Bagian 19

2.1K 240 33
                                    


Siluet matahari pagi menembus ventilasi jendela kamar,membuat pria mungil yang masih meringkuk lelap terusik karna sinarnya.

Mata bulatnya mengedip-ngedipkan lucu menyesuaikan cahaya di sekitar lalu beranjak turun dari ranjang super besarnya. Namun gerakannya tertahan karna merasakan sakit yang luar biasa pada area bawahnya.

Pikirannya melayang sewaktu kejadian semalam, kegiatan panasnya bersama Doyoung yang sekarang membuatnya tersenyum seperti orang gila.

Yedam buru-buru turun dari ranjang lalu pergi membersihkan diri. Setelah selesai dengan semuanya ia keluar dari kamar mencari Doyoung yang sedari tadi tidak terlihat.

"Mas Doyoung"

Panggil Yedam sambil membuka kulkas dan menemukan sebotol air lalu meneguknya.

"Mas Doyoung"

Tidak ada sahutan sama sekali, apartment milik Doyoung sangat sepi.

"Mas!"

Yedam mulai panik mencari ke seluruh ruangan namun tetap tidak menemukan Doyoung. Lalu mata kecilnya itu melihat jari manis yang sudah bertengker sebuah cincin berlian merah yang sangat mewah.

Dahinya mengkerut bingung namun itu cukup membuat hatinya senang karna diam-diam Doyoung sangat romantis padanya.

"Mungkin mas Doyoung udah pergi ke kantor"

Yedam langsung keluar dari apartemenr milik Doyoung dengan langkah tertatih menahan sakitnya.

Sampai di Mansion ia menemukan kembarannya dengan wajah yang penuh khawatir.

"Damie dari mana?!" Teriak Jeongwoo langsung memeluk yedam.

"Dari apartemen Mas Doyoung"

"Kenapa gak bilang sama jewuu, jewuu khawatir damie ilang,hiks" Jeongwoo dengan tangisnya.

Yedam menyengir tanpa dosa lalu tangan mungilnya mengusap punggung lebar milik Jeongwoo.

"Maafin damie ya jewuu"

"Damie gak di apa-apain kan sama si duyung itu?" Tanya jeongwoo dengan tatapan khawatirnya.

Yedam tidak langsung menjawab ia malah membawa Jeongwoo untuk duduk di sofa ruang keluarga.

"Damie ndak di apa-apain ko" Katanya.

Jeongwoo kembali menatap yedam dengan tatapan selidiknya.

"Beneran?"

Yedam mengangguk dengan senyum merekah miliknya.

"Jewuu mau tau sesuatu ndak!" Pekik yedam dengan antusias.

Jeongwoo menanggapinya dengan penasaran,wajahnya saat ini sudah mendekat ke arah Yedam dengan tatapan antusias juga.

"Damie habis di unboxing loh sama Mas Doyoung!" Yedam dengan binar bahagianya.

Jeongwoo membolakan matanya keget lalu terdiam seketika, lidahnya langsung terasa kelu.

"Hiks,Huaaaa"

Jeongwoo menangis sangat keras lalu menjauh dari yedam.

"BUNAA HUAAA" tangisnya semakin keras.

Yedam juga ikut kaget melihat kembarannya menangis tiba-tiba. Apa ia salah ngomong barusan, padahalkan cuma memberi kabar bahagia karna ia sudah di unboxing dengan Mas kesayangannya itu.

"BUNA DAMIE BUNAAA"

"J-jewu kenapa nangis?" Tanya Yedam.

"Huaaaa damie nakal"
Jeongwoo semakin mengeraskan tangisnya lalu berlari ke kamar milik kakaknya.

MUNGIL : DODAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang