29

459 40 20
                                    

Merelakan memang gak bisa dilakukan dalam hitungan hari. Kamu harus menerima rasa sakit itu lalu berusaha untuk bangkit. Dengan demikian, waktu pelan-pelan akan menyembuhkanmu.

- Ardhito Pramono




Warn ⚠️⚠️⚠️
Banyak typo~~

E
N
J
O
Y

Jisung sekarang sedang duduk di kursi rodanya sambil menatap gedung-gedung tinggi didepannya lewat jendela, jisung sudah mulai mencoba mengikhlaskan anaknya namun untuk memaafkan perbuatan changbin entahlah sepertinya ia belum bisa, sekarang jisung sudah mulai memulih hanya tinggal menunggu luka-luka nya mengering saja

Jisung sebenarnya belum siap untuk tinggal bersama lagi dengan suaminya itu, jisung menghela napas lelah memikirkan semuanya

Bunda : " sayang, makan siang dulu ya? Kamu belum makan " dengan lembut sang bunda membelai rambutnya, jisung hanya menjawab dengan senyuman saja dan mengangguk lalu dengan perlahan bunda menyuapi dirinya

Bunda : " bunda bukannya ingin mengingatkan mu dengan anakmu sayang, namun kamu harus tau. Anak kalian berjenis kelamin laki-laki dan sudah diberi nama oleh changbin " ujarnya dengan lembut dan penuh perhatian, senyuman bundanya tidak pernah lepas dari wajah cantik setengah baya bundanya itu

Jisung : " siapa namanya? " Tanyanya membuat sang bunda memperlebar senyumannya

Bunda : " namanya seo Sungbin, indahkan namanya? Itu nama sambungan dari kamu dan changbin " bunda terus menyuapi jisung yang terlihat berkaca-kaca, anaknya, cintanya, belahan jiwanya harus pergi jauh dari dirinya sekarang anaknya sudah menjadi bintang

Bunda : " sayang sudah ya jangan menangis lagi, anak mu sudah tenang disana. Sudah ya " bunda memeluk anaknya itu

Jisung : " hiks bun, aku mau lihat makam hiks baby pow " ujarnya dengan lirih, membuat sang bunda tersenyum lalu mengangguk

Bunda : " nanti ya sayang, kamu harus pulih dulu baru kita kesana " mengusap lembut rambut anaknya dan membenarkan anak poni jisung yang menutupi mata

Jisung : " nanti aku ingin tinggal sama bunda ya " menatap bundanya memohon namun bundanya tidak bisa, jisung sudah menjadi milik changbin dan tanggung jawab changbin. Sebenarnya bisa saja, ia akan bicarakan nanti pada changbin

Bunda : " kita bicarakan dulu pada changbin ya sayang? Kita harus mendapat persetujuan nya, karena kamu adalah tanggung jawab dia sekarang " ujar bundanya mencoba untuk membuat jisung mengerti

Changbin : " aku tidak akan membiarkan mu jauh dariku jisung, aku tidak akan membiarkan siapapun menjauhkan mu dariku " ujarnya tiba-tiba membuat jisung dan bunda menoleh kearah changbin yang sudah berdiri tegap disana

Jisung : " kamu memang suami ku changbin, namun aku mempunyai hak atas diriku sendiri. Kamu tidak bisa mengatur-atur diriku " dengan dingin jisung menjawab lalu mengalihkan pandangannya lagi kearah jendela, membuat changbin emosi seketika mendengar ucapan itu

Changbin : " aku berhak atas dirimu, kau milik ku, aku memiliki atas kuasa mu " ujarnya dengan datar, dalam dan dingin

Jisung berdecih kesal

Jisung : " aku sudah bilang kan? Jangan pernah sentuh diriku, jangan pernah datang di kehidupan ku lagi, jangan pernah memunculkan wajah sialan mu itu didepan ku, masih punya muka kau muncul dihadapan ku setelah kau membuat ku gila karena kehilangan anak ku? Setelah aku sehat kembali jangan harap kau masih punya hak untuk diriku dan jangan harap bisa kembali padaku, aku akan mengirimkan surat cerai setelah aku kembali sehat " berusaha menahan tangisnya, berusaha untuk tetap tegar walau nyatanya air mata itu jatuh begitu saja ke tangannya yang bergetar hebat, namun sebisa mungkin ia menahan isakannya agar changbin tau ia tidak selemah itu

Babby Wuf You | END Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang