Chapter 17

2.2K 197 78
                                    

.
.
.

Xiao Zhan duduk sendirian di kantin universitas, tangannya mengaduk-ngaduk makanan di depannya, sambil memasang wajah cemberut. Jili menyenggol lengan Zhoucheng yang tengah memegang nampan berisi makanan, pria itu menoleh menatap Jili dengan kening yang mengernyit bingung.

“Ada apa?” tanya Zhoucheng.

Karena tangannya yang juga tengah memegang nampan, Jili hanya bisa menggunakan dagunya menunjuk ke arah Xiao Zhan. Zhoucheng melihat ke arah yang ditunjuk Jili, lalu berjalan lebih dulu menghampiri sang sahabat.

Tak ....

Dua nampan berisi makanan yang sama sepertinya, diletakkan di depannya. Xiao Zhan mendongak menatap siapakah dua orang yang berani mengusiknya, di tengah-tengah moodnya yang benar-benar rusak pagi ini.

Salahkan saja singa yang selalu lapar akan dirinya. Pria itu bahkan belum puas, setelah hampir semalam penuh memasukinya. Xiao Zhan hanya tidur kurang lebih empat jam, tadi pagi matanya bahkan belum terbuka sepenuhnya. Yibo dengan santainya kembali memasukkan penis besarnya itu ke dalam lubang anal Xiao Zhan.

Sekarang pinggang dan pantatnya terasa sangat sakit, Wang Yibo benar-benar seorang pria yang kelebihan hormon. Entah setan apa yang merasuki Xiao Zhan, hingga ia bisa jatuh cinta dengan Wang Yibo.

“Apa-apaan wajah itu?” Zhoucheng berucap sambil memakan makanannya.

“Apa Yibo melakukan sesuatu?” Kali ini pertanyaan meluncur dari mulut Jili.

Wajah Xiao Zhan semakin cemberut mendengar pertanyaan Jili, pemuda manis tersebut meletakkan sumpit di samping nampannya cukup keras, hingga membuat Jili terkejut dan tersedak makanannya sendiri.

“Uhuk!” Jili terbatuk-batuk, menepuk-nepuk dadanya pelan.

“Ada apa denganmu, Zhan?” tanya Zhoucheng, membantu menepuk punggung Jili, menyerahkan air minum pada Jili, yang langsung diterima Jili dengan suka cita.

“Bocah tengik sialan itu, hanya membiarkanku tidur empat jam,” ucap Xiao Zhan kesal.

“Empat jam?” Zhoucheng menatap Xiao Zhan dengan kening yang berkerut.

Xiao Zhan mengangguk, memasukkan makanannya ke dalam mulut. “Kalian tahu, hampir semalaman penuh si Wang sialan itu memasukiku!” sembur Xiao Zhan.

“Dan sekarang pantat dan pinggangku terasa sakit,” keluh Xiao Zhan cemberut.

“Wahhh! Wang Yibo benar-benar seorang pria sejati,” ucap Jili, menatap Xiao Zhan dengan mata bulatnya yang berbinar.

“Cih, pria sejati apanya,” Zhoucheng menyahut, seraya memakan makanannya.

Jili melirik Zhoucheng yang dibalas Zhoucheng dengan pelototan.

“Bilang saja kalau kau iri, ‘kan?” Jili berujar sembari menahan tawanya, yang sebentar lagi akan meledak keluar.

“Tidak!” sanggah Zhoucheng cepat.

“Jangan mengelak,” sambar Jili, menodongkan sumpitnya ke wajah Zhoucheng.

“Ka---“

Drrttt ... drrttt ....

Zhoucheng menghentikan ucapannya, memperhatikan Xiao Zhan yang tengah menempelkan ponsel di telinga kanan masih dengan wajahnya yang cemberut.

“Ada apa?” ucap Xiao Zhan to the point.

‘Di mana?’

“kampus. Kau ... cepatlah pulang,” Xiao Zhan berujar, mulutnya tak henti mengunyah makanan.

ZhanZhan (The journey To Our Happiness) Tamat di PDF.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang