.
.
.
.
.
Xiao Zhan berhenti didepan rumah Yibo, kemudian turun dari sepeda tangannya bergerak mengambil Koran dan botol susu menaruhnya di tempat seperti biasa, kepala Xiao Zhan celingak-celinguk mencari keberadaan Husky namun tidak menemukan Husky menghembuskan nafas pelan berniat berbalik sampai ia merasa ada tepukan di bahu kanannya.
Puk
Puk
“Xiao Zhan”, panggil suara berat dibelakangnya.
Xiao Zhan berjengit tubuhnya mendadak kaku, berbalik dengan perlahan untuk melihat siapa yang sudah menepuk bahunya.
“AAAAA”, jerit Xiao Zhan.
“hahahaha”, Yibo tertawa lepas sambil memegang perutnya.
Bagaimana Xiao Zhan tidak menjerit, Yibo berdiri di belakangnya dengan senter yang menyala diletakan dibawah dagu sehingga menampilkan kesan horor bagi yang melihatnya, dengan kesal Xiao Zhan memukul-mukul tubuh Yibo yang bagi Wang Yibo itu seperti pukulan manja seorang wanita.
“Yibo!!, ishhh kau mengagetkanku!!”, bibir Xiao Zhan mengerucut lucu.
“jangan membuat bibirmu seperti itu… kalau tidak mau kucium ge”, Yibo mendekatkan wajahnya dengan wajah Xiao Zhan.
Xiao Zhan terkejut memundurkan kepalanya menjauhkan wajahnya dari wajah Yibo, “jangan aneh-aneh Yibo”, Xiao Zhan berucap pelan.
Yibo terkekeh menatap Xiao Zhan kepalanya menoleh kekiri dan kekanan melihat-lihat keadaan sekitar, Yibo memasukkan tangan kedalam kantong celana training hitamnya dengan memasang wajah serius Yibo kembali menatap Xiao Zhan.
“ge??”, panggilnya.
“hm… apa??”, Xiao Zhan menyahut tanpa menoleh ia kembali menaiki sepedanya bersiap pergi dari depan rumah Yibo.
Yibo, “kau tahu gosip yang akhir-akhir ini beredar ge”
“ck… kau jangan seperti ibu-ibu Yibo”, Xiao Zhan tertawa sambil menggeleng kakinya sudah bersiap untuk mengayuh pedal.
“dengarkan aku dulu ge… beberapa hari yang lalu terjadi pembunuhan di sekitar sini”, ucap Yibo.
Gerakan kaki Xiao Zhan terhenti, “aku tahu itu Yibo….”, sahut Xiao Zhan seraya menoleh ke arah Yibo.
“Tsk.. ge!!, gege tidak tahukan… kalau orang yang dibunuh itu arwahnya masih bergentayangan di sekitar sini…. ?!”, Yibo mengedarkan pandangannya.
“ka-kau bercanda kan Yibo… ja-jangan menakutiku”, Xiao Zhan menatap takut ke sekelilingnya.
“aku serius ge… aku sedang tidak bercanda!!”, mata Yibo melebar menatap takut kebelakang Xiao Zhan.
“Yi-Yibo?!”, panggil Xiao Zhan menatap Yibo takut-takut.
“ge… di-dibelakangmu”, ucap Yibo tergagap.
Xiao Zhan mengusap tengkuknya yang tiba-tiba saja meremang, “a-ada a-apa dibelakangku Yibo?”, walau takut Xiao Zhan mencoba menoleh kebelakang.
“jangan!!”, seru Yibo tangannya menangkup kedua pipi Xiao Zhan menahannya agar tidak menoleh kebelakang, “jangan dilihat… itu mengerikan ge”, sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZhanZhan (The journey To Our Happiness) Tamat di PDF.
Romansakisah cinta Wang Yibo dengan Xiao Zhan si yatim piatu pengantar susu dan koran.