis" Kata Yoshi dengan senyum menyebalkan miliknya lalu beranjak pergi.

"Ka Yoshi menyebalkan!" Teriak Yedam dan Jeongwoo bersamaan.

Yedam memasuki kamarnya lalu terduduk di depan jendela,menekuk kedua kakinya lalu meletakan kedua tangannya pada kedua lututnya, kemudian ia menghela nafasnya kasar dengan bibir yang melengkung ke bawah.

Sudah satu minggu lebih tepatnya setelah pertanyaan waktu itu,ia tidak bertemu dengan Doyoung yang seakan hilang di telan bumi,biasanya om-om mesum itu selalu menjemputnya di halte usai ia pulang dari kampus atau mengantarnya berangkat kerja ke cafe,tapi selama seminggu ini bahkan tidak mengirim pesan padanya.

Yedam yang merasa kehilangan akhirnya memilih untuk pergi ke apartemen milik Doyoung,namun setelah sampai di sana tetangga disamping unit Doyoung mengatakan jika Doyoung sudah pindah dari apartemennya.

MUNGIL : DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang