Part 26

21 0 0
                                    

"Berita hari ini, perusahaan D Company di kabarkan akan mengalami kebangkrutan akibat  semua pemegang saham menarik saham mereka, karna uang proyek yang mereka berikan di pakai untuk kebutuhan pribadi dari pemimpin baru D Company yaitu nyonya R. Dan juga di kabarkan bahwa perusahaan D Company tidak mampu membayar uang gaji untuk para karyawan nya"

" Terlihat juga aksi Demontrasi yang di lakukan para karyawan untuk menuntut gaji mereka yang tak di bayar kan"

Kemudian siaran Televisi menayangkan aksi demonstrasi di depan gedung perusahaan D company, tidak ada oknum polisi yang terlihat bahkan satpam pun ikut di dalam kerumunan massa tersebut karna meminta hak nya. Benar-benar tidak ada pihak keamanan yang akan membantu Risma di sana. sehingga beberapa orang bahkan menunggu di depan ruangan rapat yang masih terdapat dan sengaja di kunci oleh Bos baru D company tersebut untuk menghindari kerumunan massa.

*.*.*.*Hari ketiga sejak kejadian itu*.*.*

Hari ini sudah tiga hari sejak kejadian itu, namun belum ada titik terang untuk D company. Risma belum juga belum menginformasikan sesuatu perihal apa yang terjadi dan apa yang akan ia lakukan sebagai pemimpin D company, bahkan sejak kejadian itu hingga saat ini Risma tak juga terlihat.

Dan ternyata malam itu, saat Demonstrasi itu sudah mulai Bubar, Nadia yang notabene nya anak Risma itu datang untuk menjemput ibunya pulang. ia menyamar sebagai orang lain dengan berpakaian serba hitam, jaket hitam beserta penutup kepalanya pun ia kenakan agar tak ada yang mengenalinya.

Saat ini, Risma masih berada di Rumah nya bersembunyi dengan wajah santai nya karna merasa terbebaskan oleh para Demontrasi, ia tidak perduli dengan semua yang terjadi, yang ia peduli kan hanya lah ketenangan dan uang. Baginya uang nya masih ada, uang yang ada di brangkas Suaminya yang sudah meninggal. masih ada rumah, mobil dan semua kebutuhan nya masih cukup terpenuhi di rumah ini.

Dengan santai nya ia memanjakan dirinya bersantai ria, dengan masker di wajah nya serta jus jeruk di tangan nya, saat ini ia berada di pinggiran kolam. Tak lama terdengar seorang mengetuk pintunya sembari meneriaki nama nya, ia yang merasa mengenali suara itu segera beranjak dengan wajah kesalnya yang ingin segera memaki Pemiliki suara tersebut, terlihat juga Nadia yang berada di anak tangga yang sepertinya juga ingin membuka pintu.   Kedua orang itu berjalan dengan wajah angkuh nya melangkah ke arah pintu.

" Mbok Jum! Berani sekali kamu teriak-teriak seperti itu di depan rumah ku hah!!" Marah Risma sesaat ia membuka kan pintu dan mendapati mbok Jum berdiri di sana.

Menarik tangan mbok Jum dengan kasar dan mencengkram nya dengan kuat sembari berucap " kau?"

Namun ucapan nya terhenti saat mendengar suara seseorang mencegahnya dan saat itulah ia baru menyadari bahwa mbok Jum datang tidak sendirian, sedangkan Nadia sudah pucat pasi sedari tadi karna memang ia sudah menyadari nya.

" Berhenti  jika tidak, hukuman anda akan bertambah dengan melakukan kekerasan kepada orang lain " ucap seorang oknum polisi dengan tegas.

" Apa yang Bapak lakukan di sini? " Tanyanya Kaget.

" Anda kami tahan atas tuduhan penggelapan Dana perusahaan serta percobaan pembunuhan anak tiri anda sendiri " Ucap Polisi tersebut sembari mengangkat bergol nya di hadapan Risma.

Seseorang melaporkan tentang kasus Naraya. Bukti-bukti berupa rekaman cctv yang berada di ruangan nya, serta juga Anita yang menjadi saksi sebelum ia meninggal karna racun yang di tanamkan Naraya di dalam tubuh nya.

Jika kalian bertanya mengapa ia mau menjadi saksi? Maka jawabannya adalah ia di ancam menggunakan keluarganya, lagian ia juga tidak rugi untuk bersaksi karna orang itu memberikan uang yang cukup banyak untuk nya dan juga keluarganya sehingga ia cukup tenang jika harus meninggalkan keluarga nya untuk selamanya.

Dengan panik Risma malah mencoba kabur kedalam Rumah dengan mencoba menutup pintu, Sehingga Nadia yang memang berada di ambang pintu dengan wajah syok nya harus terdorong dan hampir saja menyium lantai jika Mbok Jum tidak Refleks menahan nya d bantu dengan Mira. Mira yang memang di tugas kan Naraya membantu Mbok Jum tentu saja selalu ikut kemana pun mbok Jum pergi. Nadia terduduk lemas saat mendengar suara tembakan dari dalam rumah dan mendengar pekikan Risma.

Saat berusaha menutup pintu, salah satu polisi itu Refleks menendang pintu hingga terbuka, sedangkan Risma sudah lari tak tentu arah. jadi, terpaksa polisi tersebut melesatkan pelurunya ke arah Risma dan mengenai betis kiri nya, dan saat itu juga ia di tangkap dengan tangan yang di bergol dan digiring ke mobil polisi menuju kantor polisi.

Sedikit bayangan. Risma masih menggunakan bathrobe dan juga masker putih di wajahnya, serta rambut yang berantakan akibat handuk kecil yang semula membungkus nya terbuka akibat aksi ingin Kabur nya, di tambah dengan luka tembak di kakinya sehingga ia pincang. kedua tangannya di bergol dengan di apit oleh polwan untuk di bawah ke kantor polisi.

Udah kebayang kan bagaimana menyedihkan nya penampilan Risma? Awalnya terlalu bahagia, malah berujung kepahitan. Itulah kenapa kita tidak boleh terlalu mengekspresikan kesenangan kita, karna bisa saja di balik rasa senang itu ada kesengsaraan yang akan datang.

Next ke Naraya yuk!

Semalam, Raya sudah siuman karna di dalam tidurnya ia malah melihat Nara menangis tersedu-sedu yang ntah apa yang ia tangis kan. Dan ia melihat bahwa dirinya bertanya tentang apa yang Nara tangis kan, namun Nara tidak menjawab dan masih saja menangis.

Ia bergumam dan ingin membuka kelopak matanya, namun itu terasa sangat berat dan samar-samar ia mendengar keributan di sekitarnya sehingga ia memutuskan untuk kembali tidur.

Keesokan paginya saat ia membuka matanya, ia samar-samar melihat sudah ada beberapa orang berbaju putih dengan aktifitas nya, dan juga seseorang  berbaju hitam yang berdiri tak jauh dari tempat tidur nya.

Ia mengedip-ngedipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya, dan terdengar seseorang menyeru dengan mengatakan" pasien sudah bangun dok " Ia melihat orang yang semula berhadap-hadapan dengan orang yang berbaju hitam tersebut melangkah maju mendekat yang ternyata seorang Dokter yang langsung memeriksa nya kemudian menanyakan kondisi nya namun tak ia jawab. Ia hanya Fokus dengan Rasa pusing yang ia rasakan.

"Air" kalimat pertama yang Nara ucapkan setelah sadar, namun tak ada juga yang bergerak mengambil kan air " Minum, saya haus " Ucapnya kembali, karna merasa Mungkin Mereka tidak mengerti maksud nya.

Padahal yang sebenarnya adalah, saat Naraya mengatakan air dengan lirih, Dokter beserta tiga perawat tersebut langsung menatap Seorang pria yang memang sedari tadi berada di ruangan itu, karna merasa bahwa pria itu lah yang berhak mengambil kan air untuk Naraya sebagai ungkapan bahwa ia bahagia dengan kesadaran Naraya, namun ternyata? Orang yang mereka tatap Datar-datar saja sembari memainkan ponselnya dan tak memandang kearah mereka. Ketiganya mengembuskan nafas nya kasar melihat sikap nya. dan mendengar perkataan Naraya lagi, seorang suster segera meraih air yang memang berada di nakas samping kasur dan segera membantu Naraya untuk minum.

Setelah merasa lebih baik, Naraya mulai memperhatikan wajah mereka satu persatu dan tatapan nya jatuh kepada orang di belakang yang terlihat sibuk memainkan ponsel pintar nya, ia menyipitkan matanya untuk mengingat siapa orang tersebut karna menurut nya mereka pernah bertemu sebelumnya.

" Kamu? " Ucapnya setelah mengingat nya.

Mendengar hal itu, orang tersebut mendongak menatap Naraya Datar " sudah sadar ternyata?" Ucap nya Dingin dengan menaruh handphone nya di saku celana nya sembari melangkah mendekat.

Dokter beserta dua perawat yang masih ada di sana melongo mendengar perkataan pria itu, Bukan nya status mereka sudah suami istri? Lantas kenapa sikap pria ini malah tidak menunjukkan sikap seorang suami kepada istrinya.

Tidak ingin mencampuri urusan orang lain, Dokter itu memberi kode kepada dua rekan nya untuk meninggalkan pasangan suami istri baru tersebut yang menurutnya cara nikahnya di luar nalar.

🕊️Sepatah kata dari author 🕊️

*.*.*Udah lama ngga lanjutin nih cerita, pas aku liat terakhir apload Februari 2022. hari ini apload langsung dua part soalnya ngga tau lagi kapan mau di lanjutin. saya hanya lah penulis amburadul yang mengarang tergantung mood. Maaf jika ada yang menunggu di setiap part nya, tapi sepertinya tidak ada ya? Hehe*.*.*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARAYA ( Revisi Setelah End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang