19

2.1K 269 166
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Plak....
Plak....

"Kurang ajar! Anak ga tau diuntung! Hidupmu tak berguna karena hanya membuat aib pada keluarga kita saja!" Setelah tamparan dan pukulan mendarat di pipi dan badan Lim, sebuah kalimat menyakitkan Siwon layangkan pada anak bungsunya itu.

Lim sendiri hanya bisa diam dan menitikan air matanya, sudah bisa ditebak jika sang ayah pasti akan melakukan ini, Tak sempat menjelaskan apapun sudah langsung menghakimi dengan begitu hebatnya.

Entah dari mana Siwon tau tentang ini, tiba-tiba datang dan membabi buta seperti sekarang. Lim sudah babak belur dan hanya tersungkur di lantai. Jika Sehun tak ada mungkin Limario hanya tinggal kenangan saja saat ini.

"Tidak pernah membuatku bangga tapi malah mencari masalah. Tak tau diri sekali!" Kembali Siwon memberikan hujatan pada sang anak.

Lim akhirnya menatap Siwon dengan tajam, rasanya tak sanggup lagi untuk mendengar hinaan yang ia dapatkan..

"Jadi semua prestasi di sekolah bukan kebanggaan? Semua beasiswa karena aku pintar bukan sebuah kebanggaan? Mendapat juara olimpiade Fisika bukan sebuah kebanggaan? Jadi kebanggaan menurut anda itu seperti apa? Haruskah anak anda ini menjadi presiden di usia 17 tahun?" Akhirnya Lim membuka suaranya, tak tahan lagi karena terus dihina dan disalahkan.

"Sudah berani menjawab hah?!" Tanya Siwon dengan tangan yang kembali terangkat namun segera Sehun tangkap.

"Cukup! Silahkan pergi dari rumahku jika Ayah hanya mencari keributan di sini." Sehun akhirnya mengusir Ayahnya sendiri, sudah muak dengan sikap Ayahnya yang semena-mena itu.

Siwon mengepalkan tangannya, menatap nyalang pada Sehun anak pertamanya. "Sombong sekali kamu padahal baru rumah kecil dan sempit ini yang kamu miliki. Kamu dan adikmu memang tak tau diri Sehun!" Setelah mengatakan itu Siwon lalu pergi keluar rumah entah akan pergi kemana.

Sehun langsung membawa Lim untuk duduk di sofa, mencari kotak obat untuk segera mengobati luka adiknya itu. Sehun sendiro baru tau jika adiknya memiliki masalah, sedangkan Rose sedang tak ada di rumah.

"Tak ada yang ingin kamu jelaskan padaku?" Sindir Sehun tanpa melihat Lim, ia masih fokus dengan bibir Lim yang robek dan mengeluarkan darah.

Lim tak menjawab, bibirnya terasa kelu meski ia ingin sekali menceritakan semua pada kakaknya itu. Hanya sebuah isakan tangis yang keluar dari Lim. Mungkin Lim terkesan cengeng namun sungguh ia tak kuat lagi menahan semuanya sendirian. Lim tak mau menikah dengan Nancy tapi jika benar itu anak Lim mau tak mau ia harus menikahi Nancy

"Ya sudah tenangkan dirimu. Tak boleh lari dari masalah. Aku dan Rose pasti ada untukmu." Ucap Sehun dengan memeluk badan rapuh adik bungsunya itu.

Sesungguhnya Sehun tak yakin jika Lim melakukan itu, ia merasa percaya jika adiknya adalah lelaki baik dan setia, namun jika semua itu terjadi karena mereka pulang dari sebuah club membuat keyakinan Sehun berkurang. Apapun bisa terjadi jika mereka pergi ke sana berdua.

Fated To Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang