part 5

190 17 0
                                    


"Mbok jum, Jangan menangis _ ucap Naraya mencoba menghapus air mata mbok jum Namun itu tidak bisa d lakukan nya.

"Kenapa tidak bisa?_

"Dasar payah, Kau sudah mati asal kau tau " sinis Naraya, melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Raya tolong katakan kepada mbok Jum untuk tidak menangis _

"Cik dasar setan menyusahkan "

"Mbok jum jangan nangis kata Nara " malas Naraya.

"Bilangin jika dia nangis aku juga ikutan nangis_

"Jika mbok Jum nangis Nara juga ikutan nangis " dia kembali berucap dengan nada malas, beserta bola mata yang di putar, sangking malasnya.

"Hey bagaimana bisa roh menangis?" Lanjut Naraya setelah sadar dengan apa yg di ucapkannya.

"Bilang saja seperti itu, Kamu nga liat aku sedang nangis hiks _

"Kau tidak mengeluarkan air mata " Jutek Raya.

"Aku juga tidak tau Kenapa air mata ku tidak bisa keluar, Apa karna aku sudah mati ya?_

"Dasar gila " cibir Naraya

"Kau selalu saja mengejekku_

Namun Raya tidak menggubris ucapannya.

"Buat kalian bertiga makasih sudah selalu ada saat Nara masih hidup, Makasih juga buat kalian yang selalu ngebantuin Nara saat susah _ sedihnya

"Hey Raya kenapa kau tidak mengucapkan apa yang ku ucapkan? _ kesalnya, yang melihat Naraya hanya melihat kuku kuku nya, tanpa memperdulikan ucapannya.

"Apa " cuek Naraya

"Kamu merusak acara sedihku, Cepat katakan apa yang aku katakan tadi _

"Hm"

"Ini buat kalian bertiga. Nara mengucapkan terimakasih sudah selalu ada saat Nara masih hidup, Makasih juga buat kalian yang selalu ngebantuin Nara saat susah dulu "

Mereka bertiga pun mengangguk, air mata mereka bertiga tak henti - hentinya mengalir.

"Jaga diri kalian baik baik, Nara tidak mau kalian sampai terluka. Untuk mbok Jum terimakasih telah menjadi ibu buat Nara _ sedihnya

"Jaga diri kalian baik baik, Nara tidak mau kalian sampai terluka. Untuk mbok Jum terimakasih telah menjadi ibu buat Nara " beo, Naraya. Walaupun dengan keadaan kesal dan malas.

"Makasih juga buat nak Nara yang sudah menganggap mbok sebagai ibu nak Nara " ucap mbok Jum berderai air mata.

"Huaa mbok Jum jangan nangis kaya gitu _

"Woy setan, Berisik lu " kesal Naraya

"Mulut Raya pedas banget kayak cabe_

"Acara sedihnya sudah selesai, Aku mau pulang "

"nak Naraya mau pulang kemana? "

"Ke rumah aku _

"Aku mau ketemu sama bang Asha "

"Tidak sekarang Raya,  Kamu harus pulang ke rumahku _

"Ketemu sama dua nenek lampir yang ada d rumah mu itu?"

Nara hanya mengangguk.

"Aku tidak mau " tolak Naraya

"Aku rasa menggores Jacky sedikit bagus kayaknya _ pura pura berfikir.

"Terserah kau saja " pasrah nya.

"Dimana? " Tanya mbok Jum yang sedikit takut, Karna dia berfikir Naraya yang d depannya bukan Naraya yang d kenalnya dan pantas saja Naraya ini sedikit kasar.

NARAYA ( Revisi Setelah End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang