4. Toilet Dan Gairah

277K 6.7K 172
                                    

       Sarah menahan dada Satya yang menghimpitnya di dinding toilet, Sarah sungguh malu karena Riko ada di luar.

"Sat, jangan di sini elah, di rumah bisa kali." suara Riko dari luar dengan terdengar sebal.

"Ga lama kok, cuma ciuman." balas Satya dengan suara seraknya yang seksi.

Sarah memejamkan matanya, meremas bahu Satya saat Satya memainkan lidahnya di mulut Sarah.

"Emh, udah." Sarah menggeliat saat kecupan Satya merambat ke lehernya.

Satya menjauh, duduk di closet duduk itu dengan meraih Sarah ke pangkuannya.

"Servis dikit, gue tegang, Sarah." tatapan Satya begitu menghanyutkan, Sarah tidak paham dengan gairah baru itu.

Satya membuka resletingnya, mengeluarkan miliknya dengan berharap Sarah mau melakukan kegiatan yang seperti semalam.

"Ayo, Riko udah nunggu di luar." bisik Satya di depan bibir Sarah.

Sarah menggenggam milik Satya dengan masih canggung, dengan senyum tipis Satya membuka kancing pakaian Sarah agar bisa meraih kesukaannya.

Sarah menggigit bibirnya agar tidak bersuara aneh, kedua tangannya bergerak kaku di bawah sana.

Satya menengadah, menikmati servis amatiran Sarah yang membuatnya malah menggila itu.

Satya menunduk kaget saat Sarah menggunakan mulutnya di bawah sana. Oh shit! Rasanya Satya semakin gila.

Sarah mengikuti apa yang dia lihat dari video yang di berikan Satya semalam. Sarah pun ingin mempercepat semuanya agar tidak lama di dalam toilet yang bau ini.

Sarah benar-benar sudah tidak peduli dengan pergaulannya. Sarah sudah tidak bisa mundur, benarkan? Atau masih bisa? Kalau begitu dia harus mencari jalan. Entahlah.

Satya mengusap kepala Sarah dengan lembut, mengecupnya sesekali. Mata Satya merem melek, hisapan Sarah sungguh nikmat di bawah sana.

Satya menyisir rambut Sarah dengan memandangnya memuja, memperlakukan Sarah dengan begitu spesial. Sarah miliknya.

Padahal Satya sering mendapat servis yang lebih ahli, bercinta pun tidaklah sekali. Namun entah kenapa, Sarah datang dan memberikan rasa yang tak biasa. Rasanya Satya seperti melakukannya untuk yang pertama kali.

Mungkin sekarang waktunya dia berhenti mempermainkan perempuan. Dia harus setia karena satu saja sudah hebat.

"Ugh!" refleks Satya menutup mulutnya yang hampir mengerang kencang saat pelepasannya datang.

Sarah meraih tissue dan mengusap mulutnya cepat. Sarah mual, namun dia tahan agar Riko tidak curiga.

Satya terengah pelan, mengecup kening Sarah lalu merapihkan pakaian Sarah dengan perhatian.

"Lo punya gue, Sarah."

***

Sarah duduk melamun dengan pemikiran yang begitu kusut. Sarah merasa prilakunya dengan Satya tidak benar dan pantas.

Namun anehnya, Sarah selalu tidak bisa menolak. Seolah jiwanya ada yang mengendalikan.

Selama dirinya hidup, baru kali ini dia merasakan rasa baru yang di berikan Satya lewat sentuhannya.

Apa itu yang namanya gairah? Nikmat namun di akhiri penyelasan karena status mereka yang tidak jelas dan jelas saja terlarang.

Sarah takut terjerumus lebih jauh, pergaulan yang di hindarinya mati-matian malah kini mulai menjeratnya.

Gairah Anak Muda (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang