Pria dingin dengan segala kesempurnaan yang ia miliki harus menikahi seorang pemuda berumur 16 tahun yang manja dan tidak bisa diam
Bucin but Arogan
Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk ikuti terus kisah mereka berdua~~
Hari sudah semakin sore dan yang menjemput jisung belum juga datang bahkan sekolah hampir sepi hanya tersisa anak basket yang sedang main di lapangan, kaki jisung sudah pegal menunggu jemputannya itu
Hyunjin yang melihat jisung masih terdiam ditempat nya sejak 30 menit yang lalu itu pun menghampiri sahabat nya
Hyunjin : " ji, belum dijemput? " Tanya hyunjin membuat jisung yang sedang bermain dengan tali tasnya itu menoleh dengan mata berkaca-kaca
Jisung : " iyaa njinn~~ hp aku habis batrai, gimana dong? " Tanya nya dengan lirih membuat hyunjin merasa kasihan
Hyunjin : " gue anterin dehhh, bentar ya gua bilang ketua dulu " ujarnya lalu meninggalkan jisung sendirian yang menatap kepergian hyunjin itu
Tak lama hyunjin kembali sambil membawa ransel ditangannya dan juga botol air minum
Hyunjin : " yuk pulang " ujarnya lalu mereka berjalan menuju parkiran motor
Skip
Jisung sudah berada di penthouse nya sekarang dengan kondisi yang sepi karena tentu saja changbin belum pulang dan para maid sudah kembali kerumah mereka masing-masing, astaga sunyi sekali
Jisung menghela napasnya lalu menuju kamar nya untuk membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian setelah selesai jisung langsung berjalan kearah ruangan bermainnya atau ruangan lukis itu, sebelum sampai di ruangannya jisung merasa heran dengan pintu ber cat hitam di sebelah ruangannya itu karena pintu selalu tertutup rapat
Karena penasaran jisung pun membuka pintu itu dan saat terbuka ruangan itu sangat gelap tangan jisungpun meraba-raba dinding disamping dan menyalakan saklar lampu, ruangan itu menjadi terang dan disana banyak sekali senjata api dan satu brangkas terbuka memperlihatkan senjata api yang terlihat mahal dan berat itu bahkan disudut pun ada sebuah ruangan yang menjorok kedalam dan itu pun sama tempat penyimpanan senjata api tersebut
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Bagian tengah ruangan )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.