21

2.9K 300 128
                                    

Bahagia adalah hal yang saat ini Jennieta Alexandra rasakan, menikah dengan lelaki yang selama ini menjadi satu-satunya yang ia cintai selain Jiyong Papihnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagia adalah hal yang saat ini Jennieta Alexandra rasakan, menikah dengan lelaki yang selama ini menjadi satu-satunya yang ia cintai selain Jiyong Papihnya sendiri. Beberapa bulan lalu Jennie sempat menolak saat ditawari untuk menikah dengan Lim, alasan ingin fokus mengejar cita-cita. Jennie tak berpikir jika akan terjadi masalah besar yang membuatnya hampir kehilangan pujaan hatinya ini, jika saja Jennie tau akan begini mungkin dulu akan langsung menerima untuk menikah. Meski usianya masih sangat muda Jennie tak peduli, biar semua orang tau jika Limario sudah memiliki istri cantik dan pintar, pasalnya setelah ini mereka akan kembali dipisahkan oleh waktu dan jarak.

Jennie tersenyum manis saat pertama kali yang ia lihat setelah bangun tidur adalah suami tercintanya. Limario masih asik memejamkan mata dengan tangan yang melingkar di atas perut Jennie. Bahagia sekali rasanya, bahkan Jennie tak menyangka jika dirinyalah yang menarik Limario untuk menikah, meski malu namun pura-pura tak malu saja, masa bodo deh asalkan Limario menjadi miliknya bukan menjadi milik tutup Panci.

Cup....
Sebuah kecupan mendarat di pipi Limario sebelum akhirnya Jennie pergi membersihkan diri dan akan turun untuk membuatkan Lim sarapan.

Butuh waktu 30 menit untuk Jennie menyelesaikan konsernya di kamar mandi, selain mandi memang Jennie sedang konser. Mungkin karena bahagia Jennie berhasil merampungkan 12 lagu Blackpink di dalam kamar mandi tadi.

Selesai mandi Jennie langsung turun menuju ke dapur, Lim sendiri masih asik ngorok, lelaki itu akan sulit untuk dibangunkan meski sudah menggunakan 3 alarm hp.

"Morning Bunda...." Sapa Jennie saat melihat Yoona sedang berdiri di dekat dapur.

"Eh pengantin baru, ko ga ada bercak merah dileher sih?" Yoona malah asik memutar badan Jennie mencari bercak merah di lehernya. Sungguh sikap jailnya sudah muncul sepagi ini.

"Ih bunda apa sih." Jawab Jennie dengan malu-malu singa. Wajah cantiknya sudah tersipu merah saat ini.

Yoona hanya terkekeh melihat tingkah malu-malu Jennie, bahagia sekali rasanya karena anak bungsu kesayangannya sudah bersanding dengan gadis pujaan hatinya.

"Bun masak yu, ajarin Jennie masak deh. Mau buat nasi goreng buat mas suami yang masih asik ngorok." Ajak Jennie dengan menarik tangan Yoona, mau tak mau Yoona mengikuti ajakan menantunya itu. Yoona tak mau anaknya keracunan karena Jennie tak bisa memasak sama sekali.

"Ini kamu tumben banget mau bikin sarapan segala. Bunda jadi takut Lim keracunan. Haha..." Ledek Yoona dengan tawa yang sulit ditahan.

"Ih Bunda ma gitu deh sama Jennie, ngeledek terus heran deh. Jadi mau bantuin ga nih? Kalau ga mau Jennie mau pulang minta ajarin Mamih Dara nih, terus bilang kalau Bunda ga mau bantu Jennie." Jennie merengek karen kesal pada Yoona, mereka memang sudah sangat akrab tak ada kecanggungan meski mereka adalah menantu dan mertua, tapi sudah seperti anak dan ibu kandung.

Akhirnya dengan telaten dan kesabaran penuh Yoona mengajari Jennie untuk membuat nasi goreng, hingga akhirnya semua sudah siap untuk dihidangkan.

"Sana bangunin Lim, Bunda mau bangunin Sehun sama Rose. Kalau Ayah lagi nginep di Hotel sekalian ngecek soalnya udah lama ga mantau Hotel di sini." Ucap Yoona.

Fated To Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang