IX

929 156 25
                                    

Ini lumayan panjang chapternya, mau dibagi dua tapi nanggung, sekalian gabungin ajalah gas ngengg

--------------------

Sanji mempersiapkan semua peralatannya. Hari ini ia sudah berjanji untuk ikut Luffy ke kolam renang privat yang ia sewakan khusus untuk pesta musim panas. Keluarga Monkey D. memang terdiri dari publik figur yang dihormati, tidak aneh jika Luffy mampu menyewa kolam renang dengan mudah.

Hari ini Zoro juga akan datang. Dia berjanji untuk membawa Hiyori bersamanya. Tentu saja Luffy senang ketika mendengarnya, banyak orang berarti banyak teman, dan Luffy menyukai ide tentang meramaikan pesta musim panas dengan membawa teman baru. Tapi tidak dengan Sanji.

Ia mengelus tengkuknya pelan ketika untuk kesekian kalinya ia tertegun hanya dengan memikirkan Zoro dan Hiyori. Ia menghela napas malu. Telapak tangannya mengusap seluruh wajah, berusaha lupa.

"Hei, sudah siap?"

Suara berat itu mengejutkannya dari belakang. Sanji menoleh, melihat Zoro sudah berdiri dengan kunci mobil di tangan. Tubuhnya bersandar pada dinding dengan tangan melempar-lemparkan kunci mobil sambil tetap menatap Sanji. Si pirang mengangguk dan mengangkat ranselnya, berjalan mendekati Zoro.

Mereka segera masuk ke dalam mobil. Zoro menyalakan mesin dan mulai menjalankan kendaraan perlahan. Mobil melewati sederetan perumahan dan keluar menuju jalan utama. Zoro tetap berfokus pada jalan dengan satu tangan di kemudi sementara yang lain ia gunakan untuk memangku wajah. Setelah lampu merah, mobil mereka berbelok ke kiri, memasuki area perumahan lain. Zoro memajukan mobil mendekati sebuah rumah bercat krem.

Sanji baru saja ingin keluar, mau pergi ke kursi belakang, namun tangan Zoro dengan cepat menahannya. "Tetap duduk di depan, Hiyori bisa duduk di belakang," ujarnya. Ia terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Bawaannya banyak."

Betul saja, Hiyori keluar dengan floaties yang cukup besar dan makanan ringan yang menumpuk. Ia tersenyum kepada Zoro dan berjalan cepat ke kursi belakang. Buru-buru ia meletakkan barang-barangnya dan masuk ke dalam mobil. "Hai!" ia memajukan badannya, memeluk dan mencium Zoro dari kursi belakang.

"Sudah kubilang lebih baik bawa seperlunya saja kan?" tanya Zoro. Ia menggeleng ketika mendengar tawa Hiyori. Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju tempat pesta diadakan.

.
.

"Sanji!" Nami yang tengah duduk di pinggir kolam dengan soda kaleng di tangannya mengangkat tangan yang lain setinggi mungkin, berusaha menunjukkan keberadaannya lebih jelas bagi Sanji. Surai pirang berjalan mendekati pemilik rambut marigold dan duduk di sebelahnya dengan setengah kaki memasuki kolam.

"Ah dingin," ia berjengit ketika permukaan kakinya menyentuh air. Kemudian tubuhnya berusaha rileks dengan mengayunkan kaki pelan. "Hanya ada soda?" ia bertanya sembari menunjuk kaleng yang masih dalam genggaman Nami.

"Ada buah-buahan tropis juga, sepertinya aku sempat melihat beberapa dessert dan minuman dalam gelas, tapi soda jeruk lebih enak!" senyuman mekar di wajah cantiknya. Sanji menatap Nami sebentar sebelum tangannya terulur untuk merapikan sebagian rambut oranye. Dengan lembut ia menyelipkan sebagian helai Nami ke belakang telinganya kemudian tersenyum. Semburat merah muncul di wajah Nami ketika Sanji melakukannya secara tiba-tiba. "Sanji, berhenti melakukan hal seperti itu..."

"Seperti apa?" Sanji bertanya, tampak betul-betul tidak tahu menahu dalam kelakuannya yang kerap membawa kupu-kupu berterbangan di perut Nami.

"...seperti menyukaiku."

Namun suara Nami terabaikan, ditelan dalam musik yang tiba-tiba diputar keras dari speaker besar di sudut kolam. Sanji menoleh, memperhatikan kerumunan orang di sekitar tempat disjoki. Mereka berpesta, dengan gelas-gelas mewah di tangan, beberapa bersorak, termasuk Zoro dan Hiyori.

The Times We Spent TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang