16#imanopie

1K 91 18
                                    

Vote and komen.

Happy reading
.
.
.





Imanopie memasuki kamar dengan pikiran yang masih berkecamuk, ia merebahkan tubuh di kasur kang size milik nya.

Pandangan lurus menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong dan pikiran kemana mana, saat sedang asik bergelut dengan pikiran nya tiba tiba saja notif handphone membuyarkan lamunan imanopie.

Ting.

Nathan
|Besok, brngkt brng gw

Imanopie mengeriyitkan alis nya saat membaca pesan yang di kirim oleh Nathan.

G ush, makasih|

|Lu ga ikhlas, soal perjodohan ini?

Apaan sih, gw cuma ga mau satu| sekolah heboh


Sedangkan Nathan yang membaca balasan pesan dari imanopie sudah senyam senyum percis anak SD sedang di mabuk cinta.

|Pokonya besok gue jemput Lo!
|Ga boleh nolakan!

Kok gitu, gue kan ga mau|

|Terserah, tidur!
|Besok gw jemput
|Night calon istri

Imanopie melebarkan mata membaca pesan terakhir yang di kirim oleh Nathan, tiba tiba saja detak jantung nya seperti berdisko memberontak ingin loncat dari tempat nya.

Imanopie memegangi jantung nya yang mungkin sudah tidak sehat, "masa ia gue suka sama cowo mesum itu?" Monolog imanopie.

"Argggg" teriak nya frustasi.

...

Imanopie menuruni anak tangga, ia menghela nafas berat, lagi dan lagi rumah sebesar ini sepi. Semua telah kembali pada poros nya di mana kedua orang tua nya yang sibuk dan kakak nya yang tidak terlalu peduli dengan keadaan rumah.

Imanopie keluar dari mansion megah itu, saat sampai di halaman mansion betapa terkejut ternyata Nathan sudah berada di rumah nya, itu artinya perkataan nya tadi malam bukan sekedar bualan semata, Oh good.

"L-lo ngapain?" Tanya imanopie gugup.

Nathan tersenyum manis "jemput calon istri" ucap Nathan dengan kekehan, lalu memberika helm ke pada imanopie.

"Kan gue udah bilang ga-" uacp imanopie terpotong.

"Sstttttt, bentar lagi masuk, nanti kita telat" potong Nathan lalu memakaikan helm di kepala imanopie dan melingkarna Hoodie yang ia pakai di pinggang imanopie.

Imanopie tersentak kaget akan perlakuan Nathan yang membuat jantung nya lagi lagi berdisko "hey, ayok" ucap Nathan mrmbuyarkan lamunan imanopie.

Imanopie menurut dan naik ke atas motor sport yang di gunakan Nathan, perjala berlalu sekitar 15 menit.

Mereka telah sampai di sekolah, untung saja parkiran sudah sepi jadi mereka tidak terlalu mencolok, imanopie buru buru turun dan memberikan helm yang ia kenakan kepada nathan dan langsung melenggang pergi ke kelas.

Imanopie memasuki kelas dengan nafas tersengal akibat berlarian di koridor, "Napa lu?" Tanya Rifa.

"G ga papa" jawab imanopie setelah berhasil menetral kan nafas nya, lalu mendudukan bokong nya di bangku.

"Eh, tunggu.... Lu naik motor?" Tanya Lala.

Intan mengeriyitkan alis nya "Hoodie sapa tuh anjir, lu kan pecinta kaos"

"Pacar nya nopie mungkin" ucap Rere polos.

Imanopie membelalakkan mata nya saat sadar bahwa dia belum melepas Hoodie milik Nathan, dan sekarang ia tengah di tatap dengan tatapan tajam meminta penjelasan milik sahabat nya, mampus batin imanopie menjerit.

"Eh, apa sih. Ini p-punya kakak gue ia tadi gue di Anter dia terus ini Hoodie dia" ucap imanopie berbohong, mana mungkin sang kakak akan mengantar nya sekolah.

Mereka tampak percaya dengan kebohongan imanopie barusan, imanopie menghela nafas lega.

Setelah itu, guru masuk untuk mengajar mata pelajaran pertama.

...

Di kantin, lima remaja centil tengah duduk menunggu pesanan mereka, "hai" sapa Nathan mendudukan diri di samping imanopie.

Imanopie terperanjat kaget saat dengan tiba tiba nathan sudah berada di sebelah nya, "eh ngapain?" Ucap imanopie gugup.

"Nemenin calon istri" jawab Nathan tanpa beban, semua orang melototkan mata nya tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Nathan.

"HA?" Cengo mereka semua, sedangkan imanopie sudah menutup mata nya, tertekan.

"Nop?" Panggil Arga, meminta penjelasan.

Huf imanopie membuka mata nya lalu natal teman teman nya dengan pandangan sayu, sedangkan Nathan tampak acuh dan asik dengan dunia nya sendiri.

"G-gue...... Di jodohin,........ T-tapi ini baru pendekatan gue masih bisa nolak!" Ucapan terakhir imanopie membuat Nathan melebarkan bola mata dengan tampang datar.

"Nolak?" Tanya Nathan dengan suara berat, glek "eh, anu enggak, ia enggan" ucap imanopie gugup dengan kekehan kecil.

"Daebakk" intan dan Arsa sama sama menggebrak meja yang mrnbuat mereka jadi pusat perhatian hanya beberapa saat.

"Hehehe, Pis" ucap intan dan Arsa dengan mengulurkan dua jari.

"Lo becanda?" Tanya Arga.

Imanopie menoleh ke arah Arga lalu menggeleng kepala dengan senyum yang ah sangat tidak bisa di jelaskan.

Arga tampak menganggukkan kepala lalu mereka melanjutkan makan, setelah selesai makan Nathan membuka pembicaraan "balik sama gue, kerumah gue. kemaren kan ga jadi ketemu raja" ucap Nathan menatap manik mata hitam milik imanopie.

Imanopie tampak ragu untuk menjawab saat ia ingin membuka suara lebih dulu terpotong "imanopie udah janji sama gue, mau balik bareng" serta Arga.

Nathan tampak tak suka dengan ucapan Arga barusan, lalu menatap imanopie meminta penjelasan.

Imanopie bingung harus bagaimana ia menatap Arga dan Nathan secara bergantian lalu "hmm, ga. Besok aja deh ya, gue mau main sama raja" jawab imanopie, dia hanya tidak ingin membahas tentang perjodohan ini dengan Arga. Karna jika sahabat nya itu mengajak nya jalan pasti ujung ujung nya hanya untuk mengungkap kan semua tentang keluh kesah imanopie yang berakhir dengan menangis nya gadis itu.

Nathan yang mendengar itu tersenyum kemenangan ke arah Arga sedang kan Arga hanya "yakin?" Tanya Arga lagi.

Imanopie nampak mengangukan kepala mantap lalu Arga ikut menganggukkan kepala tanda mengerti.

_____________________44______________

AKU LELAH LETIH LESUH.

MARI SPAM KOMEN.

FOLLOW
TIKTOK: WP_0NLINE
INSTAGRAM: SUCI_17507

SEE YOU NEXT TIME

AUTHOR: SUCI17507

_IMANOPIE_ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang