.
.
.
.
.Pagi ini keluarga Wang sudah dibuat heboh karena permintaan Yibo, Xiao Zhan sampai mengurung diri di dalam kamar karena malu mendengar ucapan sang kekasih.
Bagaimana Xiao Zhan tidak malu, begitu bangun tidur dengan penampilan yang masih acak-acakkan sepulang dari puncak. Yibo langsung berlari ke kamar Dilraba, Dilraba yang tengah menggunakan masker kecantikan miliknya terkejut dengan kedatangan Yibo yang seperti orang dikejar hantu.
Perkataan Yibo yang tiba-tiba membuat masker Dilraba retak seketika, ia hampir saja terkena serangan jantung mendadak. Ke mana Dilraba melangkah Yibo selalu mengikuti. Contohnya saja sekarang.
"Mama pokoknya aku ingin menikah dengan Zhan ge besok!" putus Yibo.
"Anak kurang ajar, kau pikir menikah itu semudah membalikkan telapak tangan, hah?!" maki Dilraba.
Wanita paruh baya itu maju sambil menunjuk-nunjuk Yibo dengan spatula yang di ujungnya panas dan berminyak. Yibo menatap horor pada Dilraba, ia melangkah mundur menghindari Dilraba.
Sementara Xiao Zhan bersembunyi di dalam kamar, ia sungguh malu akan kelakuan Yibo. Bagaiamana bisa ia jatuh cinta dengan pemuda labil seperti Yibo, yang bahkan Dilraba saja sampai prustasi menghadapi sikap Yibo.
Xiao Zhan berdiri di depan pintu kamar tangannya bersiap memutar knop pintu, menghembuskan nafas perlahan kemudian membuka pintu. Xiao Zhan berjalan dengan cepat menuruni tangga menyusul Yibo ke dapur.
Samar ia sudah dapat mendengar suara rengekkan Yibo dan suara Dilraba yang memaki. Langkah Xiao Zhan semakin cepat sampai akhirnya ia berdiri di belakang Yibo, tangan Xiao Zhan terangkat kemudian melayang tepat di belakang kepala Yibo sehingga menimbulkan bunyi.
Plak.
"Aww!" seru Yibo.
Ia menoleh berniat ingin memaki orang yang berani memukul kepalanya. Tapi semua umpatannya tertahan di mulut, ketika ia tahu siapa pelaku yang memukulnya.
"Hehe ... Gege," ucap Yibo.
"Kau!" Tunjuk Xiao Zhan. "Ikut aku sekarang," lanjut Xiao Zhan. Pemuda itu menjewer telinga Yibo. Membawa lelaki muda itu menuju kamat mereka.
Dilraba tersenyum senang melihat kejadian itu, Xiao Zhan benar-benar calon pasangan yang cocok untuk anaknya. Yibo tidak akan bisa berkutik jika sudah berhadapan dengan Xiao Zhan.
.
.
."Apa kau gila?!" racau Xiao Zhan.
"Tidak, aku sehat ge," sanggah Yibo, lelaki itu menatap Xiao Zhan dengan wajah cemberut.
"Lalu?"
"Aku hanya meminta mama menikahkan kita secepatnya."
"Yibo, kau benar-benar!" rintih Xiao Zhan kesal.
"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Yibo menatap bingung Xiao Zhan.
"Ada, kau pikir menyelenggarakan pernikahan dengan waktu yang singkat itu mudah, hah?!" ucap Xiao Zhan masih menatap Yibo kesal.
"Pokoknya aku ingin kita menikah secepatnya, tidak ada bantahan, Xiao Zhan gege." Putus Yibo final.
Mata Xiao Zhan melotot mendengar keputusan Yibo, pemuda itu sudah ingin protes ketika sentakan kuat dari Yibo membuat dia jatuh ke pelukan sang kekasih.
"Yibo, jangan membuat mama pusing dengan permintaanmu," kata Xiao Zhan seraya membalas pelukan Yibo.
"Ge, aku hanya ingin menikah denganmu. Aku hanya meminta pernikahan kita yang hanya dihadiri keluarga," ucap Yibo menangkup wajah Xiao Zhan. "Dan nanti kita akan melaksanakan resepsinya setelah studi gege selesai," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZhanZhan (The journey To Our Happiness) Tamat di PDF.
Romancekisah cinta Wang Yibo dengan Xiao Zhan si yatim piatu pengantar susu dan koran.