27. Gara-gara Skateboard.

1.3K 54 3
                                    

Hallo jumpa lagi dengan sayaaaaa

Udah lama gak update nih hihi..

Nungguin gak??

JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA:*

VOTE DAN KOMEN JUGA JANGAN SAMPAI LUPA!

Selamat Membaca:*

***
Mau sekeras apapun kamu berjuang, jika hatinya bukan untuk kamu, kamu harus apa? Berpura-pura menerima semua keadaan dan bersikap baik-baik saja?

***

"Awas woy! Awass!!!" Teriak Caramel.

"CARA!"

"AAAAAA MAMAAA!!"

Brak!

Caramel terjatuh dari skateboard-nya hingga menabrak salah satu tiang yang ada di koridor. Semuanya tertawa ketika Caramel jatuh dengan gaya yang tidak normal, kakinya di atas ubin koridor, sementara kepalanya menabrak bak sampah hingga bak sampahnya terjatuh, untung saja kepala Caramel tidak masuk ke dalam bak sampah itu, jika hal itu terjadi pasti tidak akan bernasib baik bagi Caramel.

"Kamu gak papa?" tanya Ringga dengan membantu Caramel untuk bangun dab menyuruh Caramel duduk dari jatuhnya.

Sebenarnya, sedari tadi Ringga memperhatikan Caramel yang asik bermain skateboard bersama Awal hingga keduanya tertawa bersama. Tapi, Ringga menahan agar tidak terbawa emosi ketika melihat Caramel yang bisa tertawa bersama Awal. Hingga akhirnya, Ringga melihat Caramel yang terjatuh. Dengan buru-buru Ringga menghampiri Caramel, takut jika ada luka di bagian tubuhnya.

Caramel menatap Ringga dengan air mata yang sudah berkaca-kaca. Antara kesal dan malu melihat Ringga yang sudah berada dihadapannya. Caramel menggelengkan kepalanya, berusah menahan rasa sakit di bagian bokongnya.

"Car, lo gak papa?" Tanya Bunga khawatir saat sudah berada dihadapan Caramel.

Caramel menggelengkan kepalanya, "Gak papa."

"Gue udah teriak tadi, kenapa lo gak denger sih?" kesal Bunga. Karena memang, tadi Bunga sempat meneriaki Caramel untuk berhati-hati. Tapi, malah jadi seperti ini.

"Gak usah coba-coba buat main yang kaya gini lagi!" ucap Ringga dengan nada rendahnya membuat Caramel memanyunkan bibirnya.

Caramel melihat Awal yang berlari ke arahnya. Ketika sudah sampai, Awal langsung berjongkok dan mengambil skateboardnya. "Car, skate gue gak papa, 'kan?"

Caramel membelalakan matanya, kemudian dengan refleks menoyor kepala Awal, hingga sang empunya meringis.

"Ngapain lo tanya keadaan skateboard anjir! Yang jatuh gue bego!" kesal Caramel. Temannya itu tidak tahu kondisi sekali, menanyakan keadaan skateboardnya yang jelas-jelas baik-baik saja.

"Ya, ini kan skate kesayangan gue Car." Alibi Awal.

"Alesan lo!"

"Lagian lo mah bego! Nanyain skate-nya. Bukannya Cara yang lo tanyain!" sembur Alika.

"Berisik lo kanebo kering!" sahut Awal.

RINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang