EKA TRIDASA - TIGA PULUH SATU
« Emosi yang Bergejolak »
~~~
Selamat Membaca!!!
🎭🎭🎭
"Kamu kira aku ini buta? Aku tau, kamu lagi ngerencanain buat ngelaporin aku, kan?"
Degup jantung Fernando berpacu begitu cepat kala mendapati tatapan tajam pemuda di hadapannya saat ini. Terlebih lagi ketika menyadari bahwa pemuda yang memberikan pandangan tajam tersebut tidak datang sendiri.
Reynard dan Riyan.
Ini sangat di luar rencana Fernando. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan ketahuan hingga secepat ini.
"Kembaliin handphone-ku!"
"Dan kamu ngira aku ini bego banget? Ngasih HP-mu gitu aja? Yang jelas-jelas ada video yang kamu rekam diem-diem?"
"Kembaliin!" Baru saja Fernando akan meraih ponsel yang berada di genggaman Reynard, secara tiba-tiba tangan kanan pemuda tersebut ditahan oleh Riyan, lalu memutarnya hingga posisi lengan Fernando berada di punggung. Begitu pula dengan lengan kirinya. Posisi Fernando benar-benar terkunci dan ia tak bisa bergerak bebas.
"Berengsek, lepasin!"
"Nggak sebelum-hei, Bro. Aku tungguin kamu dari tadi, loh!"
Netra Fernando terbelalak ketika mendengar ucapan Reynard. Dengan gerakan cepat, pemuda itu menoleh ke arah Hendra yang kini wajahnya kian memucat.
"Hah? Hendra?"
"Ah, Nando. Kamu mungkin cuma mengenal dia sebagai teman sekelas dan sahabat, ya? Kalau begitu, bagaimana aku kenalin dia ke kamu?" Di sisi lain, Hendra mulai menggelengkan kepala dengan pelan. Sungguh, kejadian ini benar-benar di luar dugaan dan kendalinya.
Namun, ia tak bisa melakukan apapun sekarang, terlebih lagi kala Reynard mulai mendekat dan merangkul pundaknya dengan gaya sok akrab.
"Kenalin, dia Hendra. Seorang hacker yang luar biasa! Ah, ralat. Maksudku, hacker kesayanganku."
"Hacker kesayangan?" tanya Fernando dengan lirih. Reynard yang mendengar hal tersebut pun memberikan seringaian menyeramkan.
"Iya, hacker kesayangan! Karena dia dengan sukarela udah bantu buat ngulik informasi orang yang jadi sasaranku untuk ikut njualin barang. Ya, lumayan banget, kan? Aku bisa maksa mereka-"
"Berengsek!" Fernando tak dapat menahan emosinya lagi. Ia pun memberontak sembari berusaha melepaskan diri. Namun, usahanya terasa sia-sia karena tenaga yang kalah kuat. Di sisi lain, Hendra pun menundukkan kepala dengan dalam.
"Bilang semua itu bohong, Ndra. Bilang! Biar aku nganggep omongannya si berengsek itu cuma halusinasi dia aja!" Dan Hendra semakin menundukkan kepala. Sama sekali tak ada niat untuk menatap netra Fernando barang sejenak.
"JAWAB, NDRA! BERENGSEK!"
Hendra pun terpaksa menjawab pertanyaan Fernando dengan nada lirih. "Maaf, Ndo."
"ITU BOHONG, KAN? CEPET JAWAB!"
"Ah, banyak bacot, deh. Masa kamu nggak tau sama sekali tentang sahabatmu ini?"
"KALIAN BERDUA SAMA BERENGSEKNYA! LIAT AJA, HUKUM BAKAL BALES PERBUATAN BEJAT KALIAN!"
Reynard sontak memberikan tawa meremehkan ketika mendengar jeritan histeris Fernando yang masih dalam posisi terkunci. "Cih, hukum? Justru kamu yang bakal sengsara setelah ini karena bukti-bukti nggak bakal ada lagi di tanganmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir Fakta
Детектив / ТриллерMystery at School Series #4 [Spin off from "Revenge After MOS"] 🎭🎭🎭 "Bagiku, hal yang paling menyulitkan bukan mencari pelaku kejahatan, tapi bagaimana mengungkapkan kejahatan si pelaku." ~~~ Serentetan kejadian aneh mulai menimpa Fernando ketika...
