3#imanopie

1.4K 110 9
                                    

A daughter's first love is her father, but what if that love can never be reached.
~imanopie

Hari ini hari yang di tunggu di mana iamnopie dan ke lima sahabat nya bakal mengikuti lomba seni tari yang di adakan di gedung gsg.

"Semua nya udah kan?" Tanya intan kepada keempat sahabat nya.

"Udah nih tinggal tunggu giliran aja"jawab Rere.

"Eh kalo kita menang ntr dapet piagam kan?" Tanya imanopie dengan mata berbinar.

Iya akan memenangkan lomba ini! Harus itu harus terjadi. Iya akan membuat kedua orang tua nya bangga karna sudah memenangkan lomba antar kota ini.

"Hm, kaya nya sih iya ntr di bagi satu satu" jawab Lala.

"Emng kenapa pie?" Tanya Rifa.

"Gue bakal tunjukin ke mamah papah" jawab imanopie dengan senyum yang tak luntur dari bibir kecil nya.

"Aelah, kita udah sering kali menangis lomba beginian" jawab intan.

Senyum yang semula mengembang kini menjadi senyum pedih "hehe, ya ga papa biar mamah papah tambah bangga sama gue" jawab imanopi dengan kikuk.

...

Lomba telah usai dan pemenang nya adalah samnsa, lagi dan lagi SMA populer itu membawa juara pulang bersama mereka.

Di luar ekspektasi imanopie yang hanya mengira akan di berikan penghargaan berupa piagam ternyata mereka juga di berikan piala.

  Imanopie pulang dengan hati yang bahagia dan senyum yang tak pernah luntur dari bibir mungil nya, mang Ujang yang melihat sang nona nya bahagia ikut tersenyum haru.

Tak lama mobil putih itu memasuki pekarangan rumah yang cukup besar, imanopie segera turun melanglang memasuki rumah besar itu.

Saat sudah di dalam dia tidak melihat siapa siapa senyum yang awalnya mengembang perlahan memudar huft menghela nafas pelan imanopie melangkahkan kaki nya ke dapur.

"Bi, mamah papah?" Tanya imanopie kepada bi semi yang sedang membersihkan dapur.

Bi semi menoleh saat melihat sang nona sudah pulang "hm, tuan dan nyonya pergi ke luar kota baru saja berangkat non" jawab bi semi.

Imanopie yang mendengarnya merasa tertusuk ribuan jarus lagi dan lagi ekspetasi yang dia buat indah tak sama dengan realita yang nyata nya sangat pahit "oh, yaudah aku ke kamar bi" pamit imanopie melenggang pergi ke kamar.

Setelah memasuki kamar bernuansa hijau toska itu iya merebahkan tubuh nya sejenak di kasur memandang langit langit kamar dengan tatapan sendu bercampur kosong.

Apa sesusah itu mendapat kan perhatian dari sang mamah dan papah nya?, Imanopie bangkit dari tidur nya lalu mata nya melihat ke arah piagam dan juga piala nya.

Ia berjalan mengambil piala itu lalu meletakan di lemari penghargaan nya di lemari itu bukan hanya ada satu atau dua piala namun ada juga piagam dan mendali bahkan lemari itu sudah hampir tidak muat untuk menampung pengahrgaan yang di dapat imanopie.

Setelah menyusun piagam dan piala nya di dalam lemari ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya yang terasa lengket karna terken keringat.

Pintu kamar mandi itu terbuka menampilkan gadis cantik dengan rambut basah dan baju tidur berlengan pendek.

Jika kalian mempunyai pikiran imanopie adalah gadis yang suka menggores tangan nya jika mempunyai masalah, maka kalian salah. imanopie lebih suka memendam semua masalah nya dan menangis di tengah malam untuk melampiaskan semua nya.

Imanopie merebahkan tubuh nya di atas kasur dan mulai menghidupkan laptop nya membuka drama yang akan iya tonton dengan cara ini bisa mengalihkan pikiran nya sebentar.

Saat sedang asik dengan drama nya tiba tiba hp yang berada di nakas bergetar tanda ada yang mengirim pesan.

Owewowewo

Intan
|Woi gue dapet album baru dong dari nyokap

Rere
|Wah gila enak betul orkay mah apa sih yang engga

Lala
|Lo juga kaya rereanj

Rifa
|Nyokap gue malah nyuruh gue nyuci  baju anjir
|Tapi abis itu gue di kasih debit baru

Rere
|Heh dipsi Lala pou yang kaya tuh emak bapak gue bukan gue!

Intan
| Lu kan cocok jadi tukang cuci baju fa

Gila Lo pada ini|

Intan
|Temen temen Lo itu pie

Rere
|Brarti intan bukan temen kita?

Imanopie terkekeh kecil membaca pesan dari teman teman nya, memang sahabat sejati adalah yang bisa membuat kita tertawa dengan tingkah nya.

Rifa
| Ga gitu rereanj
|Diem aja deh Lo!

Lala
|Punya dosa apa gue kenal Lo orang

Intan
|Anj

Imanopie mematikan handphone nya, jika di lanjutkan pasti teman teman nya itu akan bertambah gila.

Ah tapi dengan begitu bisa membuat imanopie tertawa walaupun hanya sesaat, tak terasa inanopie sudah terlelap dalam dunia mimpi nya.

Pintu kamar terbuka perlahan menampilkan remaja dengan balutan kemeja hitam, iya tersenyum teduh melihat sosok gadis yang sudah terlelap itu maaf batin pemuda itu.

Lalu iya berjalan mendekat ke sang adik mengecup lembut puncuk kepala nya. Lalu berjalan keluar dengan mata yang menyorot tajam.

 Lalu berjalan keluar dengan mata yang menyorot tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Image kemeja yang di pake)

_IMANOPIE_ (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang