Bagian 11

218 48 21
                                    

Hai.

Mas Duda come back.

Sebelumnya mau minta maaf jika gaya bahasa agak berantakan karena aku perlu waktu lagi buat belajar nulis 😭

Terimakasih.

°°°°°°


Sudah lebih dari satu minggu sejak keluarga dr. Jongin datang untuk melamarnya, dan Sehun tak kunjung menemukan jawaban dan beruntung keluarga dr. Jongin tidak mendesaknya untuk segera memberi jawaban.

Ayah maupun ibunya pun tidak pernah menanyakan bahkan menyinggung tentang perasaannya kepada dr. Jongin dan itu membuat Sehun sedikit bertanya-tanya. Ayah dan ibunya benar-benar diam dan seolah-olah menyerahkan semua keputusan di tangannya. Sehun tidak mau salah langkah, ia harus meminta pendapat ayah dan ibunya tentang perasaannya dan jawaban yang ia akan berikan kepada dr. Jongin.

Sehun menghela nafas kecil ketika melihat kedua orangtuanya tengah berbincang kecil di teras rumah sembari menikmati teh dan kopi serta kue kering yang ibunya buat beberapa hari lalu. Sehun dengan langkah ragu menghampiri mereka.

"Eh kakak gajadi jogging bareng Jae tadi?" tanya Baekhyun yang menyadari kehadiran Sehun, tadi kedua anaknya itu sempat berpamitan akan pergi jogging setelah pulang kerja dan sekolah, namun rupanya sang kakak memilih tinggal di rumah setelah pulang bekerja.

"Jae jogging sama pacarnya, ya masa Sehun ikut,' jawab Sehun sembari mengambil tempat duduk di depan kedua orangtuanya.

"Loh tadi sama Eunwoo." Tambah Kris, Baekhyun mengangguk menyetujui jawaban suaminya.

"Engga, sama Taeyong itu."

Kris hanya bisa menggelengkan kepalanya, bungsungnya itu pintar sekali berbohong terlebih tentang hubungannya dengan sang pacar. Kris selalu kecolongan tentang itu, sepertinya ia harus lebih ekstra memperhatikan Jaehyun agar anak itu tidak bertindak di luar batas, mengingat pergaulan anak jaman sekarang sudah sangat bebas dan ditambah di luar sana beredar kasus pembunuhan yang dilatar belakangi oleh cinta.

Terdengar helaan napas gusar dadi si sulung.

"Ada apa kak?" Tanya Baekhyun yang menyadari raut resah dari putra sulungnya.

"Menurut ayah sama ibuk, mas Jongin itu gimana orangnya?" tanya Sehun kepada kedua orang tuanya. Baekhyun dan Kris kompak mengernyitkan dahinya, ah Sehun sepertinya sedang memikirkan lamaran Jongin tempo lalu.

"Anaknya baik, ga neko-neko kok Ibuk liat, tapi balik lagi ke kamu kak kalau memang sudah siap ya dijawab aja tapi kalau belum ya jangan dipaksain. Ibuk sama ayah ga mau kamu menyesal sama pilihan kamu kelak." Baekhyun berucap sembari mengelus tangan anak sulungnya itu, Baekhyun mengerti bagaimana kegelisahan yang dirasakan sang anak.

"Sehun bingung buk, yah. Sehun juga takut buat ngambil keputusan, Sehun mau nerima mas Jongin tapi hati Sehun ragu," lirih Sehun sembari menunduk, sungguh ia sebenarnya tak mau menggantungkan lamaran dr. Jongin terlalu lama, tetapi mengapa hatinya tidak bisa bekerja sama? Sungguh, ia benar-benar merasa bingung dan tidak siap.

Kris yang ikut merasakan kegelisahan sang anak pun turut mengelus rambut Sehun dengan penuh sayang. Ditatapnya dengan teduh sang anak sulung, sebenarnya Kris dan Baekhyun akan senang jika Sehun menolak lamaran dr. Jongin, tapi mereka sudah sepakat setelah berdiskusi untuk tidak memaksa Sehun, mereka telah memberikan kebebasan untuk Sehun untuk mengambil keputusan karena yang menjalani hidup kedepannya adalah Sehun dan tugas mereka hanya mendukung jika memang dr. Jongin yang Sehun inginkan.

"Apa yang kamu takutin Kak?" Tanya Kris pelan.

Sehun memandang sang Ayah sejenak dan menarik napas dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mas DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang