Bertahun-tahun sudah terlewati. Rasanya semua hari tetap sama, sepi dan hampa selalu menyapa. Perasaan rindu terus menyenggol hati mungilnya. Tiap hari bertanya, kapan ia akan bertemu dengan sang buah hatinya kembali?
Terduduk di pinggir kolam kuil, (Name) mencelupkan kakinya masuk ke dalam. Beberapa ikan hias di dalamnya menyapa kakinya, sesekali menggigit kecil jari kakinya membuat pendamping Sukuna itu merasa geli.
Kepalanya mendongak, menikmati hembusan angin yang menerpa kulit wajahnya. Sesekali surai sebahunya ikut melambai mengikuti gerakan angin yang menerpanya.
Sukuna hanya menatap pendampingnya dari teras, tersenyum tipis melihat wanita itu tidak lagi murung akhir-akhir ini.
"Sukuna, ayo bermain air bersamaku.." Ajak (Name), kepalanya menoleh ke samping sambil tersenyum hangat.
"Main saja sendiri. Masa kecilmu kurang bahagia atau gimana?"
(Name) mendengus. Bibirnya mengerucut sembari menunduk menendang air kolam.
"Ini menyenangkan." Ucap (Name).
"Tapi tidak bagiku." Bantah Sukuna.
(Name) menangkup aliran air dengan kedua tangannya, lalu melemparkannya tepat pada tempat sang raja kutukan berada. Tertawa terbahak-bahak kala Sukuna menggeram kesal dengan perlakuan semena-mena sang pendamping. (Name) memang sedang menguji nyali.
"Ayo sini, haha.. Basah kan kau?" (Name) hanya mampu menerka, karena sesungguhnya ia tidak bisa melihat kebenaran yang terjadi.
Sukuna bangun dari duduknya, melangkah mendekati tempat wanitanya berada. Dalam sekali gerakan wanita itu tercebur masuk ke dalam kolam bersama ikan-ikan yang mendekatinya penuh raut bingung.
Wajah (Name) makin muram, tega sekali Sukuna membuatnya tercebur hingga seluruh kimononya basah terkena air kolam, padahal yang dilakukannya tidak seberapa, Sukuna hanya terkena sedikit cipratan air.
"Ini tidak adil!" (Name) tidak terima, air matanya mulai tergenang dipelupuk matanya.
Sukuna memutar bola matanya malas. Dalam hati tertawa setan melihat wajah muram milik wanitanya.
(Name) mengulurkan tangannya minta dibantu untuk naik ke atas lagi. Sukuna menggapai tangannya, namun hal diluar dugaan malah (Name) lakukan. Wanita itu menarik tangan Sukuna agar ikut terjatuh dengannya. Nyatanya, Sukuna sama sekali tak bergeming dari tempatnya.
"Jatuh dong.." Cicit wanita itu geram, bahkan kedua tangannya sekarang menarik tangan Sukuna agar ikut terjatuh ke kolam bersamanya.
Sukuna menatapnya jengah. Menariknya dalam satu tarikan membuat (Name) tersentak kaget ketika kedua tangan Sukuna mengangkatnya tinggi.
Sukuna menatapnya datar, sedangkan (Name) bingung dengan situasi yang ada. Dia tidak tau bagaimana ekspresi Sukuna sekarang. Detik selanjutnya Sukuna memeluknya erat, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher sang istri.
"Sekarang adil kan? Kita sama-sama basah." Suara sang raja melirih seperti tengah berbisik.
Oh, (Name) mulai paham dengan alurnya. Maksud Sukuna adalah transfer basah. Agak lucu juga ketika dia tidak mau ikut tercebur ke dalam kolam ikan namun ikut basah karena memeluk pendampingnya.
"Tapi aku masih tidak puas." (Name) memalingkan wajahnya ke samping. Sukuna menjauhkan wajahnya, lalu menatap intens wanita itu.
"Banyak mau." Sukuna menyentil dahi (Name) dengan salah satu tangannya. Wanita itu mengaduh, memegangi dahinya yang tersentil.
"Ayo ceburkan dirimu ke kolam." (Name) masih kekuh ingin melihat Sukuna basah dengan air kolam.
"Kau memerintahku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐈𝐃𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐒𝐄𝐄𝐊 [𝐒𝐮𝐤𝐮𝐧𝐚𝐱𝐘𝐨𝐮]
Fanfiction╰┈➤ɪᴍᴀɢɪɴᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ꜱᴜᴋᴜɴᴀ'ꜱ ᴡɪꜰᴇ. ๑┈•✦✦•┈๑ 𝐘𝐞𝐚𝐡 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐧 𝐟𝐫𝐞𝐞, 𝐲𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐟𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐟𝐢𝐬𝐡 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐚. 𝐘𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐞𝐭𝐞𝐧𝐝 𝐢𝐭'�...