2

4.8K 476 9
                                    

A Lie

Sukuna sudah lama tau keberadaan (Name), Uraume heran dengan tuannya itu, tau tapi hanya berdiam diri saja, bukankah akan lebih mudah jika ia langsung menangkapnya?

"Bukankah anda sudah keberadaan (Fullname) tuanku? Lalu kenapa anda tidak menyuruh saya untuk menangkapnya?" Akhirnya ia memberanikan diri untuk bertanya.

Sukuna terkekeh pelan menanggapi ucapan pelayannya itu."Itu karena aku ingin kelinci kecilku itu berlari lebih lama lagi."

Uraume semakin tidak mengerti dengan ucapan tuannya, memang baik raja maupun pendamping sama sama aneh.

Begitu pula dengan (Name) ia juga tau kalau Sukuna sudah tau keberadaannya, tanda dipunggung sebelah kirinya terus saja berdenyut nyeri tidak karuan.

"Huft ini menyebalkan! Apa aku jatuh dari tebing saja ya?"

Begitulah (Name) kalau stresnya kumat dia bakal ngejatuhin diri dari tebing.

"Tidak tidak, aku sudah capek melakukan itu," Ia urungkan niat untuk menjatuhkan diri ke tebing.

Kembali melanjutkan perjalanannya (Name) memutuskan untuk singgah disebuah kedai ramen, rencana awalnya ingin bekerja saja tapi ia putuskan sekaligus mengumpulkan informasi dikedai tersebut, kebetulan kedainya nampak ramai.

"Permisi?"

"Ya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya wanita tua ramah.

'Sepertinya memang dia pemilik kedainya,' Batin (Name).

"Bolehkah aku bekerja disini? Tidak perlu dibayar cukup beri aku makan setiap hari saja."

kebetulan sang pemilik juga butuh tenaga kerja,tidak digaji katanya?

"Aku akan tetap membayarmu anak muda, aku tidak sejahat itu pada gadis muda sepertimu dan memang kebetulan aku lagi butuh tenaga kerja."

Gadis muda katanya? (Name) tertawa dalam hati sedikit meringis karena dia bukanlah seorang gadis muda, dia wanitanya Sukuna, ingat itu baik baik.

(Name) mengangguk pasrah enggan untuk berdebat dengan nenek tua dihadapannya ini. "Jadi apa yang harus kulakukan dihari pertamaku?"

"Aku yang akan mengurus bagian dapur, kau cukup urus pelanggan saja seperti mengantarkan makanan mereka dan mengambil bayarannya." Jelas nenek itu.

"Oh siapa namamu?" Tanya sang nenek.

"(Name)."

"Baiklah (Name) kau bisa memanggilku nenek Ayumi, yosh ayo semangat bekerja!" Nenek Ayumi menepuk bahu (Name) pelan lalu pergi meninggalkan (Name) ke dapur sedangkan (Name) masih berdiam diri ditempat.

"Padahal dia bukan nenekku, bisa saja umurku lebih tua darinya." Gumamnya sembari melangkahkan kaki menuju ke arah pelanggan.

Ternyata nenek Ayumi tidak tinggal sendirian, ia tinggal dengan seorang cucu laki lakinya yang berusia kisaran 10 tahunan.

Anak itu terus saja memandang (Name) penuh tanda tanya. (Name) inisiatif berjongkok dihadapannya guna menyamai tingginya, mumpung dirinya lagi free juga tiada salahnya kan menambah teman?

𝐇𝐈𝐃𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐒𝐄𝐄𝐊 [𝐒𝐮𝐤𝐮𝐧𝐚𝐱𝐘𝐨𝐮]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang