33. Dinomor duakan.

1.5K 54 10
                                    

Hallo gaissss, apa kabar?

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA!

KALO KALIAN SUKA CERITA INI JANGAN LUPA SHATE KE TEMEN-TEMEN KALIAN.

Selamat membaca:*

***

Izinkan aku untuk beristirahat, untuk saat ini aku benar-benar menyerah. Entah sampai kapan aku akan memperjuangkanmu kembali.

-Caramel-

***

"Car, lo beneran gk papa?"

Alika terus menerus bertanya mengenai keadaan Caramel hingga gadis itu selalu memutar bola matanya malas.

"Gue gak papa." jawab Caramel lagi dengan sedikit hembusan nafasnya.

"Ringga tau?" Tanya Bunga penuh selidik.

Caramel menggelengkan kepalanya, ia kemudian tersenyum ke arah Alika dan Bunga. "Gimana dia mau tau, kalo semalem aja telepon gue gak di angkat," ujar Caramel kembali tersenyum.

Kedua sahabatnya itu menatap tidak suka ke arah Caramel. Sebenarnya, bukan pada Caramel, melainkan pada kekasih sahabatnya. Kenapa sahabatnya masih mempertahankan Ringga yang jelas-jelas tidak pernah menghargai Caramel.

"Putusin Ringga, sekarang!" pinta Bunga dengan sedikit memaksa.

Caramel mengerutkan keningnya setelah apa yang Bunga ucapkan. "Gue gak bisa, Bunga," tukas Caramel. Karena memang benar adanya, Caramel tidak bisa meninggalkan Ringga, kecuali Ringga yang meninggalkannya.

"Kenapa, Car? Kenapa lo gak bisa lepasin Ringga?" Bunga kembali menyanggah apa yang Caramel katakan. Sejujurnya Bunga tidak mau ikut campur dalam permasalahan Caramel dan juga kekasihnya. Tapi Bunga selalu kesal jika Caramel selalu saja murung di kelas karena ulah Ringga dan sikap dinginnya.

"Karena gue sayang dia." jawab Caramel dengan tegas. "Sampai kapanpun gue gak akan lepasin Ringga." Nafas Caramel memburu. Caramel tidak habis fikir dengan Bunga, bukannya mendukung dia malah menyuruhnya untuk melepaskan Ringga. Tentu saja itu bukan hal yang mudah bagi Caramel, karena sangat sulit untuk mendapatkan Ringga. Dan Bunga tahu perjuangannya selama ini.

"Tapi Car, Ringga selalu acuh sama keadaan lo. Dia juga selalu bersikap seolah lo bukan siapa-siapa dia. Harusnya lo tau sampai sini, kalo Ringga gak sayang ataupun cinta sama lo!" Bentak Bunga tanpa sadar.

Caramel memejamkan matanya, merasakan sakit di bagian kepalanya. Hari ini Caramel sedang tidak ada selera untuk berdebat, kepalanya pusing, badannya juga terasa panas. Caramel kembali membuka matanya, menatap wajah Bunga yang masih dalam masa emosi.

"Gue lagi gak enak badan. Sebaiknya kalian berdua berangkat sekolah sekarang." Caramel  langsung membaringkan tubuhnya kembali, ia menarik selimutnya hingga bagian dadanya.

"Bunga, udah. Lo lupa? Caramel lagi sakit, mending kita berangkat," ujar Alika memberitahu Bunga.

Bunga pun menghela nafasnya, kemudian menghembuskannya secara perlahan sebelum akhirnya Bunga mengangguk.

RINGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang