"Mas Jaebum!"
Sehun segera berlari menghampiri Jaebum yang baru saja keluar dari ruang operasi ditemani beberapa perawat di belakangnya. Jaebum melepas maskernya dan tersenyum kecil menyambut kekasihnya, semua orang tahu bahwa mereka adalah pasangan kekasih yang serasi.
"Kamu udah selesai shiftnya? mau pulang sekarang? tapi aku ga bisa nganterin." Jaebum berkata kepada pemuda manis itu, namun Sehun hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Besok malam mas Jaebum ada waktu? Aku mau ngomong sesuatu."
Jaebum menaikkan satu alisnya, namun melihat raut keseriusan Sehun, setelah itu mengangguk tanpa ragu. Sehun menghela nafas lega setelah mendapat jawaban, ia lalu memberikan beberapa bungkus permen jelly dan juga dua kotak susu untuk pacarnya tersebut.
"Yaudah, semangat kerjanya!"
Jaebum kali ini tak bisa untuk tidak tersenyum lebar. Ia melihat permen jelly dan pemberinya secara bergantian, setelah punggung sempit itu hilang di belokan, Jaebum bergegas membersihkan diri di ruangannya. Namun dering telpon mengalihkan perhatiannya.
"Mas bisa pulang cepet gak? Aksel nanyain kamu terus, badannya juga panas banget."
Jaebum menghela nafasnya lelah, ia juga memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa sakit.
"Ga bisa aku ada operasi habis ini!"
Jaebum segera menutup telponnya dan membanting ponsel itu ke meja kerjanya, ia mengerang frustasi sembari menarik rambutnya dengan erat.
°°°
"Buk, Sehun besok mau ngomong sama Mas Jaebum" lirih Sehun kepada sang ibu yang tengah sibuk memasak makan malam. Baekhyun hanya meliriknya lalu melanjutkan pekerjaannya dengan acuh. Sehun menghela nafas, pertengkaran mereka sudah berlalu setelah satu bulan yang lalu, namun rasanya sang ibu belum memaafkannya."Gausah, kalau kalian masih mau main-main ya silahkan, Ibuk gak papa kok di gosipin sama tetangga!"
Sehun memejamkan matanya saat mendengarkan perkataan Baekhyun. Baekhyun mematikan kompornya lalu menatap makanan, Sehun pun segera membantunya.
"Maafin Ibuk kalau Ibuk suka maksa kamu buat cepet-cepet nikah, Ibuk emang egois, Ibuk enggak mikirin perasaan kamu sebagai anak," ujar Baekhyun sambil menyibukkan diri untuk menata masakan, padahal ia hanya menghindari tetesan air mata yang keluar. Baekhyun tidak mau menangis di depan Sehun.
Gerakan Sehun yang sedang menata sendok pun terhenti.
"Buk, kok ngomongnya gitu."
"Sekarang Ibuk udah nyerahin semuanya ke kamu, ini hidup kamu dan terserah kamu yang mau ngejalanin, Ibuk gak berhak ikut campur lagi."
Sehun segera memeluk ibunya dan menggumamkan kata maaf. Ia tidak suka ketika ibunya berbicara seperti itu, seakan-akan Baekhyun sudah tak menganggapnya sebagai anak lagi. Sehun pun menangis tanpa bisa di tahan. Baekhyun juga tidak bisa menahan air matanya lagi, ia menangis sesenggukan.
"Maaf hiks,,, maaf buk." sungguh, Sehun sangat merasa bersalah, ia tidak tahu seberapa sakit hati ibunya tersebut ketika tetangga mereka berbicara yang tidak-tidak tentang dirinya. Dan Baekhyun yang merasa bersalah karena selama ini selalu membebani Sehun dengan pernikahan. Sehun masih muda dan Baekhyun terlalu memaksakan kehendaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Duda
FanfictionPark Chanyeol , duda anak 1 yang naksir kembang desa bernama Oh Sehun. •bxb •mature •mpreg oshgirl_223