Chapter 2

4.5K 436 80
                                    

.

.

.

.

.

Seperti biasa setiap pagi Xiao Zhan sudah berangkat mengantarkan Koran dan susu kerumah-rumah, seraya bersenandung kakinya terus mengayuh sepedanya.

Guk

Guk

Xiao Zhan berhenti kemudian turun dari sepeda mengambil Koran dan sebotol susu menaruhnya di tempat biasa, Husky menggonggong mendekat pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan berjongkok tangannya mengelus-ngelus bulu lebat Husky, “kau diluar lagi ya… ??, atau kau sengaja menungguku??”, Xiao Zhan tertawa tangannya masih sibuk mengelus-ngelus Husky.

Yibo berlari tergesa-gesa keluar dari halaman rumahnya, “Husky!!”, panggil Yibo Anjing itu menoleh mendengar Yibo memanggil namanya.

“ah~… jadi kau yang ditemui Husky setiap pagi-pagi buta begini… hei Husky, kau bangun tepat dijam yang sama dan buru-buru turun dari kasurku hanya untuk menemuinya?!”, Yibo berjalan mendekat memasangkan Husky sebuah tali berwarna hitam yang dikhusukan untuk Anjing.

“kau pemiliknya??”, Xiao Zhan menatap polos Yibo yang tengah mengusap kepala Husky.

“em.. aku pemilik anjing nakal ini”, Yibo tertawa menatap Xiao Zhan.

Sejenak Xiao Zhan terpaku melihat senyum Yibo, dadanya tiba-tiba saja berdebar tidak karuan, semburat merah muncul di pipi putihnya.

Tersadar dari keterpakuannya, Xiao Zhan tersenyum masih berjongkok di depan Husky tangannya bergerak memeluk kepala Husky lembut, “anjing pintar hihi”, Xiao Zhan tertawa pelan.

Suara tawa merdu dari Xiao Zhan seketika membuat Yibo mematung, matanya tidak berkedip memandang sosok manis di depannya hal yang sama seperti yang dirasakan Xiao Zhan juga terjadi dengan Yibo, ketika ia melihat senyum manis yang terpatri di bibir Xiao Zhan.

Wang Yibo tersadar dari lamunannya ketika Xiao Zhan mulai mengayuh sepedanya menjauh dari Yibo, Yibo mengerjapkan mata terkejut karena Xiao Zhan sudah pergi menjauh menoleh kesamping Yibo melihat Koran dan sebotol susu kemudian mengambil keduanya sambil tersenyum.

“pengantar susu kah… ??, wajahnya terlalu manis untuk ukuran seorang pengantar susu”, gumam Yibo sambil menarik Husky melangkah masuk kedalam rumah.

.

.

.

.

.

Yibo memarkirkan motornya tepat disamping sebuah sepeda butut putih milik Xiao Zhan, matanya sejenak memperhatikan sepeda tersebut, “sepeda ini??”, gumamnya “apakah ia juga kuliah disini?!”, Yibo tersenyum membayangkan ia dan Xiao Zhan satu Universitas.

Sementara itu Eunhyuk duduk seorang diri di kantin dengan perasaan dongkolnya tangannya mengaduk-ngaduk makanan di depannya, mulutnya sedari tadi tidak berhenti mengoceh dengan tidak jelas. Dari jauh Yibo yang melihat Eunhyuk tengah mengaduk-ngaduk makanannya berjalan mendekat mendudukan pantatnya disamping Eunhyuk.

“apa terjadi gempa di rumahmu ge??”, Yibo memperhatikan penampilan Eunhyuk yang terlihat acak-acakkan.

“uang bulananku dipotong appa”, ucap Eunhyuk lemas.

“huh??, kenapa bisa begitu ge?”, Yibo memiringkan badannya memusatkan perhatian penuhnya pada Eunhyuk.

“aku ketahuan eomma menonton video Yadong”, Eunhyuk menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

ZhanZhan (The journey To Our Happiness) Tamat di PDF.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang