# Keesokan harinyaTerlihat gadis yang masih berada d bawah gulungan selimut dengan mata yang masih terpejam, bahkan sinar matahari yang masuk melalui celah horden pun tidak di perdulikannya.
"Raya bangun _ panggil Nara
"Raya!! _ Nara sengaja membuka Gorden jendela supaya matahari dapat mengenai wajah Nara. Namun Raya malah menarik selimut menutupi wajahnya yang terkena cahaya matahari.
"Astaga Raya !! _ dia membuka selimut yang di kenakan Nara.
"Berisik " melemparkan bantal ke arah Nara.
"Untung tembus _
"Raya bangun. Hari ini kamu harus berangkat ke kampus _
"Raya ih. Yaudah aku akan Menggores Jacky _
Mendengar ancaman Nara. Raya langsung terbangun walaupun dengan maya yang masih terpejam.
"Cepat mandi _
"Bawel " turung dari ranjang
"Hey kamu mau kemana? Kamar mandinya sebelah sana _
"argh " mengacak acak rambut karna kesal.
Nara yang melihat itu hanya cekikikan.
"Pakai ini _ ucap Nara setelah melihat raya keluar dari kamar mandi.
"Aku tidak ingin menggunakan rok itu"
"Yasudah pake baju ini saja gimana?_
"Baju apaan itu?, Itu baju ibu ibu aku Ngan mau"
"Astaga ini gamis Raya _
"Aku tidak peduli dan aku tidak ingin menggunakan pakaian itu "
"Yasudah terserah pada mu _
Raya pun membuka lemari dan memilih milih baju yang akan d kenakan nya.
"Gimana dengan ini?"
"Terserah yang penting pake hijab _
"Bawel ih " raya pun memakai baju yang di pilih nya.
"Aku tidak tau menggunakan benda ini " ucapnya, dia mengangkat tinggi benda yang ada d tangannya.
"Kamu punya hp kan?. Kenapa tidak kamu lihat saja caranya d situ. Gitu saja susah _
"Aku nga tau hp aku d mana. Udah d buang atau masih d simpan sama Abang Asha "
"Buka laci d samping tempat tidur itu_
Raya pun menuruti nya.
"Ini hp mu?. Norak banget warna pingk "
"Aku cewek makannya suka warna pingk. Emang kamu, Yang sukannya warna hitam_
"Yaya terserah nanti juga aku ganti " dia pun membuka hp Nara. yang memang tidak memiliki pin, dia melihat beberapa tutorial hijab d hp tersebut dan dia memilih yang paling simpel.
"Untung saja otak aku encer " Dia pun mengambil hijab tersebut dan ingin memakai nya.
"Raya _
"Apa lagi " kesal Raya
"Jangan menggunakan warna itu. Yang warna pink saja _
"Kenapa?. Eku menyukai warna hitam ini "
"Tapi warna pingk akan terlihat bagus_
"Di mata kamu, Karna itu adalah warna Fav mu "
"Terserah apa katamu _
Dengan malas Raya pun mengganti hijabnya.
"Masya Allah aku memang cantik ya Ray, Kenapa coba dulu aku tidak pernah menggunakan baju ini _
"Cik memuji diri sendiri "
"Biarin. kan kamu nga mau muji aku_
"Terserah. aku mau berangkat "
"Hey kamu mau jalan kaki? Ambil kunci d belakan pintu itu _
Raya pun menghentikan lari nya dan mengambil kunci tersebut.
***
Mobil kamu norak banget warna pingk " ucap raya setelah memasuki mobil Nara.
"Lagi - lagi menghina _
"Ngapain masih d sini? "
"Aku mau ngasih tau d mana kampus aku berada _
"Terserah " Raya mulai menghidupkan mesin mobil nya dan mengeluarkan dari bagasi.
Setelah berada d jalan raya. Dia menambah kecepatan mobilnya.
Brum.
"Raya berhati hatilah berkendara. Aku tidak mau jika mobilku sampai lecet_
"Raya! _ teriaknya. Raya bukan nya memelangkan laju mobil nya dia malah menambah dan menyalip kendaraan d depan nya.
Setelah menempuh perjalanan beberapa detik, raya telah sampai di kampus Nara. Dia memarkirkan mobilnya.
Saat Naraya keluar dari mobilnya, mahasiswa/i yang kebetulan lewat menoleh kearah nya. Bagaimana tidak dia keluar dengan menggunakan kacamata, mengunyah permen karet sesekali meletupkannya, dan tas yang punggung yang di pakainya setengah. ( Ngerti nga? )
"Itu Naraya? "
"Benar itu Naraya. Tumben dia pake mobil "
Karna Nara memang jarang sekali memakai mobil, dia lebih suka menggunakan Taksi.
"Penampilan nya juga terlihat berbeda, Malah makin cantik dia "
"Benar, Tidak berpakaian modis saja dia sudah cantik apa lagi ini "
Nara tidak memperdulikan bisikan dan tatapan mahasiswa/i yang menatapnya. Dia masih berjalan dengan muka Datarnya.
"Mereka semua menatap mu Ray _ lagi lagi Nara muncul dengan tiba tiba.
Raya dengan spontan menghentikan langkahnya karna terkejut, namun masih menampilkan muka Datarnya. Dia tidak membalas ucapan Nara dan kembali melanjutkan langkahnya.
Nara pun memegang pundak Raya.
"Biar kamu tau semuanya_ setelah menyentuh pundak Raya.
Setelah kepergian Nara, Raya melangkah memasuki salah satu ruangan yang dia ketahui bahwa ruangan tersebut adalah kelas Nara. Dia melemparkan tasnya tepat mendarat d salah satu meja, Siswa yang berada d ruangan tersebut melongo menyaksikan nya. Bagaimana bisa Naraya yang dikenalinya sopan santun dan selalu bersikap ramah berubah derastis seperti ini, setelah hampir dua bulan tidak ke kekampus.
Jam yang d tunggu tunggu oleh seluruh mahasiswa pun tiba, Jam istirahat. Semuanya berhamburan keluar menuju kantin vaf mereka.
Pada saat Raya memasuki kantin semua menoleh dan melihat nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Bahkan pada saat Raya selesai memesan makanan dan ingin menyantapnya, mereka semua masih melihat nya. Dengan perasaan kesal Raya pun menggebrak meja dengan sangat keras.
"Berhenti menatap ku seperti itu! " Teriaknnya yang berhasil membuat mahasiswa yang melihatnya langsung menunduk ada juga yang pura pura sibuk.
"Eh lihat deh itu bukan nya Nara ya?, Cewek yang selalu kamu buliy Nad " ucap salah satu teman Nadia
"Iya yah, Dia kok jadi berubah gitu "
"Makin cantik ya "
"Tutup mulut kalian " kesal Nadia
Dia melangkah ke arah Dimana Naraya sedang menyantap makanannya.
"Naraya! "
"Jangan cari masalah jika tidak ingin d permalukan " ucap Naraya dengan suara Datar dan sangat Dingin.
.................
🕊️🕊️🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAYA ( Revisi Setelah End )
Ficção AdolescenteTypo di mana mana!!! Tertembak oleh musuh abangnya membuat seorang Naraya Qaila bertransmigrasi ke tubuh gadis muslimah, yang tentu saja memiliki sifat yang bertolak belakang. "Omong kosong, Sejak kapan aku menggunakan hijab? Bahkan menyentuh benda...