08. Menolak Perjodohan.

2.3K 78 3
                                    

Hallo semuanya...

Apa kabar??

Gimana, ada yg nunggu kelanjutannya gak???

Ayo dong, komen sebanayak-banyaknya biar aku semangat update!

Selamat membaca:*

***

Caramel tidak mengeluarkan sepatah kata pun ketika melihat Ringga berada di hadapannya. Ia memalingkan wajahnya, bersikap layaknya dua insan yang tidak pernah bertemu.

Walaupun Caramel tidak bisa melupakan kejadian kemarin, pada saat Ringga mengajaknya untuk pulang bersama. Tapi, ia kembali teringat saat Ringga menjatuhkan dengan sengaja makanannya yang sudah ia buat dengan susah payah.

"Loh, Ringga. Kamu dari mana nak?" tanya Putri menatap Ringga.

"Toilet," jawabnya dingin.

"Anak lo Put, sama juga kaya bapaknya," kata Mentari.


Mereka semua sudah duduk dengan meja yang melingkar. Meja yang berisikan tujuh orang itu pun, kini terdapat beberapa ketegangan, Termasuk Caramel. Jadi, selama ini Ringga anak dari teman mamanya? Apa jangan-jangan...

"Ringga, kenalin ini tante Mentari, Dan ini Om Hendra. Nah yang dua ini adalah anak dari tante Mentari dan om Hendra." Putri menjelaskan sambil menunjuk ke arah Caramel dan Geo.

"Ringga Tante, Om."" Ringga tersenyum tipis. Sangat tipis, dan itu membuat Caramel membelalakan matanya. Karena baru pertama kali melihat Ringga tersenyum seperti itu, walaupun hanya sekejap.

"Kalian kenalan dul-"

"Udah kenal," jawab Caramel dan Ringga bersamaan.

"Oh ya?" Putri terkejut dengan jawaban yang sama dari Caramel dan Ringga.

Ringga berdehem, sedangkan Caramel hanya tersenyum kikuk.

Caramel kemudian memegang tangan Geo dengan erat. Jantungnya sudah maraton dan hampir mau loncat. Ia menatap ke arah Geo yang juga menatapnya, Geo menganggukan kepalanya seraya berkata tidak akan terjadi apa-apa.

Entahlah hati Caramel sekarang harus seperti apa. Bukannya Caramel senang jika orang tuanya dekat dengan orang tua Ringga? Karna itu akan membuat Caramel dan Ringga selalu berdekatan. Namun, di sisi lain Caramel tidak mau mengandalkan kedekatan kedua orang tuanya. Ia ingin berusaha sendiri untuk mendapatkan hati seorang Ringga Ragam Wijaya.

Melihat sang kakak yang gugup, Geo pun akhirnya merangkul Caramel dari samping. Ia tahu bukan hal yang mudah bagi Caramel untuk berkenalan dengan laki-laki yang bukan pilihan kakaknya sendiri.

Ringga yang melihat perlakuan Geo pun mengerutkan keningnya. Ada hubungan apa mereka berdua? Sepasang kekasih atau hanya kakak beradik? Pertanyaan itu terus menghantui pikiran Ringga ketika Caramel memasuki gedung ini dengan menggandeng laki-laki yang ada di sampingnya.

"Oh iya Kak, kamu satu sekolah sama Ringga?" tanya Mentari menatap Caramel dengan tersenyum.

"Iya Ma," jawab Caramel.

RINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang