SAT DWIDASA - DUA PULUH ENAM
« Keputusan Singkat »
~~~
Selamat Membaca!!!
🎭🎭🎭
Cakrawala biru nan cerah pada pagi ini sangat berbanding terbalik dengan perasaan seorang pemuda yang termenung dari balik jendela. Netra tajamnya sejak tadi hanya memancarkan sorot sendu. Bahkan, cakrawala pun tampak tak peduli dengan kesedihan yang bersemayam dalam diri pemuda itu.
"Dunia ini rasanya lama-lama nggak adil. Kenapa yang jahat selalu aman dari tuduhan apapun, sedangkan yang berusaha meraih kebaikan justru mendapatkan tuduhan tak pantas? Tuduhan yang seharusnya diberikan ke orang jahat itu!"
Fernando terus bermonolog sembari merenung dari balik jendela kamar. Seragam putih abu-abu telah melekat pada tubuhnya, bahkan tas sudah siap dicangklong pada kedua pundak. Namun, pemuda itu memilih untuk menatap langit sejenak. Lalu, atensi Fernando beralih pada sebuah pigura kecil yang berada di atas nakas. Pandangannya pun kian sendu.
"Ma, aku harus apa? Apa aku harus diam dan tutup mata, padahal aku tau Reynard itu jahat?"
Secara tiba-tiba, ponsel yang berada di genggaman pemuda itu terasa bergetar dalam hitungan detik, lalu menunjukkan sebuah notifikasi pesan masuk dari aplikasi Line. Ketika melihat nama si pengirim pesan, perlahan senyum Fernando mengembang.
Pemuda itu baru menyadari jika orang yang baru saja mengirim pesan padanya ini cukup lama tak saling kontak dengan Fernando. Oleh karena itu, tanpa basa-basi ia pun langsung membuka pesan tersebut.
Andika
Bro, sombs baat deh. Ga pernah ngabari lg. Gmn kabarmu? Enak sekolah di Malang?
Dengan senyum yang masih mengembang, Fernando mengetikkan pesan balasan untuk sang sahabat yang berada di Surabaya.
Fernando
Iya, sorry bro. Baik² aja. Di Malang? Enak aja sih, tapi di Surabaya tetep gaada duanya.
Selepas itu, pemuda bermata tajam tersebut mulai terkekeh pelan ketika melihat balasan yang baru saja ia kirim. Sungguh, Fernando sangat merindukan sahabatnya itu, sahabat yang selalu pengertian, bahkan tak segan menegur pemuda itu jika melakukan kesalahan. Benar-benar sahabat yang baik.
Andika
Dih, apaan dah? Kgn ye sm aing?
Fernando
Dih, org mana lu pake ngomong aing² segala?
Andika
Situ juga org mana pake lu² segala?
"Fernando, ngapain aja kamu di kamar? Ayo cepat keluar, sarapan!" Kekehan Fernando karena melihat balasan pesan dari sahabatnya langsung musnah ketika terdengar suara sang Papa dari luar kamar. Mendadak saja mood pemuda itu anjlok seketika.
Dengan langkah gontai, tapak kakinya mulai berjalan ke luar kamar sembari meletakkan benda pipih tersebut ke dalam saku celana. Semangat Fernando semakin lama kian menurun.
🎭🎭🎭
"Aku sebenarnya masih nggak nyangka kamu yang dorong Arista waktu itu, dan kemarin kamu tiba-tiba ngehajar Mas Reynard, sepupumu sendiri?"
Fernando pun menggeleng kepalanya lemah ketika mendengar ungkapan penuh kekesalan dari Hendra. Sungguh, ia sangat lelah harus menjelaskan hal yang sebenarnya berkali-kali kepada Tony dan Hendra. Namun, dua pemuda itu masih saja tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir Fakta
Детектив / ТриллерMystery at School Series #4 [Spin off from "Revenge After MOS"] 🎭🎭🎭 "Bagiku, hal yang paling menyulitkan bukan mencari pelaku kejahatan, tapi bagaimana mengungkapkan kejahatan si pelaku." ~~~ Serentetan kejadian aneh mulai menimpa Fernando ketika...
