..
.
.
.
Xiao Zhan dan Zhoucheng duduk diatas sofa mulut mereka sibuk mengunyah-ngunyah cemilan yang ada diatas meja, Xiao Zhan sibuk membaca novel dengan Zhoucheng disamping yang tengah asik mengotak-atik ponselnya, sedangkan Jili yang tiduran diatas kasur Xiao Zhan sambil memainkan game diponselnya.
Zhoucheng menyimpan ponselnya diatas meja memiringkan badanya menghadap Xiao Zhan, “zhan??”, panggilnya.
“hm”, sahut Xiao Zhan tanpa menoleh matanya fokus membaca novel.
“apa kau mempunyai hubungan dengan Yibo?”, Tanya Zhoucheng to the point.
“huh!!, hubungan??, hubungan apa Acheng?”, fokus Xiao Zhan teralih menyimpan novelnya diatas meja memusatkan perhatiannya pada Zhoucheng.
Zhoucheng, “pacaran??”
Xiao Zhan menggeleng, “tidak… kenapa??”
Zhoucheng, “begini… tadi si es batu itu mencarimu”,
“benarkah.. ??,ada apa ia mencariku?”, Xiao Zhan menatap Zhoucheng bingung.
Zhoucheng mengangkat kedua bahunya, “tidak tahu”
Xiao Zhan, “lalu??”
Zhoucheng, “ya… aku bilang kalau kau sedang pindah rumah”
“dan kau memberi alamatku??”, tebak Xiao Zhan was-was.
Zhoucheng hanya menjawab dengan anggukan, Xiao Zhan menghela nafasnya membetulkan posisi duduk dan bersandar pada sandaran sofa. Memalingkan wajahnya yang sedikit memerah.
“kenapa??”, Zhoucheng menatap Xiao Zhan bingung.
Xiao Zhan menggeleng, “tidak apa-apa”, ucapnya tersenyum.
“kau memerah??, kau menyukai es batu Xiao Zhan?!”, seru Zhoucheng.
Jili yang mendengar dengan cepat bangun dari tidurnya, duduk bersila menghadap Zhoucheng dan Xiao Zhan.
Xiao Zhan menggeleng cepat, “tidak!!”, sahut Xiao Zhan menyembunyikan rona merah di pipinya.
“ohooo.. kau tertangkap Zhan”, Jili tersenyum menatap Xiao Zhan.
Xiao Zhan, “apa?!, aku tidak kog”,
“ciee… sikelinci jatuh cinta… pasti nanti malam es batu akan datang kesini”, ejek Zhoucheng.
“yak!!!, kalian!!”, teriak Xiao Zhan memukul Zhoucheng dan melotot ke arah Jili.
.
.
.
.
.
Xiao Zhan tersenyum melihat isi chat dari Yibo menyimpan ponselnya diatas kasur, kakinya melangkah kedepan lemari membuka lemari mengambil selembar baju dan celana pendek serta celana dalam, kemudian melangkah masuk kedalam kamar mandi.
Selang beberapa menit Xiao Zhan keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang berada di lehernya rambutnya masih meneteskan air, membuka lemari es mengambil sebotol minuman membuka tutupnya tangan kanannya sibuk mengusak-ngusak rambutnya dengan handuk putih kecil yang tadi ada di leher, minum sambil berjalan duduk bersila diatas kasur kemudian mengecek ponselnya melihat jika ada chat masuk dari Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZhanZhan (The journey To Our Happiness) Tamat di PDF.
Romancekisah cinta Wang Yibo dengan Xiao Zhan si yatim piatu pengantar susu dan koran.