part 20

80 7 2
                                    


"Ah elah lu masih bisa dengar suaranya juga " Santai Alfa.

" Suaranya doang...." Ucapan Rio terhenti setelah mendengar suara presenter itu yang mengatakan bahwa tanda pemilik korban di perlihatkan, dan detik itu juga Rio kembali menoleh kearah televisi, refleks saja dia menghentikan ucapannya.

Alfa yang melihat Rio memperhatikan layar televisi dengan sangat jeli pun menggeleng kan kepalanya " jangan bilang  Lo jatuh cinta sama pemilik mobil itu " tebaknya, namun tidak di gubris oleh Rio.

" Bener-bener gila nih anak " Alfa kembali mencibir saat melihat reaksi Rio yang semakin aneh menurutnya.

Alfa menggeleng kan kepalanya, melangkah ke arah sofa yang berada di  samping sofa yang di duduki Rio, namun langkahnya terhenti saat mendengar teriakan Rio yang memekikkan telinga.

" QUEEN!! " Alfa otomatis langsung menoleh ke arah Rio dan menghampirinya.

" Yo ada apa?" Tanya nya.

Namun rio tidak bergeming, dia masih melihat ke arah televisi tersebut.

" Jangan bikin gw panik Yo" Alfa sedikit mengguncangkan pundak Rio.

" Al Queen, AL!! " Ucap Rio dengan bibir bergetar seraya menunjuk ke arah televisi.

Alfa mengikuti arah telunjuk Rio, namun dia tidak menemukan keganjalan yang aneh, karna memang kartu identitas itu sudah tidak lagi di liput.

" Lo mau nipu gw?" Sinis Alfa.

Bukannya menjawab, Rio malah pergi meninggalkan Alfa dengan tergesa gesa, tidak lupa ia mengambil jaket kulit beserta kunci motornya yang menggantung di dinding.

" Woy mau kemana Lo?"

" LO KALAU MAU IKUT, IKUT AJA!"

Kalimat Rio tentu saja membuat Alfa bingun, tidak biasanya dia melihat sang Aligator yang gesrek tiba tiba marah hanya karna sebuah pertanyaan, tidak jika tidak ada sesuatu.

Setelah sadar Alfa segera menyusul Rio, tidak lupa dia menghubungi Kenzo juga anggota BD lainnya.

*****

" Quenn!!...." Teriak Rio. Dia baru saja sampai dan langsung berlari ke arah tebing dan menerobos pembatas yang sudah d buat oleh polisi.

" RAYA!!. Lu denger gw kan?, Ray... Ayo marahin gw karna menggunakan kata lu gw!! " Rio kembali berteriak, dia bahkan tidak memperdulikan beberapa pasangan mata yang memperhatikanya saat sampai tadi, bahkan melupakan presenter cantik yang di tontonnya.

" Raya....!" Teriak Rio frustasi. Ia terjatuh dari tempat ia berdiri. Matanya nanar saat melihat ujung jurang, mobil Yang di kendarai Naraya masih terlihat, walaupun hanya sedikit dari warna pingk yang mencolok dan itu sangat parah kerusakan nya. Rio kembali berdiri dan ingin melompat, namun seorang polisi yang sedari tadi memperhatikan Rio dengan cepat menahannya.

" Mas mohon bersabar. istighfar " ucap polisi tersebut yang memegang Rio dengan erat.

Rio memberontak. dengan tenaga yang di milikinya membuat polisi itu kewalahan, polisi lain yang melihat temannya seakan tidak bisa menahan Rio pun dengan cepet membantu nya untuk menahan Rio. " Teman gw di bawah sana, lo gila nahan gw... Lepasin gw " Bentak nya. Dia tidak peduli jika yang menahannya adalah seorang polisi, yang dia inginkan adalah Naraya nya kembali.

" Dengan mas turun kesana dengan cara melompat tidak menjamin keselamatan nya mas. Lagian di sana sudah ada beberapa polisi yang menangani. tapi temen mas sampai sekarang belum di temukan " jelas polisi yang baru datang tersebut.

" Bangs*** " Bukannya menurut Rio malah semakin memberontak, dia kesal dengan jawaban polisi yang mengatakan jika Naraya nya belum di temukan.

" Yo " Alfa yang barusan datang segera menahan Rio.

Anggota BD? Mereka sudah turun ke jurang dengan kepemimpinan Kenzo untuk mencari Naraya. Mereka tidak melewati jalur yang sudah polisi buat, namun mereka ke sisi lain. Memang jurang tempat jatuhnya Naraya itu memang sangat curam dan dalam.

" Rara!..." Lirihan seseorang berhasil membuat Rio dan Alfa menoleh ke samping, mereka menemukan Asha yang hampir terjatuh. kakinya bagaikan jelly saat ini, wajahnya pias dengan air mata yang tak di minta jatuh sekarang sudah mengelinang tanpa aba aba, Rio dan Alfa yang melihat itu segera menopang tubuh Asha.

" Bang... " ucapan Rio seakan tercekat, dia tidak mampu untuk melanjutkan kata katanya.

" Baru kemarin Abang ketemu dia Yo, Al. Tapi sekarang lihat? Dia sudah tidak ada lagi, dia kembali ingin menghancurkan kehidupan Abang, dia...argh " Asha merosotkan badannya, ia memukul tanah yang tadi di pijakinya berkali kali.

Rasa sayangnya pada Naraya tidak bisa di jabarkan, Saat mekihat kematian Naraya yang tertembak oleh musuhnya sudah membuat hatinya melebur, dan ia di kejutkan dengan kebangkitan gadis itu. Dan sekarang?, Gadis itu kembali meninggalkan nya.

" Bang jangan seperti ini... " Alfa mencoba menenangkan Asha.

" Rara....jatuh Al... Rara... " Ia menutup wajahnya frustasi sembari mengacak rambutnya. Alfa dan Rio menatap ke bawah dengan nanar. Alfa kembali mencoba menenangkan Asha, dan Rio? Pria itu tiba-tiba saja pergi.

Rio melangkah, meninggalkan Asha dan Alfa, Dia tidak tega melihat Asha seperti itu. maka dari itu ia memutuskan ke arah tebing, jauh dari Asha dan juga Alfa.

" RAYA!!... LO DIMANA?, LO SENENG NGELIAT BANG ASHA SEPERTI ITU HA?.... LO BARU KEMBALI DAN LO MATI LAGI?... LO GILA RAY... LO GILA... AYO BALIK. LO MAU NGEJITAK GW? GW RELA ASAL LU BALIK LAGI " Rio berteriak bagai orang kesetanan.

" Gw benci sama Lo Ray " mengehentikan ucapannya "  tapi gw juga sayang sama Lo " sambungnya dengan pelan.

NARAYA ( Revisi Setelah End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang