22. Resmi Pacaran

1.8K 57 1
                                    

Hallo, apa kabar?

JANGAN LUPA VOTEMENT YA!

FOLLOW SEBELUM MEMBACA!

KALO KALIAN SUKA SAMA CERITANYA, JANGAN LUPA UNTUK SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN YA!

Selamat Membaca:*

***

Bahagia itu sederhana. Disaat aku dan kamu bersatu di dalam ikatan cinta.

-Caramel-

***

Setelah hari kemarin saling mengungkapkan perasaan, Ringga dan Caramel kini bagaikana magnet yang tidak bisa di pisahkan. Walaupun sikap Ringga yang begitu dingin pada Caramel, Namun, itu tidak membuat Caramel untuk terus mencoba mencairkan es batu yang ada di dalam tubuh Ringga.

Semua murid SMA Gelora merasa gempar memperbincangkan hubungan antara Ringga dan juga Caramel. Para siswi menarik nafasnya kecewa, Most Wanted SMA Gelora sudah memiliki pawangnya. Hancur sudah harapan semua siswi di sini untuk mendapatkan hati Ringga.

Caramel berjalan menelusuri koridor untuk menuju kelasnya. Dari ujung sampai ujung semua membicarakan Caramel dan juga Ringga. Itu semua membuat Caramel menjadi malu Ternyata, begini rasanya berpacaran dengan orang yang kita cintai sedari dulu. Eh, tunggu-tunggu, Caramel berpikir sejenak, apa hubungannya dengan Ringga bisa dikatakan pacaran? Padahal Ringga belum menembaknya dengan penuturan aku cinta kamu. Sudahlah, nanti Caramel akan tanyakan sendiri pada Ringga.

Saat Caramel tengah berjalan, tiba-tiba seseorang menarik tangannya hingga berhenti di salah satu lorong yang menuju ke gudang sekolah. Caramel meringis kesakitan, merasakan tangannya yang sedikit merah karena tarikan itu.

"Lo apa-apan sih! Gak sopan banget narik tangan orang gitu aja!" kesal Caramel karena yang menariknya adalah Tasi.

Tasi memasang wajah murkanya. Tasi tidak suka jika Caramel berdekatan dengan Ringha. Apalagi, semua murid di sini tau jika Ringga dan Caramel ada hubungan.

"Lo sengaja kan ngejauhin Ringga, supaya Ringga ngejar-ngejar lo? Iya kan?!" bentak Tasi membuat Caramel mengerutkan keningnya.

"Apaan sih lo?! Lo waras? Tiba-tiba narik tangan gue gitu aja dan lontarin pertanyaan itu sama gue?" tanya Caramel santai. Saking santainya membuat Tasi kembali terbakar emosi.

"Dasar cewek murahan! Gue tau ya, trik lo yang kaya gini, Supaya semua cowok ngejar lo termasuk Ringga. Lo tuh sama aja kaya nyokap lo yang pecicilan dan murahan!"

Plak!

Caramel menampar pipi Tasi hingga sudut bibir Tasi berdarah. Caramel sudah tersulut emosi karena Tasi sudah menghina orang tuanya. Selama ini Caramel diam saja bukan berarti lemah dan takut, Caramel hanya menjaga citra kakek dan papanya selaku pemilik sekolah ini.

Caramel tidak akan semarah itu jika Tasi tidak menyangkut pautkan orang tua apalagi mamahnya ke dalam masalah antara Tasi dan dirinya.

"Lo boleh ngatain gue sesuka hati lo, asal jangan lo bawa-bawa nyokap gue! Tamparan yang udah mendarat di pipi lo, belum seberapa dengan apa yang lo lakuin ke nyokap gue dengan kalimat kotor lo itu!" ujar Caramel dengan mata yang sudah tersulut emosi.

RINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang