Happy reading
.
.
."RAJA! Jangan Deket Deket sama calon istri gue ya Lo" ucap Nathan berkacak pinggang, mereka berada di mansion Nathan dengan Nathan yang sejak tadi ngomel ngomel seperti emak emak komplek.
"Apa ci Abang ini" tanya raja yang berada di dalam pangkuan imanopie.
Nathan mendengus malas mendengar penuturan sang adik yang sangat cuek.
Imanopie terkekeh melihat tingkah dua manusia berbeda umur di depan nya "raja Bobo ya udah sore" ucap lembut imanopie sembari mengelus rambut raja, tak lama terdengar dengkuran halus dari anak kecil itu.
Imanopie menundukkan pandangan nya lalu tersenyum hangat saat mengetahui raja sudah memasuki alam mimpi nya "raja tidur nop?" Tanya Tante Lisa yang baru saja datang dari kamar.
"Eh, ia tan. Baru aja"
"Yaudah sini, kalian pasti rusuh ya kalo ada raja" ucap Lisa membawa raja ke dalam gendongan nya dengan denyum meledek, kalau langsung berlalu memasuki kamar.
Nathan yang melihat sudah tidak ada anak tuyul yang sangat membagongkan itu pun tersenyum sangat cerah, lalu langsung memeluk imanopie seperti anak kecil yang ingin meminta uang kepada sang ibu.
Imanopie terkejut dengan tingkah Nathan yang sangat tiba tiba "Nathan, awas ih" ucao imanopie menyingkirkan kepala Nathan dari perut nya.
"Ga!"balas Nathan dengan suara yang teredam di perut imanopie. Imanopie menghela nafas lalu hening beberapa saat sebelum imanopie membuka suara lagi.
"Nat"panggil imanopie dengan tangan yang terulur mengelus rambut Nathan yang membuat sang empu tambah mengeratkan pelukan nya.
"Hm"
"Kenapa lu ga nolak pendekatan ini?"
"Untuk apa?"
"Kita bahkan ga pernah Deket"
"Ya makanya kita di suruh pendekatan supaya lebih deket"
"Tapi kan"
"Sttt, kita barusan pendekatan, belum tunangan maupun nikah"
"Jadi jangan takut" ucap Nathan lembut.
"Itu yang buat gue takut" gumam imanopie yang masih di dengar Nathan.
"Kenapa?" Tanya Nathan dengan kepala yang mendengar menatap wajah cantik di atas nya.
"Gue takut ga punya waktu sampe ke jenjang di mana kita bakal bersama untuk selama nya, dan yang lebih buat gue takut yaitu... Ga bisa mewujudkan keinginan kedua orang tua gue lagi"ucap imanopie dengan senyum pedih dan lirih.
Nathan yang mendengar perkataan itu bangkit laku menatap wajah cantik di depan nya "maksud lo?" Tanya Nathan yang tak paham akan maksud imanopie.
Imanopie tersenyum lalu menggelengkan kepala "udah sore, anterin gue balik" ucap imanopie dengan senyum manis.
Nathan mengangguk lalu manarik lembut tangan imanopie menuju keluar.
...
Imanopie memasuki memasuki mansion, tadi setelah mengantar imanopie Nathan langsung berpamitan untuk pulang.
Imanopie mengeriyitkan alis saat melihat ada mobil lain itu artinya sedang ada tamu,tapi siapa?.
Di sofa terlihat dua lelaki tengah duduk di selingi tawa, salah satu dari mereka menyadari keberadaan imanopie lalu melambaikan tangan "sini" panggil nya.
Sedangkan yang satu lagi hanya menatap dengan wajah datar lalu memasuki kamar "gue kamar ya" ucap nya lalu melenggang pergi.
"Ngapain?" Tanya imanopie kepada Arga. Ya dia Arga, dia memang akrab dengan putra.
"Ga boleh gitu gue dateng ke sini?"
"Ya bukan gitu ais udah lah" ucap imanopie lalu berjalan menuju kamar di ikuti Arga di belakang nya.
"Lo, kenapa terima perjodohan itu?" Tanya Arga saat sudah sampai di dalam kamar.
Imanopie menghela nafas lalu membalikan badan menghadap Arga sepenuh nya "emang bisa nolak?" Tanya balik imanopie kepada Arga.
"Seengga nya ga pasrah juga"
"Gue cuma mau ngebanggain mereka meski cuma sekali" jawab imanopie lalu merebahkan badan nya di kasur king size milik nya.
Arga berjalan menuju kasur lalu mendudukan bokong nya di pinggiran kasur "harus dengan cara itu? Lu kan bisa tunjukin semua piala dan piagam lo"
Imanopie menghela nafas "ga guna Arga, ga bakal ada yang bakal berubah dengan gue nunjukin itu semua"
"Nikah bukan hal yang mudah, lu bakal hidup sama pasangan lu untuk seumur hidup nopie" nasehat Arga.
"Ia kalo gue masih bisa hidup" ucap imanopie dengan kekehan.
"Nopie!" Geram Arga.
"Issss ia ia, itu udah pilihan gue. Udah ya lu tenang aja oke" ucap imanopie mengelus rambut Arga dengan lembut.
"Ck, kebiasaan"
...
Tak terasa hari mulai gelap Arga pun sudah pulang sajak 30 menit tadi, di kamar yang sunyi itu seorang gadis tak henti henti nya menghela nafas lelah.
Jujur ia lelah ia sangat ingin bisa di banggakan tapi kenapa malah jadi seperti ini, ia ingin bahagia apa ia bisa mendapat kan kebahagian jika berada di dunia lain.
Apa ia sudah siap untuk pergi ke dunia lain itu, apa ia siap meninggalkan kenangan pahit di dunia ini, apa jika dia tidur sang papah akan memeluk nya dan sang mamah akan menangis untuk nya?.
Pikiran pikiran aneh bermunculan di otak nya ia sangat bingung memikirkan hidup nya yang seperti nya hanya tentang juara dan membacakan kedua orang tua, apakah cerita nya nanti akan berakhir dengan bahagia seperti cerita orang orang?.
Jika orang lain bilang iman dia tidak terlalu kuat orang lain salah karna orang lain itu tidak pernah berada di posisi imanopie.
Hanya satu yang imanopie ingin kan jika memang nanti cerita ini tidak berakhir bahagia ia hanya ingin bisa mewujudkan keinginan kedua orang tua nya untuk bisa menikah dengan nathan, supaya orang tua nya bisa bangga membanggakan nya di saat ia sudah menghilang dari cerita ini.
????????????????????????????????????
NEXT
Spam komen!
Follow
Tiktok: wp_0nline
Instagram: suci_17507Author: suci17507
KAMU SEDANG MEMBACA
_IMANOPIE_ (On Going)
De Todo(follow sebelum baca) Jika aku di lahirkan hanya untuk di bandingkan maka kembalikan lah aku kepada sang pencipta ku. ~imanopie' ......... Aku memang bukan lelaki baik tapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik. -nathan° Ini cerita sangat membagong...